Inflasi Inggris secara Tak Terduga Turun

Baru saja dirilis pagi ini, inflasi Inggris secara tak terduga turun dari 6,8% menjadi 6,7% di bulan Agustus, inflasi inti turun dari 6,9% menjadi 6,2%. Penurunan inflasi Inggris yang mengejutkan ini memicu aksi jual sterling, karena data hari ini memperkuat ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga Bank of England (BoE) berikutnya bisa jadi merupakan yang terakhir.

Semua Orang Diam, The Fed sedang Berbicara

Hari ini, Federal Reserve (Fed) akan mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya dan mengungkapkan revisi prakiraan pertumbuhan dan inflasi.

The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah; para pembuat kebijakan kemungkinan akan merasa puas dengan perkembangan inflasi, dan mereka dapat merevisi prakiraan pertumbuhan mereka secara signifikan lebih tinggi. Prakiraan pertumbuhan yang kuat dapat memicu gelombang baru perdagangan hawkish di pasar saham, obligasi, dan mata uang.

Namun proyeksi terbaru harus ditanggapi dengan hati-hati, mengingat bahwa the Fed telah benar-benar salah dalam memproyeksikan inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan. Dikatakan bahwa inflasi akan bersifat sementara, ternyata tidak. Dikatakan bahwa pertumbuhan akan melambat, ternyata tidak. Dikatakan bahwa pasar tenaga kerja akan melemah, pasar tenaga kerja AS tetap – secara ajaib – kuat, orang Amerika terus berbelanja, dan pertumbuhannya tangguh. Jadi mungkin – menurut mereka – inilah saatnya untuk merevisi prakiraan tersebut. Namun jika mereka melakukan hal itu, mereka akan salah sekali lagi, karena di balik gambaran yang cemerlang tersebut, tabungan AS mencair, tunggakan kartu kredit meningkat, pembayaran utang mahasiswa akan dimulai pada bulan Oktober – yang seharusnya memberikan tekanan pada pengeluaran, dan dengan demikian pada pertumbuhan, kemudian pemogokan di Detroit mengancam untuk semakin mengganggu kestabilan pertumbuhan. Meskipun kita tidak berbicara banyak tentang bank, pangsa bersih bank-bank yang dikatakan telah memperketat standar untuk pinjaman komersial dan industri naik ke tingkat terberat sejak GFC 2008, jika kita tidak menghitung masa pandemi, dan tingkat saat ini dikatakan konsisten dengan resesi. Porsi kurva imbal hasil 2-10 tahun dari kurva imbal hasil AS masih sangat terbalik. Hal yang sama juga terjadi pada bagian 3 bulan hingga 10 tahun dari kurva imbal hasil AS. Inversi-inversi ini menandakan resesi, karena mereka telah baik dalam memprediksi resesi di masa lalu. Dan OECD sekarang memprakirakan bahwa ekonomi dunia akan tumbuh 2,7% tahun depan – dengan laju paling lambat sejak Covid – karena kekhawatiran Tiongkok, tetapi juga perusahaan-perusahaan yang harus memilih sisi di dunia yang telah terkoyak oleh perang di Ukraina. Dan AS tidak dapat melakukannya dengan baik hanya dengan dirinya sendiri.

Semua ini menunjukkan bahwa meskipun Fed merevisi prakiraan pertumbuhannya lebih tinggi hari ini, mereka mungkin tidak akan mencapai soft landing seperti yang mereka bayangkan. Lebih buruk lagi, mereka bahkan mungkin tidak akan mencapai target inflasi mereka, karena sayangnya, harga energi memiliki pengaruh yang besar terhadap inflasi secara keseluruhan.

Dot plot kemungkinan akan menunjukkan ekspektasi median untuk satu kali kenaikan suku bunga lagi sebelum tahun ini berakhir, dan tingkat median yang lebih tinggi sepanjang tahun depan. Dan itu sudah cukup untuk membawa hawks the Fed kembali ke pasar. Jika itu yang terjadi, kita akan melihat indeks dolar AS menguat lebih lanjut. Perhatikan level 105,40, retracement Fibonacci 38,2% utama pada kemerosotan dolar sejak September tahun lalu. Pergerakan di atas level tersebut dapat menandai akhir dari tren bearish Dolar AS dan membuka pintu zona konsolidasi bullish jangka menengah.