Prakiraan Harga Emas: Para Penjual XAU/USD akan Tetap Memegang Kendali sementara di Bawah DMA 200 di $1.922

• Harga Emas rebound namun belum pulih, seiring dengan keputusan ECB dan data AS.
• Dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury AS tetap defensif, karena data inflasi AS yang panas gagal mengubah prospek Fed.
• Para penjual Emas kemungkinan akan terus menekan selama MA 200-harian bertahan.

Harga Emas sedang mencoba sedikit memantul, menghentikan tren turun dua hari ke posisi terendah tiga minggu di $1.906 pada hari Kamis. Harga Emas menemukan titik terendahnya, berkat sedikit kemunduran dalam Dolar Amerika Serikat (USD) bersama dengan imbal hasil obligasi Treasury AS, karena data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada hari Rabu yang sesuai dengan estimasi gagal memberikan dampak pada ekspektasi suku bunga Federal Reserve AS (Fed).

ECB, Penjualan Ritel AS, dan IHP menjadi Fokus

Indeks inflasi tahunan Amerika Serikat naik 3,7% di bulan Agustus, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 3,6%. IHK naik 0,6% pada bulan Agustus, kenaikan bulanan terbesar di tahun 2023 dan sesuai dengan prakiraan pasar. IHK inti masing-masing naik 0,3% dan 4,3%, dibandingkan dengan estimasi 0,2% dan 4,3%.

Meskipun ada kenaikan pada angka IHK utama, secara keseluruhan data tersebut sesuai dengan ekspektasi, mengkonfirmasi bahwa tekanan inflasi di AS melemah. Data ini tidak memberikan banyak dukungan bagi para hawks the Fed, karena pasar terus memprakirakan jeda kenaikan suku bunga the Fed pada pertemuan minggu depan, dengan prediksi kemungkinan 40% kenaikan suku bunga di bulan November.

Dolar AS melonjak dengan imbal hasil obligasi Treasury AS sebagai reaksi awal terhadap data inflasi AS, mendorong harga Emas untuk memperbarui posisi terendah tiga bulan. Namun, kenaikan Dolar AS hanya bertahan sebentar, karena para investor mempertimbangkan prospek suku bunga the Fed di tengah tidak adanya kejutan besar pada rilis data IHK AS. Harga Emas berhasil bergerak sedikit menjauh dari posisi terendah multi-bulan hingga penutupan hari Rabu.

Ke depan, semua perhatian tetap tertuju pada keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB), yang kemungkinan besar akan menjadi keputusan yang menarik. Presiden ECB Christine Lagarde menghadapi keputusan yang sulit, karena benua Eropa menghadapi risiko stagnasi sementara inflasi masih lebih dari dua kali lipat target 2,0% bank sentral. Jeda hawkish, dengan Lagarde membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga, kemungkinan akan memicu rally tajam dalam pasangan EUR/USD dengan mengorbankan Dolar AS. Dalam kasus seperti ini, harga Emas dapat memanfaatkan pelemahan Dolar AS dan memperpanjang rebound menuju Daily Moving Average (DMA)-200 kritis di $1.922.

Namun, para trader Emas juga akan memperhatikan data Penjualan Ritel dan Indeks Harga Produsen AS untuk valuasi Dolar AS yang baru. Secara keseluruhan, harga Emas bersiap untuk satu hari lagi perdagangan yang bergejolak karena putusan ECB dan rilis data ekonomi AS.

Analisis Teknikal Harga Emas: Grafik Harian

Harga Emas sekali lagi menemukan pembeli baru tepat di atas angka $1.900. Oleh karena itu, penjual Emas perlu menembus level tersebut untuk memulai tren turun baru menuju support statis di $1.885.

Lebih jauh ke bawah, level bulat $1.870 akan menjadi penyelamat bagi para pembeli Emas. Sisi bawah tampak lebih menarik bagi para trader Emas, karena indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari terus bertahan di bawah level 50.

Di sisi lain, penghalang sisi atas langsung terlihat di DMA 21 di $1.918, di atas rintangan DMA 200 di $1.922 akan menjadi rintangan yang sulit ditembus oleh para pembeli Emas.

Penutupan harian di atas level tersebut sangat penting untuk melepaskan pemulihan tambahan menuju DMA 50 di $1.932.