Analisa XAU/USD Hari Ini: Cenderung Naik Efek Pelemahan USD

Analisa Teknikal  

Continuation Bullish / Naik

Level Demand : 2012.00 - 2016.32

Prediksi Emas untuk pagi ini cenderung mengalami kenaikan dan sempat kena di kisaran harga $2035 yang dimana sesuai dengan Prediksi di hari sebelumnya dan untuk sekarang ini harga cenderung menurun namun berdasarkan prediksi harga cenderung akan Kembali naik, hal ini karena pengaruh pelemahan USD yang cenderung sudah terjadi sehingga ini akan cenderunng memberikan penurunan yang cukup tinggi terhadap USD dan prediksi emas masih akan cenderung naik karena merupakan bagian dari safe heaven dan juga konflik timur tengah yang mengkhawatirkan sehingga investor ada kemungkinan besar berpindah ke Emas. Secara trend harga masih ada potensi kenaikan karena perbadingan harga terendah di harga $2002 - $2005 masih lebih rendah dan belum bisa menciptakan harga yang lebih rendah lagi sehingga masih ada potensi untuk kenaikan.



Analisa Fundamental

Harga emas terpantau stabil pada hari Kamis (25/01) setelah sempat melemah di sesi perdagangan Rabu (24/01) gegaranya laporan PMI AS yang pulih.

Harga emas spot naik 0,1% di $2.015,74/oz pukul 07.18 WIB dan harga emas berjangka turun 0,02% ke $2.015,65 menurut data Investing.com. Kedua logam mulia berakhir melemah 0,5% pada penutupan Rabu (24/01).

Emas kemungkinan akan mengawasi support di $2.007,70 dan resistance di $2.041,90. Dilaporkan Reuters Rabu (24/01), aktivitas bisnis AS meningkat pada bulan Januari dan inflasi tampaknya menurun, dengan ukuran harga yang dibebankan oleh perusahaan untuk produknya turun ke titik terendah dalam lebih dari 3,5 tahun, menyiratkan bahwa ekonomi memulai tahun 2024 dengan catatan yang kuat.

S&P Global mengatakan pada hari Rabu bahwa Indeks Output PMI Komposit AS, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, meningkat menjadi 52,3 bulan ini, level tertinggi sejak Juni lalu. Meningkat dari 50,9 di bulan Desember didorong oleh kenaikan di sektor jasa dan aktivitas manufaktur.

Angka di atas 50 mengindikasikan ekspansi di sektor swasta. Survei PMI manufaktur flash rebound ke level tertinggi 15 bulan di 50,3, tertinggi 15 bulan di 50,3 dari 47,9 di bulan Desember. PMI sektor jasa naik ke 52,9, angka tertinggi sejak Juni lalu, dari 51,4 di bulan sebelumnya.

Emas tertekan dari awal tahun yang lemah pada tahun 2024, setelah jatuh ke level terendah $2.000/oz awal bulan ini dengan traders mulai mengurangi ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga paling cepat pada Maret 2024.

Namun logam mulia ini rebound karena beberapa permintaan safe haven, utamanya karena kondisi geopolitik di Timur Tengah yang memburuk. Rebound ini juga membuat emas membentuk range perdagangan antara $2.000 hingga sekitar $2.050/oz selama seminggu terakhir.

Pasar logam kini mencari lebih banyak isyarat tentang kapan Fed berpotensi mulai memangkas suku bunga tahun ini.

Data produk domestik bruto kuartal keempat yang akan hadir pada hari Kamis diperkirakan akan mencatat penurunan dalam pertumbuhan ekonomi AS, sementara data Indeks harga PCE - pengukur inflasi pilihan Fed - akan terbit hari Jumat dan diperkirakan akan menegaskan kembali bahwa inflasi tetap tinggi pada bulan Desember.

Data ini dirilis hanya beberapa hari sebelum rapat pertama The Fed untuk tahun 2024, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Namun, isyarat mengenai rencana penurunan suku bunga akan menjadi fokus utama.

Meskipun harga emas akhirnya akan mendapat keuntungan dari suku bunga yang lebih rendah tahun ini, harga emas kemungkinan akan mengalami penurunan dalam waktu dekat, terutama jika the Fed mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Suku bunga yang tinggi mendorong naiknya biaya peluang investasi emas, yang mengurangi daya tarik logam mulia ini. Tetapi emas masih berhasil meraih keuntungan sekitar 10% pada tahun 2023, setelah diuntungkan dari permintaan safe haven pasca pecahnya perang Israel-Hamas.

Eskalasi yang terus berlanjut dalam konflik - yang tampaknya telah meluas ke Laut Merah, antara pasukan yang dipimpin AS dan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran, masih mendorong permintaan untuk aset safe haven tradisional.