Analisis Nonfarm Payrolls: Pasar Kerja yang Lemah? Upah Naik, The Fed Hawkish dan Dolar AS Siap untuk Mundur

• Pertumbuhan lapangan kerja AS melambat menjadi 187.000 di bulan Juni, di atas revisi ke bawah.
• Pertumbuhan upah tetap tinggi pada 4,4%, lebih baik dari yang diharapkan.
• Tekanan inflasi yang sedang berlangsung dapat mencegah Dolar AS jatuh.

Untuk pasar tenaga kerja, narasinya sangat mudah – normal pada akhirnya. Untuk pasar, ini agak lebih rumit. Nonfarm Payrolls gagal memberikan narasi yang mudah bagi para investor, dan ini bukan untuk pertama kalinya. Dolar AS siap untuk melawan balik setelah pukulan awal.

Dimulai dengan gambaran ekonomi, perekrutan tenaga kerja di Amerika telah normal. Peningkatan 187.000 lapangan pekerjaan setelah revisi turun 185.000 bulan lalu berada di sekitar level sebelum pandemi. Setelah hampir tiga setengah tahun, pertumbuhan lapangan kerja menjadi normal. Itulah yang ingin dilihat oleh Federal Reserve – pendinginan dan bukan kejatuhan.

Dolar AS jatuh sebagai respons terhadap data tersebut, yang dirilis di bawah ekspektasi, dan di atas revisi ke bawah. Jika The Fed mendapatkan apa yang diinginkannya, The Fed tidak perlu bertindak – tidak ada lagi kenaikan.

Di sisi lain, pertumbuhan upah lebih tinggi daripada sebelum Maret 2020 – pada 4,4% YoY, gaji terus mendorong tekanan harga yang mendasarinya lebih tinggi. Itu berarti kenaikan suku bunga di bulan September tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan. Masih ada laporan Nonfarm Payrolls dan dua angka Indeks Harga Konsumen (IHK) hingga keputusan berikutnya.

Laporan yang berlawanan diperlukan untuk menentukan penurunan Dolar AS – pertumbuhan pekerjaan yang kuat dengan penurunan upah. Karena hal ini belum terjadi, ada ruang bagi Dolar AS untuk melawan dalam jangka pendek. Angka IHK minggu depan mungkin akan lebih menentukan. Saya memperkirakan angka-angka tersebut akan menunjukkan tekanan disinflasi yang terus berlanjut, yang akan melukai Greenback.

Pasar tidak mengambil liburan musim panas, tetapi likuiditas yang lebih rendah dapat meningkatkan volatilitas bahkan tanpa titik data yang signifikan seperti NFP yang akan dirilis.