Pasar Eropa Menguat karena Minyak Mentah Jatuh meskipun Ada Serangan Israel

• Pasar Eropa menguat karena minyak mentah jatuh meskipun ada serangan Israel.

• Data inflasi dan pertumbuhan Jerman menyoroti meningkatnya keyakinan bahwa ECB akan mempertahankan suku bunga mulai saat ini.

• Laporan keuangan mendominasi minggu ini, dengan Apple menjadi sorotan utama setelah kerugian teknologi baru-baru ini.

Pasar Eropa telah mengambil nada optimis yang jelas saat kita memulai minggu yang menjanjikan banyak volatilitas di seluruh pasar. Kekhawatiran seputar potensi lonjakan harga energi setelah dimulainya serangan darat Israel tampaknya telah membawa situasi 'beli rumor, jual fakta', dengan minyak mentah yang bergerak lebih rendah di awal perdagangan. Mengingat risiko kenaikan harga energi yang lebih tinggi terhadap inflasi dan ekspektasi kebijakan moneter, penurunan WTI dan Brent hari ini merupakan perkembangan yang disambut baik oleh para investor dan gubernur bank sentral.

Data awal dari Zona Euro sekali lagi menegaskan bahwa fase pengetatan ECB kemungkinan besar telah berakhir, dengan ekspektasi inflasi yang mereda seiring dengan melambatnya pertumbuhan. Dengan angka inflasi Zona Euro besok yang diprakirakan turun 1,2%, angka IHK Spanyol dan Jerman hari ini memberikan dasar untuk ekspektasi apakah hal itu akan terwujud. IHK Spanyol berada di bawah ekspektasi, tetap di 3,5% untuk bulan Oktober. Sementara itu, prakiraan penurunan tajam dalam inflasi Jerman terlihat benar mengingat pelemahan dramatis yang terlihat pada angka-angka regional di North Rhine Westphalia (4,2% menjadi 3,1%), Baden Wuerttemberg (5,1% menjadi 4,4%), Bavaria (4,1% menjadi 3,7%), dan Hessen (4,7% menjadi 3,6%). Dengan inflasi Jerman yang turun tajam, angka pertumbuhan kuartal ketiga pagi ini sebesar -0,1% menyoroti mengapa ECB kemungkinan akan mendorong Bundesbank untuk menghentikan pengetatan karena khawatir akan menimbulkan lebih banyak kerusakan.

Minggu ini merupakan minggu tersibuk dalam musim laporan keuangan kuartal ketiga, dengan lebih dari 30% dari S&P 500 melaporkan laporan keuangannya dalam periode lima hari ini. Minggu lalu, perusahaan-perusahaan teknologi besar mendominasi, dengan sentimen risk-off yang lebih luas melihat lingkungan yang sangat tak kenal ampun bahkan ketika berhasil mengalahkan pertumbuhan laba bersih dan laba kotor. Dengan Nasdaq dan S&P 500 yang jatuh ke wilayah kontraksi minggu lalu, ada harapan bahwa beberapa orang akan melihat ini sebagai situasi buy-the-dip mengingat kurangnya kenaikan tajam di pasar energi pagi ini. Pendapatan Apple terlihat mendominasi minggu ini, dengan hanya Nvidia yang akan melaporkan setelahnya.