- USD/IDR melanjutkan pelemahannya pagi ini ke 15.574.
- Dolar AS cenderung menguat karena ketidakpastian akan pemangkasan suku bunga The Fed meningkat akibat Inflasi di AS masih alot.
- Laporan Survei Konsumen BI hari ini menunjukkan penurunan ke 123,1, Penjualan Ritel Indonesia dan AS di hari Kamis akan dipantau untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut.
- Harga USD/IDR harus melampaui level Fibonacci Retracement 61,8% di 15.557 agar bisa melanjutkan penurunan.
Setelah libur selama dua hari di Indonesia pada pekan ini, USD/IDR melanjutkan pelemahannya. Penumpukan pesanan sejak Jumat lalu mendesak pasangan mata uang tersebut, dan pada saat berita ini ditulis, nilai tukar Rupiah mencapai 15.574 per Dolar AS. Pasangan mata uang tersebut sejauh ini telah mencetak tertinggi di 15.599 dan terendah di 15.559. Semalam, Dolar AS (USD) yang diukur oleh Indeks Dolar AS, sedikit menguat bersama imbal hasil obligasi pemerintah AS yang bergerak lebih tinggi setelah rilis data Inflasi AS.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Selasa (12/02/2024), Inflasi di AS, yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) di bulan Februari, naik ke 3,2% pada basis tahunan dari 3,1% di bulan Januari. IHK Inti Tahunan, tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, naik 3,8% pada periode yang sama, lebih rendah dari kenaikan pada bulan Januari di 3,9%, namun di atas prakiraan pasar 3,7%. Secara bulanan, IHK dan IHK Inti sama-sama naik ke 0,4%.
Segera setelah data-data tersebut dirilis, Indeks Dolar AS (DXY) naik sedikit lebih tinggi ke 102,93. Dan pada pagi hari di sesi Asia, DXY masih berada di sekitar 102,90. Data inflasi yang lebih tinggi dari prakiraan, kemungkinan akan menyebabkan para pengambil kebijakan Federal Reserve tidak tergesa-gesa untuk menurunkan suku bunganya, dan mereka mungkin akan menegaskan kembali bahwa inflasi masih belum bisa diatasi. Berdasarkan hal tersebut, Dolar AS bisa menguat karena suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama akan membuat USD lebih menarik, sehingga dapat menyebabkan Rupiah tertekan.
Sementara itu, Tim Riset Wells Fargo mengatakan dalam analisisnya, dengan menyebutkan bahwa mereka meragukan laporan IHK bulan Februari akan memberikan kepercayaan diri bagi FOMC untuk mulai menurunkan suku bunga. Kemudian, mereka juga memprakirakan perkembangan disinflasi akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang, namun berpikir bahwa FOMC perlu melihat perkembangan itu untuk mempercayainya. Menurut tim riset tersebut, pemangkasan suku bunga pertama dari FOMC terlihat semakin mungkin terjadi pada musim panas ini.
Bank Indonesia (BI) baru saja merilis Laporan Survei Konsumen untuk bulan Februari hari ini. Data tersebut tercatat di 123,1, lebih lemah dari yang diprakirakan 126, dan juga lebih rendah dari angka pada bulan sebelumnya di 125. Angka ini merupakan yang terlemah dari bulan Oktober 2023 lalu. Menurut laporan BI, Survei Konsumen ini menunjukkan bahwa optimisme konsumen masih kuat, hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2024 yang berada dalam zona optimis (>100). Penguatan yang stabil pada keyakinan konsumen untuk Februari 2024 didorong oleh Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang meningkat dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tetap optimis.
Besok, Indonesia akan merilis Penjualan Ritel bulan Januari, yang diprakirakan akan berada di 0,8%, lebih tinggi dari angka sebelumnya di 0,2%. Data penting selanjutnya yang akan dipantau dari Amerika Serikat pada hari Kamis, adalah Penjualan Ritel untuk bulan Februari, yang diproyeksikan akan meningkat ke 0,8%, dari angka sebelumnya yang tercatat di -0,8%. Data tersebut akan dirilis bersamaan dengan Indeks Harga Produsen (IHP) AS untuk periode yang sama. Data IHP AS ini diprakirakan akan tetap stabil di 0,3%.
Analisis USD/IDR: Harus Melampaui 15.557 untuk Melanjutkan Penurunan
Setelah anjlok pada hari Jumat lalu (8/3/2024) dan menembus di bawah level Fibonacci Retracement 50% yang ditarik dari terendah Desember di 15.379 hingga tertinggi 26 Januari di 15.844, penurunan harga USD/IDR sempat tertahan oleh garis support di 15.585 sebelum mencapai level Fibonacci Retracement 61,8% di 15.557. Bila penguatan Dolar AS terus menekan Rupiah, harga bisa berbalik ke atas untuk menguji level Fibonacci Retracement 50% di 15.612 sebelum ke level resistance di 15.630. Sebaliknya bila penurunan terus berlanjut, dan menembus di bawah level Fibonacci Retracement 61,8% yang disebutkan, harga bisa bergerak menuju level support horizontal di 15.540 dan 15.515 menjelang level Fibonacci Retracement 78,6% di 15.480.
Grafik Harian USD/IDR
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Dolar AS Stabil dengan Powell Membuang Peluang Kenaikan Suku Bunga
Dolar AS (USD) melemah saat reaksi awal setelah rilis Indeks Harga Produsen. Revisi ke bawah cukup baik bagi pasar untuk bertaruh pada Indeks Harga Konsumen tidak terlalu panas pada hari Rabu. Peristiwa utama yang tersisa saat ini adalah Ketua The Fed Jerome Powell untuk mendengar apakah dia mendukung pandangan tersebut dan menolak prakiraan penurunan suku bunga pertama.
EUR/USD Naik ke 1,0800 saat Powell Tekankan Suku Bunga Lebih Tinggi untuk Waktu yang Lebih Lama
EUR/USD naik sedikit di atas resistance angka bulat 1,0800 di awal sesi Amerika pada hari Selasa. Pasangan mata uang ini menguat meskipun data Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat (AS) untuk bulan April masih stagnan. Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa IHP umum dan inti bulanan tumbuh kuat 0,5% dari ekspektasi masing-masing 0,3% dan 0,2%.
Prakiraan EUR/USD: Pembeli Berusaha Keras untuk Menaklukkan Level Acuan 1,0800
Pasangan EUR/USD terus diperdagangkan tanpa arah, meskipun telah berhasil menaikkan sedikit kisaran. Pasangan ini melayang di sekitar 1,0800 sepanjang paruh pertama hari ini, dengan para penjual menolak kenaikan di sekitar 1,0810 dengan keyakinan yang terbatas.
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.