Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Membutuhkan Penutupan Mingguan di Atas $1.920 untuk Melanjutkan Pemulihan

• Harga Emas melanjutkan rebound, karena optimisme Tiongkok mengimbangi kenaikan Dolar AS baru-baru ini.
• Imbal hasil obligasi Treasury AS yang lemah juga mendukung harga Emas menjelang rilis data AS.
• Harga Emas mendekati resistance pertemuan utama di $1.920, akankah tembus?

Harga Emas melanjutkan pemulihan sebelumnya pada Jumat pagi, bergerak menuju $1.920, karena bergerak menjauh dari level terendah tiga minggu di $1.901 yang ditetapkan pada hari Kamis. Dengan data Penjualan Ritel dan inflasi AS yang telah dirilis, para investor Emas akan menantikan data Sentimen Konsumen Universitas Michigan awal bersamaan dengan arus akhir pekan untuk melakukan perdagangan.

Reposisi Pra-Fed, Aata AS akan Berdampak pada Harga Emas

Harga Emas diperdagangkan lebih kuat pada hari Jumat, karena langkah-langkah dukungan kebijakan Tiongkok dan data aktivitas bisnis yang kuat mendorong sentimen pasar dan membebani permintaan safe-haven untuk Dolar AS, sehingga membatasi kenaikan baru-baru ini.

People's Bank of China (PBOC) menurunkan Reserve Requirement Ratio (RRR) dan suku bunga Reverse Repo 14 hari, dalam upaya untuk menstimulasi kinerja ekonomi yang menurun sementara Penjualan Ritel dan Produksi Industri negara tersebut meningkat lebih dari yang diharapkan di bulan Agustus.

Selain itu, sentimen yang lesu di sekitar imbal hasil obligasi pemerintah AS juga memberikan dukungan tambahan pada harga Emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Pada hari Kamis, Penjualan Ritel AS yang menggembirakan, Indeks Harga Produsen dan Klaim Pengangguran menunjukkan tanda-tanda lebih lanjut dari ketahanan ekonomi di Amerika Serikat, yang memperkuat taruhan bahwa Federal Reserve AS (Fed) dapat memberikan satu kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun. Penjualan Ritel bulan Agustus lebih baik dari yang diprakirakan, melonjak 0,6% dibandingkan dengan prakiraan kenaikan 0,2%. IHP tahunan AS naik 1,6% di bulan Agustus, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 1,2%.

Di tengah ekspektasi hawkish Fed yang baru, Dolar AS mengalami rally baru bersama dengan imbal hasil obligasi Treasury AS, menghancurkan harga Emas ke posisi terendah tiga minggu. Namun, sisi bawah dari harga Emas dibatasi oleh rally risk-on pada saham global setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memberikan kenaikan suku bunga yang dovish, yang menandakan berakhirnya siklus pengetatan. Selain itu, para trader Amerika Serikat menyambut gembira keberhasilan IPO Arm, yang menanamkan kepercayaan pada pasar modal negara tersebut.

Selanjutnya, sejumlah data ekonomi AS, termasuk data Produksi Industri, Sentimen Konsumen Universitas Michigan, dan Ekspektasi Inflasi akan diawasi dengan ketat untuk valuasi Dolar AS yang baru. Namun, arus akhir pekan dan penyesuaian posisi akan tetap berlaku menjelang pengumuman kebijakan penting Fed minggu depan.

Analisis Teknikal Harga Emas: Grafik Harian

Harga Emas telah berhasil memantul dari level $1.900, dan berupaya merebut kembali zona resistance kritis di $1.920, yang merupakan pertemuan dari MA 21 dan 200 yang bullish.

Penutupan mingguan di atas DMA 200 akan mengkonfirmasi pembalikan bullish dari palung tiga minggu, membuka kembali pintu untuk menguji DMA 50 di $1.932. Lebih jauh ke atas, level psikologis $1.950 akan ditantang.

Sebaliknya, jika resistance kuat di atas di $1.920 bertahan, harga Emas dapat mengalami retracement menuju level acuan $1.900.

Para penjual Emas perlu menembus level tersebut untuk memulai tren turun baru menuju support statis di $1.885.

Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari naik tipis namun tetap di bawah level 50. Hal ini menunjukkan bahwa setiap upaya kenaikan kemungkinan besar akan berlangsung singkat.