Prakiraan Harga Emas: Penurunan XAU/USD Tampaknya Tak Terbendung, Targetkan $1.900

• Harga Emas mencapai level terendah baru satu minggu di dekat $1.910 pada hari Selasa.
• Dolar AS mengikuti kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS di tengah pandangan suku bunga the Fed yang hawkish.
• Harga Emas terlihat menguji level acuan $1.900 di tengah pengaturan teknis harian yang bearish.

Harga Emas berada di posisi terendah satu minggu tepat di atas angka $1.910 pada hari Selasa. Dolar Amerika Serikat (USD) terus mengikuti imbal hasil obligasi Treasury AS yang lebih tinggi, membebani harga Emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Dinamika Dolar AS dan Imbal Hasil Obligasi Treasury AS Mempengaruhi Harga Emas

Alasan utama yang mendasari lonjakan imbal hasil obligasi Treasury AS yang tak henti-hentinya adalah ketahanan perekonomian AS dan pandangan suku bunga 'lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama' dari para pembuat kebijakan Federal Reserve (Fed). Selain itu, ekspektasi bahwa defisit anggaran di Amerika Serikat akan segera dibiayai oleh pinjaman yang juga membantu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS ke level tertinggi baru 16 tahun.

Bloomberg melaporkan pada hari Selasa, "Para negosiator Senat dari Partai Republik dan Demokrat hampir mencapai kesepakatan mengenai langkah pengeluaran jangka pendek yang dimaksudkan untuk menjaga agar pemerintah tetap buka setelah 1 Oktober." Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik 0,50% pada hari tersebut pada level tertinggi baru multi-tahun di 4,5690 sementara Indeks Dolar AS berada di level tertinggi 10 bulan di 106,10, pada saat artikel ini ditulis. Faktor-faktor ini telah menyebabkan penurunan harga Emas di hari kedua, yang dianggap sebagai aset tanpa bunga.

Menambah kenaikan Dolar AS, pasangan USD/JPY terus bergerak lebih tinggi menuju 150,00, dalam menghadapi perbedaan kebijakan moneter antara Bank of Japan (BoJ) dan the Fed. Ke depan, jika otoritas Jepang melakukan intervensi di pasar valas untuk membendung penurunan Yen, Dolar AS dapat berada di bawah tekanan jual yang kuat bersama dengan pasangan USD/JPY, yang memicu rebound pada harga Emas.

Namun, intervensi FX Jepang tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, meskipun pasar akan terus mempertimbangkan risikonya. Selain itu, fokus akan tetap pada data Kepercayaan Konsumen CB Amerika Serikat tingkat menengah dan data Penjualan Rumah Baru untuk dorongan perdagangan baru. Pidato dari beberapa pembuat kebijakan Fed juga akan dicermati dengan seksama bersama dengan perkembangan seputar kesepakatan Senat AS untuk mencegah shutdown pemerintah.

Analisis Teknis Harga Emas: Grafik Harian

Setelah menghadapi penolakan sekali lagi pada support kritis yang berubah menjadi resistance di $1.926, di mana Moving Average (MA) 21 dan 200-harian berhimpitan, harga Emas melanjutkan penurunan pada hari Senin.

Pada saat artikel ini ditulis, harga Emas menantang level terendah beberapa hari di dekat angka $1.910. Penembusan berkelanjutan di bawah level tersebut akan menguji level acuan $1.900.

Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari juga mengarah ke selatan saat berada di bawah level 50, menunjukkan bahwa lebih banyak penurunan masih akan terjadi pada harga Emas.

Jika support $1.900 berhasil ditembus, aksi jual baru menuju level terendah 21 Agustus di $1.885 akan segera terjadi.

Pada sisi atas, penembusan berkelanjutan di atas pertemuan DMA 21 dan 200 di $1.926 diperlukan untuk mendorong penghalang DMA 50 di $1.928.

Merebut kembali level tersebut akan mendorong pembeli Emas untuk menargetkan DMA 100 yang condong ke bawah di $1.940.