Analisis GBP/USD: Penembusan ke Sisi Bawah Hari Kamis, Penutupan di Bawah SMA 200-Hari Dukung Pedagang bearish

• GBP/USD menunjukkan ketahanan di bawah level 1,2400 dan menarik beberapa aksi beli pada hari Jumat.
• Sentimen risk-on mendorong beberapa aksi ambil untung di sekitar safe haven USD dan memberikan dukungan.
• Latar belakang fundamental membutuhkan kehati-hatian sebelum memposisikan diri untuk pemulihan lebih lanjut.

Pasangan GBP/USD mendapatkan kembali beberapa traksi positif di hari terakhir minggu ini dan membalikkan sebagian penurunan hari sebelumnya ke level di bawah 1,2400, atau level terendah sejak 7 Juni. Harga spot bertahan pada kenaikan dalam perdagangan harian yang moderat selama awal sesi Eropa dan mendapatkan dukungan dari pelemahan Dolar AS (USD). People's Bank of China (PBoC) menurunkan GWM untuk pemberi pinjaman lokal sebesar 25 bp. Ini adalah langkah kedua yang dilakukan tahun ini dan diprakirakan akan melepaskan lebih banyak likuiditas, yang berpotensi menopang pertumbuhan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini. Selain itu, Tiongkok melaporkan angka Produksi Industri dan Penjualan Ritel yang lebih baik dari perkiraan untuk bulan Agustus. Kombinasi faktor-faktor ini meningkatkan kepercayaan diri para investor dan mendorong aksi ambil untung terhadap Greenback yang merupakan Greenback safe haven.

Penurunan korektif USD dari level tertinggi lebih dari enam bulan yang disentuh pada hari Kamis, bagaimanapun, kemungkinan besar akan tetap terbatas setelah meningkatnya penerimaan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan tetap berpegang pada sikap hawkish. Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan mempertahankan status quo di bulan September, meskipun data makro AS yang optimis membuat pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 bp pada akhir tahun ini. Biro Sensus AS melaporkan pada hari Kamis bahwa Penjualan Ritel meningkat 0,6% di bulan Agustus dibandingkan dengan kenaikan 0,2% yang diantisipasi dan pembacaan bulan sebelumnya yang direvisi turun 0,5%, sebuah tanda bahwa belanja konsumen tetap stabil meskipun ada kenaikan suku bunga. Selain itu, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS naik kurang dari yang diharapkan, menjadi 220 Ribu selama minggu kedua bulan September dari 217 Ribu sebelumnya.

Pada saat yang sama, Biro Statistik Tenaga Kerja AS mempublikasikan Indeks Harga Produsen (IHP) AS, yang melaju ke 0,7% di bulan Agustus dan tingkat tahunan naik ke 1,6%, mengungguli ekspektasi untuk angka 1,2% dan 0,8% di bulan Juli. Hal ini terjadi setelah laporan IHK AS yang dirilis pada hari Rabu dan menunjukkan inflasi yang masih bertahan, yang pada gilirannya mendukung prospek pengetatan kebijakan lebih lanjut oleh the Fed. Prospek hawkish mendukung kenaikan USD, yang, bersama dengan berkurangnya peluang kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh Bank of England (BoE), seharusnya membatasi kenaikan lebih lanjut untuk pasangan GBP/USD. Faktanya, Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan kepada anggota parlemen pekan lalu bahwa bank sentral sekarang "lebih dekat" untuk mengakhiri kenaikan suku bunga.

Selain itu, data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa ekonomi Inggris menyusut dengan laju tercepat dalam tujuh bulan di bulan Juli, sebesar 0,5%, dan menghidupkan kembali kekhawatiran resesi. Hal ini, bersama dengan tanda-tanda bahwa pasar tenaga kerja Inggris mendingin, memberikan tekanan pada BoE untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunganya. Hal ini, pada gilirannya, mendukung bearish GBP/USD dan menunjukkan bahwa pergerakan naik lebih lanjut masih dapat dilihat sebagai peluang jual. Para pedagang saat ini menantikan survei BoE mengenai Ekspektasi Inflasi Konsumen untuk mendapatkan dorongan. Kemudian selama awal sesi Amerika Utara, data ekonomi AS – yang menampilkan Indeks Manufaktur Empire State dan Indeks Sentimen Konsumen Prelim Michigan – akan mendorong permintaan USD dan menghasilkan peluang perdagangan jangka pendek. Namun demikian, harga spot tersebut tetap berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan pelemahan untuk minggu kedua berturut-turut.

Prospek Teknis

Dari perspektif teknikal, penembusan semalam dan penutupan di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang sangat penting, untuk pertama kalinya sejak Maret, dapat dilihat sebagai pemicu baru bagi para pedagang yang bearish. Selain itu, osilator pada grafik harian bertahan jauh di wilayah negatif dan masih jauh dari wilayah jenuh jual. Hal ini, pada gilirannya, menunjukkan bahwa jalur yang paling mungkin bagi pasangan GBP/USD adalah ke arah bawah. Namun demikian, munculnya beberapa aksi beli pada hari Jumat membuatnya bijaksana untuk menunggu penerimaan di bawah level 1,2400 sebelum menempatkan posisi untuk pelemahan lebih lanjut. Harga spot tersebut kemudian dapat mempercepat penurunan menuju swing low bulanan Mei, di sekitar area 1,2310-1,2300, sebelum turun untuk menguji support relevan berikutnya di dekat zona 1,2280-1,2275.

Di sisi lain, setiap kenaikan berikutnya kemungkinan akan menghadapi beberapa resistance di dekat pertengahan 1,2400-an, yang jika ditembus dapat memicu rally short-covering dan mengangkat pasangan GBP/USD menuju level psikologis 1,2500. Momentum pemulihan dapat berlanjut, meskipun berisiko gagal dengan cepat di dekat level tertinggi mingguan, di sekitar area 1,2545-1,2550. Yang terakhir ini akan bertindak sebagai titik penting, di atasnya harga spot tersebut dapat naik ke level 1,2600 dalam perjalanan menuju SMA 100 hari, saat ini di dekat pertengahan 1,2600. Beberapa aksi beli lanjutan akan menunjukkan bahwa tren turun selama dua bulan, dari area 1,3140, atau level tertinggi sejak April 2022, telah berakhir dan akan membuka jalan untuk beberapa pergerakan apresiasi jangka pendek yang berarti.