Pembukaan Pasar Asia: Kenaikan di Wall Street Terus Berlanjut

Pasar

Pasar saham ditutup dengan kenaikan yang luas di Wall Street pada hari Rabu, mempertahankan momentum positifnya selama empat minggu berturut-turut karena saham-saham layanan teknologi dan komunikasi menyumbang sebagian besar kenaikan untuk S&P 500. Microsoft naik 1,3% dan induk Google, Alphabet, naik 1,1%.

Survei Sentimen Konsumen Universitas Michigan yang sedikit lebih baik dari prakiraan, penurunan klaim pengangguran mingguan, dan rilis Barang Tahan Lama bulan Oktober yang sedikit lebih lemah dari perkiraan melengkapi data makro.

Namun, klaim tunjangan pengangguran di AS dengan teguh menolak untuk bekerja sama dengan, apalagi menguatkan, narasi resesi.

Menurut data yang dirilis sebelum hari Thanksgiving di AS, klaim awal turun menjadi 209.000 pada minggu yang berakhir pada 18 November. Angka ini secara signifikan lebih rendah daripada perkiraan, dengan prakiraan terendah adalah 220.000.

Angka klaim awal di bawah konsensus (kali ini selama minggu survei NFP ) merupakan momen déjà vu bagi para pengamat makro yang pada tahun 2023 dipaksa untuk mengakui bahwa "kali ini" setidaknya sedikit "berbeda" karena distorsi yang masih ada di pasar tenaga kerja AS.

Jelas, potensi pembaruan klaim untuk menggerakkan jarum narasi dibatasi oleh kedekatan dengan apa yang akan menjadi akhir pekan lima hari secara de facto bagi para pedagang AS.

Namun, perkiraan untuk potensi resesi terus terdorong ke depan, dan karena kekhawatiran inflasi berkurang, kombinasi ini memberikan obat mujarab yang positif bagi siapa pun.

Meskipun kenaikan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama masih menjadi perhatian banyak investor, penurunan inflasi telah menumbuhkan harapan dan spekulasi bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga. Dan apa yang disebut sebagai pemangkasan asuransi akan diperlukan untuk mempertahankan status quo dan membatasi suku bunga riil.

Namun, pad Jumat Agung menghadapi bayang-bayang; setidaknya, hal ini dapat menguji tesis konsumen AS yang boros.

Berbagai peritel telah memberikan prospek kuartal keempat yang hati-hati atau mengecewakan, membayangi musim liburan yang krusial seiring dengan semakin dekatnya hari belanja paling penting dalam setahun, yaitu Black Friday.

Pasar Minyak

Harga minyak turun setelah OPEC melaporkan penundaan pada akhir pekan, sebuah pertemuan yang mengisyaratkan adanya keretakan yang semakin besar di antara para produsen OPEC+. Dengan produksi AS dan non-OPEC yang terus meningkat, tidak mengherankan jika para produsen ingin memompa lebih banyak minyak, bukannya memangkas produksi, karena takut kehilangan sedikit saja pangsa pasar.

Dan gencatan senjata dalam perang Isreal-Hamas memberikan harapan untuk beberapa stabilitas di wilayah tersebut.

Persediaan minyak mentah di AS telah meningkat selama lima minggu berturut-turut, hingga 17 November. Meskipun ada prediksi lonjakan perjalanan liburan untuk akhir pekan Thanksgiving, permintaan bahan bakar transportasi turun secara signifikan di bawah 9 juta barel per hari (bph), yang mengakibatkan peningkatan tak terduga pada stok bensin.

Pertama-tama, saya senang tidak ada pertemuan akhir pekan, dan sekarang kita dapat, untuk semua maksud dan tujuan, mengesampingkan peluang 25% dari pemotongan produksi dan mengasumsikan perpanjangan produksi kasus dasar hingga Kuartal 1 2024.

Namun, bukti penarikan inventaris kemungkinan akan diperlukan untuk pemulihan harga bertahap yang diharapkan dalam beberapa bulan mendatang.