Pembukaan Pasar Asia: Lintasan Imbal Hasil AS adalah Satu-satunya Pertanyaan

Pasar

Saham-saham Asia diprakirakan akan tergelincir di awal perdagangan karena imbal hasil AS terus meningkat minggu lalu karena alasan-alasan lain selain pertumbuhan yang kuat, dan sekarang dunia harus berurusan dengan masalah itu.

Pertanyaan utama yang mendominasi pasar keuangan global, terutama untuk pasar modal Asia, adalah apakah aksi jual di US Treasury akan mereda atau berlanjut.

Memang, lintasan US Treasury bukan hanya sebuah pertanyaan; ini adalah satu-satunya pertanyaan untuk pasar keuangan. Obligasi pemerintah AS adalah titik acuan patokan penting yang menjadi acuan harga hampir semua aset global lainnya. Bergantung pada hari, sekuritas ini telah menunjukkan volatilitas tinggi yang sulit diatur dan ketidakpastian tren, mirip dengan pisau yang jatuh atau layang-layang yang tidak dapat dikendalikan.

Gejolak pasar baru-baru ini, yang tercermin dalam penurunan signifikan S&P 500 dan lonjakan VIX pada hari Jumat, menciptakan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi pasar Asia pada hari Senin.

Meskipun beberapa investor mungkin mencari peluang, indeks MSCI Asia di luar Jepang telah mencapai titik terendah dalam hampir satu tahun terakhir, dengan penurunan 12% sejak bulan Agustus. Situasi ini bahkan lebih memprihatinkan di Tiongkok, di mana kondisi finansial adalah yang paling ketat sejak Goldman Sachs meluncurkan indeks Tiongkok di tahun 2006. Pengetatan kondisi keuangan ini tidak terbatas pada Tiongkok, namun meluas ke pasar-pasar negara berkembang dan ekonomi global, sehingga menjadi kekhawatiran yang meluas.

Pasar Minyak

Di tengah semua berita utama, para pedagang minyak mempertimbangkan bagaimana pasar dapat menyesuaikan diri dengan penurunan produksi Timur Tengah yang terkait dengan konflik.

Dan mengingat bahwa AS tetap menjadi produsen minyak marjinal jangka pendek yang paling penting, bagaimana akuisisi Permian Basin terbesar dalam 25 tahun terakhir dapat membantu mengimbangi gangguan pasokan melalui Selat Hormuz?

Karena teknologi yang lebih baik dan peningkatan struktural dalam rata-rata panjang sumur lateral menjadi 10.000 kaki, produksi sumur minyak baru di Permian Basin per pengeboran telah meningkat lima kali lipat selama 10 tahun terakhir menjadi 1,1 ribu barel/hari.