Analisis Fed: Powell Janji Bunga Lebih Tinggi untuk Waktu yang Lebih Lama, USD Tampak akan Lanjutkan Kenaikan

• Federal Reserve telah mengisyaratkan kenaikan suku bunga lainnya mungkin terjadi pada tahun 2023.
• Pemutakhiran yang signifikan pada periode-periode berikutnya tampaknya akan membuat penguatan Dolar AS berkelanjutan.
• Menolak skenario soft-landing dapat menambah tekanan pada saham.

"Melanjutkan dengan hati-hati" – kata-kata ini memiliki arti yang berbeda saat ini. Federal Reserve (The Fed) mungkin menaikkan suku bunga lebih lambat, namun logika yang sama berlaku untuk penurunan suku bunga. Hal ini membuat para investor takut, dan mungkin akan ada lebih banyak lagi yang akan terjadi.

Meskipun The Fed tidak mengubah suku bunganya, mereka tidak hanya membiarkan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini. Bank menaikkan prakiraan biaya pinjaman untuk tahun 2024 menjadi 5,1% dari 4,6%, mengindikasikan hanya dua kali penurunan suku bunga dibandingkan proyeksi empat kali dalam prospek sebelumnya.

Melihat lebih jauh ke depan, para pejabat memperkirakan estimasi median 3,9% pada tahun 2025, di atas prakiraan awal 3,4%. Bahkan pada tahun 2026, setidaknya ada satu anggota yang melihat tingkat suku bunga dekat 5%.

Bagi orang-orang yang berencana membeli rumah atau bisnis yang mengincar investasi multi-tahun, The Fed memberikan angin segar. Tendensi sentral untuk jangka lebih panjang melebar dari 2,5-2,8% menjadi 2,5-3,3%. Kisarannya tidak hanya lebih tinggi namun juga lebih lebar – investor lebih membenci ketidakpastian dibandingkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

Apa yang selanjutnya bagi perekonomian AS? The Fed bertujuan untuk melakukan soft landing – alias tidak ada resesi – tetapi ini bukan skenario dasar, menurut Ketua Jerome Powell. Artinya, akan sulit untuk melihat inflasi turun selama bertahun-tahun.

Secara keseluruhan, The Fed telah menerapkan "menahan dengan nuansa hawkish" yang besar – menyiapkan panggung untuk penguatan berkelanjutan Dolar AS di luar reaksi spontan. Untuk saham, kurangnya keyakinan seputar soft landing menambah tekanan lebih lanjut.