Dolar Merosot Susul Komentar Powell, Emas Sentuh $1,977 Naik Hampir $150 Sejak Perang Israel-Hammas


Ketegangan di Timur Tengah sejauh ini tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dan jutru kian memanas dan semakin menyeret kemarahan negara-negara tetangga. Ketegangan geopolitik terus meningkat seiring dengan maraknya protes anti-Israel di Timur Tengah.

Sejak Amerika masuk dalam Konflik untuk mendukung Israel, kini memicu reaksi yang semakin panas oleh Iran, Irak, Lebanon, dan Turki. Baru-baru ini, Senat AS memberikan suara 97-0 untuk mengeluarkan resolusi yang mendukung Israel.

Seperti yang diperingatkan sebelumnya bahwa ketika stabilitas di Gaza terus memburuk, pasar semakin khawatir bahwa ketegangan dapat meningkat hingga perselisihan tersebut dapat meluas menjadi perselisihan politik antara Amerika Serikat dan negara-negara tetangga di wilayah tersebut. Hal ini, akan terus menekan aset berisiko dan mendorong permintaan safehaven, khususnya emas yang akan terus meningkat.

Harga minyak juga diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, dan berpotensi menekan ekonomi negara-negara di Dunia karena inflasi yang tak terkontrol.

Hingga akhir perdagangan Kamis (19/11). Harga emas (spot) berakhir menguat sebanyak $26.69 atau 1.37% pada level $1,973.97 per ons penutupan tertinggi dalam 2 bulan, setelah capai tertinggi $1,977 dan terendah $1,945. Sedangkan emas berjangka kontrak Desember berakhir menguat sekitar $25.40 atau 1.30% pada level $1,986.70 per ons, setelah capai tertinggi $1,990 dan terendah $1,957 di Divisi Comex.

Sedangkan Harga minyak mentahs dunia ditutup melonjak tajam mendekati level $90 per barel.

• OIL (SPOT) : $88.95 , +$1.95 / +2.24%
WTI : $89.26 , +$2.14 / +2.46%
• BRENT : $92.38 , +$0.88 / +0.96%

Dolar

Indeks Dolar AS gagal menjadi perburuan utama safehaven ditengah konflik yang terjadi di Timur Tangeh dan terfokus pada fundamental negara setelah Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell dalam kesaksiannya menyarankan bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga dalam jangka pendek.

Dolar menyelesaikan perdagangan Kamis (19/11) dengan kerugian sebesar 33 poin atau 0.31% pada level 106.24, setelah capai tertinggi 106.67 dan terendah 105.93.

Mata uang Yen Jepang bergerak dalam kisaran yang relatif sempit dibandingkan matauang lainnya terhadap Dolar AS ditengah gelojak matauang yang terjadi baru-baru ini ditengah konflik yang terjadi di Tumur Tengah. Hal ini terjadi karena investor berhati-hati atas tanda-tanda intervensi oleh otoritas Jepang mengingat Yen berada di dekat level psikologis 150 dimana BoJ melakukan intervensi sebelumnya di level tersebut.

Pasangan GBP/USD mengakhiri perdagangan Kamis (19/11) dengan datar - menetap pada level 1.21411, setelah mencapai titik terendah mingguan pada area 1.20896 dan tertinggi 1.21910. Hari ini, Inggris akan melaporkan data Penjualan Ritel dan Pinjaman Bersih Sektor Publik bulan September.

• AUDUSD : 0.6327 ,  -8 /  -0.13%
EURUSD : 1.0580 , +45 / +0.43%
GBPUSD : 1.2141 , +1 / +0.01%
• NZDUSD : 0.5848 ,  -7 /  -0.12%
USDJPY : 149.78 ,  -13 /  -0.09%
• USDCAD : 1.3717 , +3 / +0.02%
USDCHF : 0.8914 ,  -75 /  -0.83%
• USDCNH : 7.3320 , +88 / +0.12%

Sentimen

Sejauh ini, Konflik Israel-Hammas masih akan menjadi fokus utama pasar global, terlebih setelah AS mengeluarkan peringatan perjalanan di seluruh dunia / Worldwide Travel Alert merespon ketegangan geopolitik yang meluas dan memicu banyak aksi protest diseluruh Dunia yang berakhir ricuh.

Sementara itu, Dari rangkaian data ekonomi, selama sesi perdagangan Jumat (20/11), Investor akan difokuskan Indeks Harga Konsumen Nasional Jepang dan keputusan suku bunga PBOC selama sesi Asia hari ini. Disesi Eropa, pasar akan melihat hasil laporan Penjualan Ritel Inggris dan Indeks Harga Produsen Jerman.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua analisa

Gabung Telegram

Analisa Terkini


Analisa Terkini

Pilihan Editor

Dolar Australia Masih Berada di Atas Level Penting, Dolar AS Masih Lemah

Dolar Australia Masih Berada di Atas Level Penting, Dolar AS Masih Lemah

Dolar Australia (AUD) melanjutkan kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Senin. Dolar AS (USD) yang lebih lemah mendukung pasangan AUS/USD. Namun, Dolar Australia memangkas kenaikan setelah keputusan suku bunga dari Tiongkok.

Berita AUD/USD Lainnya

USD/JPY Diperdagangkan dengan Catatan Lebih Kuat di Atas 155,50, Investor Tunggu Pidato The Fed

USD/JPY Diperdagangkan dengan Catatan Lebih Kuat di Atas 155,50, Investor Tunggu Pidato The Fed

Pasangan USD/JPY diperdagangkan di wilayah positif selama tiga hari perdagangan berturut-turut di sekitar 155,80 selama awal sesi Asia hari Senin. Penurunan pasangan ini didukung oleh data PDB Jepang yang lebih lemah pada kuartal pertama (Q1). 

Berita USD/JPY Lainnya

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Pantau $2.450 dan Pidato The Fed untuk Tren Naik yang Berkelanjutan

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Pantau $2.450 dan Pidato The Fed untuk Tren Naik yang Berkelanjutan

Harga Emas turun dari level tertinggi baru sepanjang masa di $2.441, namun tampaknya akan melanjutkan kenaikan hari Jumat di awal pekan pada hari Senin.

Analisa Emas Lainnya

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Indikator Pertemuan Teknikal

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

Informasi Lebih Lanjut

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

BERITA