Prakiraan Harga Emas: Pembeli XAU/USD Tetap Berharap Sementara Berada di Atas Angka $1.900

• Harga Emas masih lemah namun masih dalam kisaran perdagangan hari Senin.
• Dolar AS kembali menguat, karena sentimen berubah menjadi buruk di tengah kekhawatiran Tiongkok dan Timur Tengah.
• Harga Emas dapat tetap didukung di atas $1.900 di tengah RSI yang bullish, menjelang data Penjualan Ritel AS.

Harga Emas diperdagangkan melemah pada Selasa pagi, setelah dibuka di bawah level resistance utama $1.923. Meskipun harga Emas kembali melemah, harga masih berada dalam kisaran perdagangan hari Senin.

Penjualan Ritel AS, Komentar para Pejabat Fed, dan Pembaruan Timur Tengah menjadi Fokus

Katalis utama di balik penurunan harga Emas adalah kembalinya arus risk-off, yang menghidupkan kembali permintaan safe haven untuk Dolar AS. Kekhawatiran yang terus berlanjut di sekitar pasar properti RRT, dengan risiko seluruh utang luar negeri Country Garden akan gagal bayar jika pembayaran pada hari Selasa tidak dilakukan.

Sementara itu, konflik Hamas-Israel terus menjadi penyebab utama kekhawatiran, membebani sentimen para investor. Wall Street menguat semalam, karena para investor menyambut baik upaya diplomasi AS dan sekutunya untuk meredam perang Timur Tengah, ketika Presiden Israel Netanyahu dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengadakan pembicaraan sementara Presiden AS Joe Biden terlihat melakukan perjalanan ke Israel pada hari Rabu.

Namun, tidak adanya berita yang menggembirakan dari pertemuan Netanyahu-Blinken, yang berlangsung selama lebih dari tujuh jam, menyebabkan kegelisahan di pasar keuangan. Lebih lanjut, para investor tetap dalam sentimen berhati-hati menjelang laporan keuangan penting minggu ini untuk kuartal ketiga dari Amerika Serikat.

Imbal hasil obligasi Treasury AS memperpanjang pemulihannya, membantu rebound dalam Dolar AS dengan mengorbankan harga Emas, meskipun ada komentar dovish dari Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, yang mengatakan bahwa "kita seharusnya tidak memikirkan kenaikan suku bunga".

Di hari ini, fokus saat ini tetap pada data Penjualan Ritel AS tingkat atas, yang diprakirakan akan menunjukkan penurunan menjadi 0,3% di bulan September. Selain data tersebut, para pedagang Emas akan mencermati komentar dari beberapa pembuat kebijakan the Fed, termasuk John Williams, Michele Bowman, Tom Barkin, dan Neel Kashkari.

Selain itu, perkembangan terbaru mengenai konflik Timur Tengah akan terus mendominasi sentimen risiko, yang mempengaruhi valuasi Dolar AS bersamaan dengan pergerakan harga Emas.

Analisis Teknis Harga Emas: Grafik Harian

Harga Emas mengkonsolidasikan koreksi dari level tertinggi tiga minggu di $1.933 pada hari Selasa, dengan tekanan jual yang masih bertahan di bawah MA 100-Harian di $1.923.

Support terdekat terlihat pada level terendah hari sebelumnya di $1.908, di bawahnya pertemuan antara angka bulat dan DMA 50 yang datar di $1.900 akan diuji.

Jika DMA 50 gagal bertahan, retracement harga Emas dapat berlanjut ke DMA 21 di $1.880.

Namun, dengan indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari yang bertahan dengan nyaman di atas garis tengah, para pembeli Emas kemungkinan besar akan menemukan penawaran beli di level yang lebih rendah.

Selama support kuat di atas $1.900 tetap bertahan, harga Emas siap untuk naik ke DMA 200 di $1.930.

Sebelum itu, DMA 100 di $1.923 akan menantang komitmen bearish. Lebih jauh ke atas, level tertinggi tiga minggu di $1.933 dapat diuji ulang dalam perjalanan menuju level tertinggi 20 September di $1.947.