Pembukaan Pasar Asia: Jarum di Tumpukan Jerami

Hari perdagangan terakhir sebelum libur panjang akhir pekan sering kali menjadi volatil, terutama karena adanya kombinasi aktivitas akhir bulan dan rilis ekonomi penting seperti laporan PCE pada hari Jumat Agung. Ambil contoh S&P 500; hanya sedikit yang memperkirakan reli pada akhir pekan; namun, yang mengejutkan banyak trader, indeks ini mencatat rekor tertinggi lainnya pada hari Rabu. Reli ini menutup kuartal yang kuat, dengan pasar melonjak 10%. Bahkan saham-saham Mag 7 yang berkinerja buruk seperti Apple dan Tesla mengalami kenaikan. Namun, Nvidia yang menjadi primadona pasar kecerdasan buatan mengalami penurunan karena aksi ambil untung. Namun, ketahanan S&P 500 ini menunjukkan bahwa sentimen pasar tetap kuat meskipun ada potensi hambatan inflasi.

Mengidentifikasi penggerak pasar tertentu di tengah kondisi saat ini, terutama dengan akhir pekan yang panjang karena adanya hari libur Paskah, di samping dinamika akhir bulan dan rilis data yang akan datang yang signifikan, memang bisa jadi seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Banyaknya faktor yang berperan dapat menyulitkan untuk mengisolasi satu katalis tertentu yang mendorong pergerakan pasar.

Satu hal positif yang menarik perhatian kami adalah kinerja yang kuat dari lelang obligasi negara AS bertenor 7 tahun. Dengan imbal hasil yang hampir menembus imbal hasil ketika diterbitkan (WI), ditambah dengan partisipasi yang kuat dari penawar tidak langsung di kisaran 70%, hal ini mengindikasikan berlanjutnya minat terhadap imbal hasil pada level saat ini. Rendahnya partisipasi dealer dan keberhasilan lelang secara keseluruhan menunjukkan kepercayaan terhadap selera pasar terhadap Treasury AS yang berjangka lebih panjang. Hasil positif ini menyusul keberhasilan lelang bertenor 5 tahun kemarin, yang mencerminkan permintaan utang pemerintah AS yang berkelanjutan.