- USD/JPY turun tajam ke 155,50 di tengah melemahnya Dolar AS.
- Spekulasi kuat untuk penurunan suku bunga The Fed di bulan September membuat Dolar AS tertekan.
- Perekonomian Jepang diprakirakan mengalami kontraksi 0,4% di kuartal pertama tahun ini.
Pasangan USD/JPY turun tajam ke 155,50 di sesi Eropa hari Rabu. Aset ini turun tajam karena Dolar AS memperpanjang penurunannya untuk sesi perdagangan ketiga. Indeks Dolar AS (DXY) telah turun di bawah 105,00 karena para investor tetap yakin bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mulai menurunkan suku bunga mulai September.
Spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pinjaman mulai bulan September tetap kuat meskipun Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat (AS) tumbuh lebih cepat dari konsensus di bulan April. Investor tetap yakin akan adanya penurunan suku bunga karena Ketua The Fed Jerome Powell mengesampingkan ekspektasi pengetatan kebijakan lebih lanjut. Namun, Powell menekankan untuk mempertahankan suku bunga di level saat ini untuk jangka waktu yang lebih lama.
Sementara itu, para investor menantikan data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan April yang akan dirilis pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Data inflasi konsumen akan memberikan gambaran yang jelas mengenai prospek suku bunga. IHK tahunan diprakirakan turun menjadi 3,4% dari 3,5% di bulan Maret. Pada periode yang sama, inflasi inti yang menghilangkan harga-harga makanan dan energi yang bergejolak diprakirakan melambat menjadi 3,6% dari angka sebelumnya 3,8%. Para ekonom memprakirakan bahwa inflasi umum dan inflasi inti bulanan tumbuh pada laju yang lebih lambat yaitu 0,3% dari pembacaan sebelumnya yaitu 0,4%.
Inflasi konsumen AS tetap lebih tinggi dari yang diproyeksikan dalam tiga bulan di kuartal pertama tahun ini. Kelanjutan dari hal yang sama dapat memaksa para pedagang untuk mengalihkan taruhan penurunan suku bunga menjelang akhir tahun atau ke awal 2025.
Dari Tokyo, para investor menunggu data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama Jepang, yang akan dipublikasikan pada hari Kamis.
Para ekonom memprakirakan bahwa ekonomi Jepang mengalami kontraksi sebesar 0,4% setelah berekspansi sebesar 0,1% pada kuartal terakhir 2023. Secara tahunan, ekonomi Jepang diprakirakan mengalami kontraksi signifikan sebesar 1,5%. Pertumbuhan PDB yang lemah akan meningkatkan kekhawatiran atas rencana BoJ untuk melanjutkan siklus pengetatan kebijakan.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
EUR/USD Mundur saat Investor Mencerna Angka Ketenagakerjaan AS yang Beragam
EUR/USD mundur dari level tertinggi hampir tiga bulan di atas 1,1800, diperdagangkan di 1,1710 pada saat berita ini ditulis, saat Dolar AS (USD) mendapatkan kembali posisi yang hilang
Valas Hari Ini: Dolar AS Pulih, Fokus Beralih ke Data Inflasi Inggris
Dolar AS (USD) mempertahankan kekuatannya pada awal Rabu saat pasar menilai kembali prospek kebijakan Federal Reserve (The Fed) setelah data ketenagakerjaan. Di awal sesi Eropa, data inflasi bulan November dari Inggris akan diawasi dengan cermat oleh para pelaku pasar menjelang pengumuman kebijakan Bank of England (BoE) yang dijadwalkan pada hari Kamis.
Prakiraan Emas: Pembeli Tunggu Penembusan Rentang Beberapa Hari di Tengah Taruhan Penurunan Suku Bunga The Fed
Emas (XAU/USD) menarik pembeli baru selama sesi Asia pada hari Rabu, meskipun tetap terkurung dalam kisaran perdagangan yang sudah berlangsung beberapa hari di tengah sinyal fundamental yang beragam.
Bitcoin, Ethereum dan Ripple Memperpanjang Koreksi Saat Momentum Bearish Mulai Terbentuk
Bitcoin, Ethereum, dan Ripple tetap tertekan saat pasar yang lebih luas melanjutkan fase korektif hingga pertengahan minggu. Aksi harga yang lemah dari tiga mata uang kripto (cryptocurrency) teratas berdasarkan kapitalisasi pasar ini menunjukkan kemungkinan koreksi yang lebih dalam, karena indikator momentum mulai condong ke arah bearish.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Rabu, 17 Desember:
Dolar AS bertahan pada awal hari Rabu saat pasar menilai kembali prospek kebijakan The Fed setelah data ketenagakerjaan. Pada awal sesi Eropa, data inflasi bulan November dari Inggris akan diawasi dengan ketat oleh para pelaku pasar.