Prakiraan Harga Emas: Berapa Lama DMA 100 akan Menjaga Sisi Bawah XAU/USD?

• Harga Emas tetap melemah untuk tiga hari berturut-turut pada hari Selasa.
• Dolar AS melanjutkan pemulihannya di tengah ekspektasi Federal Reserve yang hawkish.
• Harga Emas terjebak dalam kisaran, menunggu penembusan pada kesaksian Ketua Fed Jerome Powell.

Harga Emas berkonsolidasi di posisi terendah multi-hari dan berada di sekitar level $1.950 pada hari Selasa. Ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) AS yang hawkish terus memberikan dukungan bagi pemulihan Dolar Amerika Serikat (USD) seiring dengan tren kenaikan dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Dolar Amerika Serikat Menemukan Kekuatannya, Powell The Fed Memegang Kendali

Harga Emas memulai pekan dengan langkah yang salah, kini melanjutkan momentum bearish hingga hari ketiga berturut-turut, karena Dolar AS mendapat dukungan dari meningkatnya taruhan kenaikan suku bunga Federal Reserve pada bulan Juli, yang saat ini berada di 75%, menurut FedWatch Tool Grup CME. Imbal hasil obligasi Treasury AS juga memanfaatkan taruhan The Fed yang hawkish, dengan imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun mendekati level 3,80%, naik 0,75% sejauh ini.

Lebih lanjut, pasar tetap dalam mode penghindaran risiko, karena para investor khawatir apakah pelonggaran kebijakan moneter terbaru oleh People's Bank of China (PBOC) akan membantu menghidupkan kembali pemulihan ekonomi pasca pandemi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini. Bank sentral Tiongkok memangkas suku bunga dasar pinjaman (LPR) satu tahun dan lima tahun sebesar 10 bp pada hari Selasa setelah memangkas suku bunga Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF) minggu lalu.

Kekhawatiran pertumbuhan Tiongkok yang dikombinasikan dengan prospek the Fed yang hawkish membuat para investor khawatir, karena mereka mencari aset yang aman dalam Dolar AS dengan mengorbankan harga Emas dalam mata uang Dolar AS. Selain itu, pemulihan Tiongkok yang semakin berkurang menimbulkan kekhawatiran atas permintaan Emas dari konsumen Emas terbesar di dunia, berkolaborasi dengan penurunan harga Emas.

Pada hari Senin, hari libur Juneteenth  Amerika Serikat membuat para pembeli Dolar AS memegang kendali di tengah kecemasan menjelang keputusan suku bunga Tiongkok pada hari Selasa. Para investor juga menilai prospek kenaikan suku bunga the Fed, setelah komentar hawkish dari beberapa pembuat kebijakan the Fed pada hari Jumat, saat mereka kembali dari 'periode blackout' the Fed.

Semua perhatian sekarang tertuju pada kesaksian Ketua Fed Jerome Powell tentang Laporan Kebijakan Moneter Setengah Tahunan di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR dan Komite Perbankan Senat pada akhir pekan ini. Karena Laporan Kebijakan Moneter Fed telah diterbitkan pada hari Jumat lalu, fokus akan tetap pada sesi tanya jawab Powell untuk mendapatkan wawasan tentang kebijakan Bank, yang dapat memberikan arah perdagangan baru untuk harga Emas.

Analisis Teknikal Harga Emas: Grafik Harian

Secara teknikal, tampaknya tidak ada yang berubah untuk harga Emas pada hari Selasa, karena harga tetap rentan setelah gagal bertahan di atas MA 21-Harian yang bearish dan kritis di $1.955.

Sementara itu, pembeli Emas terus menemukan support di DMA 100 yang mendatar di $1.943. Oleh karena itu, permainan kisaran kemungkinan akan diperpanjang menjelang data Perumahan Baru dan Izin Membangun Bangunan AS. Selain itu, pidato Fed akan dicermati dengan seksama.

Namun, dengan Relative Strength Index (RSI) 14-hari yang cenderung di bawah garis tengah, risiko tetap condong ke sisi bawah harga Emas.

Pergerakan berkelanjutan di atas resistance DMA 21 yang berubah menjadi support diperlukan untuk mengambil level tertinggi minggu lalu di $1.971. Lebih jauh ke atas, DMA 50 yang sedikit bearish di $1.985 akan ikut berperan.

Di sisi lain, jika para penjual Emas menemukan pijakan yang kuat di bawah support DMA 100 horisontal yang kuat di $1.943, maka penurunan baru menuju level terendah minggu lalu di $1.925 akan segera terjadi.