Prakiraan Harga Emas: Akankah XAU/USD Merebut Kembali SMA 21 Hari karena Lemahnya Data AS?

• Harga emas melanjutkan kenaikan yang dipimpin oleh data inflasi AS menuju $2.000.
• Dolar AS sedang berusaha keras untuk menemukan kekuatannya di samping imbal hasil obligasi Treasury AS di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga The Fed.
• Harga emas menunggu penerimaan di atas SMA 21 hari karena RSI berbalik bullish.

Harga emas diperdagangkan mendekati level tertinggi sepanjang minggu ini di dekat $1,971 pada Rabu pagi, tidak terpengaruh oleh reli risiko di pasar saham global, kenaikan kecil pada Dolar Amerika Serikat (USD) dan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Bangkitnya ekspektasi kebijakan dovish Federal Reserve (The Fed) AS tetap menjadi faktor utama yang menopang harga Emas.

Data Penjualan Ritel dan Indeks Harga Produsen AS Menjadi Fokus

Pada hari Selasa, data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang berdampak tinggi dirilis lebih lunak dari perkiraan dan memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga, sehingga menekan imbal hasil obligasi Treasury AS di seluruh kurva. IHK tahunan utama AS naik 3,2% di bulan Oktober, turun dari kenaikan 3,7% yang dilaporkan sebelumnya. Inflasi inti turun menjadi 4,0% YoY pada periode yang dilaporkan, dibandingkan dengan kenaikan 4,1% yang terlihat di bulan September. Angka inflasi bulanan juga mendingin lebih dari yang diharapkan di bulan Oktober, membantu sepenuhnya menghilangkan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed.

Dolar AS jatuh ke posisi terendah dua bulan terhadap mata uang utama lainnya, mengikuti aksi jual dalam imbal hasil obligasi Treasury AS, sehingga mendorong harga Emas ke level tertinggi lima hari di $1.971, hampir naik $20 pada hari itu. Pasar mulai menilai peningkatan peluang penurunan suku bunga The Fed paling cepat Mei tahun depan, menurunkan imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun kembali di bawah level kunci 4,50%. Pergeseran dovish dalam prospek kebijakan The Fed mendukung harga Emas tanpa bunga.

Pada perdagangan hari Rabu sejauh ini, harga Emas terlihat melanjutkan kenaikan sebelumnya, sebagian dibantu oleh optimisme baru dari Tiongkok. Data Penjualan Ritel dan Produksi Industri Tiongkok yang menggembirakan meredakan kekhawatiran akan perlambatan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini, sehingga meningkatkan sentimen risiko.

Jika arus risiko menguat di kemudian hari, Dolar AS kemungkinan akan berada di bawah tekanan jual baru, memberikan dorongan tambahan untuk kenaikan harga Emas. Lebih lanjut, harga Emas juga dapat menemukan dukungan baru pada potensi kekecewaan pada data Penjualan Ritel dan Indeks Harga Produsen (IHP) AS yang akan dirilis pada hari Rabu pukul 13:30 GMT/20:30 WIB. Belanja konsumen AS dan harga di tingkat pabrik terlihat turun pada periode yang dilaporkan.

Selain itu, semua mata akan tertuju pada pertemuan yang sangat dinanti-nantikan antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan AS. Presiden Joe Biden di San Francisco, di sela-sela pertemuan Pemimpin Ekonomi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).

Analisis Teknis Harga Emas: Grafik Harian

Pemulihan harga emas dari Simple Moving Average (SMA) 200 hari yang penting di $1.935 pada hari Senin menemukan arah tambahan sehari sebelumnya, memungkinkan logam mulia ini menguji ulang SMA 21 hari di $1.973.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari menembus level 50, berayun kembali ke wilayah bullish, yang menunjukkan bahwa para pembeli Emas kemungkinan akan tetap memegang kendali.

Penutupan harian di atas SMA 21 hari di $1.973 sangat penting untuk melepaskan kenaikan lebih lanjut menuju angka bulat $1.980. Penghalang kenaikan berikutnya yang relevan ditempatkan pada level tertinggi 6 November di $1.993, di atas level $2.000 akan mulai berlaku.

Di sisi lain, setiap pullback dari level tertinggi mingguan dapat menguji permintaan awal di sekitar $1.960, di bawahnya level psikologis $1.950 akan berada di pantauan para penjual.

SMA 200 hari di $1.935 dapat menjadi garis pertahanan terakhir bagi para pembeli Emas.