CNY: Menebak-nebak PBOC Membuktikan Sebuah Tantangan

Pergerakan USD/CNY pada hari Jumat menimbulkan spekulasi bahwa PBOC sedang bersiap untuk membiarkan periode pelemahan baru untuk renminbi. Aktivitas pasar hari ini menunjukkan sebaliknya.

Pergerakan CNY Hari Jumat sebagian Tidak Berlanjut

Jumat lalu terjadi pergerakan signifikan pada pasangan USD/CNH setelah People's Bank of China menaikkan penetapan USD/CNY dalam jumlah terbesar sejak awal tahun, yang memungkinkan pasangan USD/CNY diperdagangkan menembus 7,20 untuk pertama kalinya sejak November. Pasar berspekulasi bahwa ini adalah momen penting yang mengindikasikan bahwa PBOC akhirnya bersedia untuk membiarkan RMB melemah setelah meningkatkan penggunaan faktor kontra-siklus (tingkat di mana mereka menekan depresiasi) sejak awal tahun.

Faktor-faktor yang mendukung gagasan PBOC untuk menoleransi renminbi yang lebih lemah termasuk pelemahan mata uang Asia secara keseluruhan dan spekulasi bahwa prioritas Tiongkok pada stabilisasi pasar di sekitar periode Dua Sesi telah berakhir. Karena CNY baru-baru ini sebagian besar diperdagangkan pada batas sisi lemah dari penetapan USD/CNY, berkurangnya tekanan PBOC akan diterjemahkan ke dalam RMB yang lebih lemah, mengingat latar belakang makroekonomi dan situasi arus modal saat ini. Akibatnya, CNH pada hari Jumat bergerak ke level terlemah sejak November 2023 karena investor memposisikan diri untuk hal ini.

Namun, tampaknya pasar luar negeri mungkin telah sedikit terkejut, karena PBOC mendorong kembali depresiasi pada hari Senin dengan penetapan USD/CNY yang lebih rendah. USD/CNH turun tajam dari sekitar 7,28 sebelum penetapan menjadi sedikit di bawah 7,24 – tetapi mulai merangkak naik lagi. Kami percaya bahwa meskipun faktor-faktor jangka pendek mendukung RMB yang sedikit lebih lemah, setiap depresiasi yang kita dapatkan akan terjadi secara bertahap dan terkendali. Dua Sesi mengindikasikan prioritas untuk "menstabilkan RMB pada tingkat yang wajar dan seimbang." Kecuali jika terjadi pergeseran dalam prioritas kebijakan, kami meyakini bahwa level 7,34 bagi USD/CNY mulai tahun 2023 tidak mungkin disentuh tahun ini.

Dolar Menghindari Peluru

Spekulasi pada hari Jumat bahwa PBOC mengizinkan pelemahan lebih lanjut dalam renminbi telah melemahkan mata uang negara berkembang secara keseluruhan dan membalikkan aksi jual dolar yang disebabkan oleh kesaksian dovish Ketua Powell pada hari Rabu malam. Mata uang Asia biasanya berkinerja buruk tahun ini, dan kekhawatirannya adalah bahwa penurunan baru di blok ini akan membuat Dolar mengalami penurunan secara keseluruhan. Aktivitas hari ini dari PBOC telah membuat depresiasi CNY sebagian terhapus – meskipun para investor akan ingin melihat apakah penetapan USDS/CNY saat ini terus berada di bawah 7,10 dan apakah USD/CNY dapat kembali di bawah 7,20 lagi.

Jika kekhawatiran akan renminbi yang lebih lemah muncul kembali karena alasan apa pun dalam beberapa minggu mendatang, dalam ruang G10, korelasi tahun berjalan menunjukkan bahwa Dolar Australia dan Selandia Baru akan menjadi yang paling berisiko. Dalam ruang mata uang negara berkembang, Dolar Singapura secara mekanis berisiko karena sifat pengaturan keranjangnya, sementara Rand Afrika Selatan biasanya juga akan berkinerja buruk.

Baca analisis aslinya: CNY: Menebak-nebak PBOC menjadi sebuah tantangan