Jerman: Kerusakan Struktural dalam Defisit Perdagangan dengan Tiongkok?

Ekspor barang Jerman meningkat 2,6% y/y dalam 7 bulan pertama tahun 2023 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, tetapi satu tujuan yang biasa hilang: Tiongkok (-8%).

Hubungan perdagangan Tiongkok-Jerman semakin tidak seimbang selama hampir dua tahun, dengan impor tumbuh lebih cepat daripada ekspor. Satu perubahan, terkait dengan perang di Ukraina, tetap bersifat sementara: kenaikan impor Jerman sebesar EUR 18 miliar untuk produk kimia Tiongkok pada tahun 2022 (karena kekhawatiran akan kekurangan energi di Jerman) tidak berlanjut pada tahun 2023 dan, sebagian besar, telah dikoreksi pada akhir Juli 2023.

Namun, perubahan yang lebih struktural juga tampaknya sedang terjadi. Sejumlah sektor di mana Tiongkok mengembangkan ekspornya (dan produksi lokal sebagai pengganti impor) membuat defisit bilateral Jerman melebar selama Januari-Juli 2023, terutama peralatan listrik (EUR -11,2 miliar dibandingkan dengan EUR -4 miliar dua tahun lalu). Hal ini menggarisbawahi erosi posisi kompetitif Jerman dalam menghadapi langkah naik kelas Tiongkok di bidang-bidang ini.

Secara paralel, surplus Jerman telah jatuh. Meskipun surplus di sektor otomotif tetap tinggi (hampir EUR 20 miliar), penurunan ekspor terlihat jelas: jumlah ekspor selama 12 bulan mencapai puncaknya sebesar EUR 30,7 miliar pada September 2022 dan hanya berjumlah 26,3 miliar pada Juli 2023. Pada saat yang sama, impor Jerman dari Tiongkok naik dari EUR 4 miliar menjadi EUR 6,2 miliar.

Jadi, situasinya jelas telah berubah. Meskipun defisit perdagangan bilateral Jerman dengan Tiongkok secara umum berkisar antara EUR -15 dan -20 miliar pada tahun-tahun setelah masuknya Tiongkok ke WTO pada tahun 2001 hingga pertengahan 2021, defisit perdagangan tersebut diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2023. Hal ini mencerminkan hilangnya pangsa pasar Jerman dalam impor Tiongkok (4,2% dari impor Tiongkok selama 12 bulan terakhir hingga Juli 2023, ketika mereka hampir 1 poin persentase lebih tinggi dua tahun sebelumnya), sementara pangsa Tiongkok dalam impor Jerman tetap stabil di 12% (pada titik perbandingan yang sama).

Unduh Laporan Lengkap Sekilas Ekonomi