Rupiah Stabil di Awal Sesi Eropa, Pasar Menahan Posisi di Tengah Tekanan Eksternal AS


  • Rupiah bertahan di area 16.697 pada Jumat siang, dalam rentang 16.689,8-16.718,5.
  • Stabilitas domestik ditopang kenaikan cadangan devisa dan permintaan ritel, meski sektor properti melambat.
  • Shutdown AS, risiko pasar tenaga kerja, serta nada The Fed yang beragam menjaga volatilitas dolar tetap tinggi jelang malam ini.

Rupiah pada Jumat siang bergerak stabil cenderung melemah tipis, dengan USD/IDR diperdagangkan di sekitar 16.697 atau naik 14,8 poin (+0,09%) dari penutupan Kamis di 16.682. Dalam perdagangan harian, rupiah berada dalam rentang 16.689,8 hingga 16.718,5 – menunjukkan pasar masih menahan posisi menjelang sesi Eropa. Kenaikan cadangan devisa Oktober ke USD149,9 miliar memberi bantalan stabilitas, namun arah jangka pendek rupiah tetap lebih ditentukan oleh ekspektasi global dan katalis makro AS yang belum mereda.

Stabilisasi rupiah di sekitar 16.687 menunjukkan pelemahan masih terbatas, dengan area 16.650 menjadi support bagi penurunan lanjutan USD/IDR. Ruang apresiasi rupiah akan terbuka jika USD/IDR mampu turun konsisten di bawah area tersebut, sementara zona 16.720-16.750 menjadi resistance bagi USD/IDR yang dapat membatasi pemulihan rupiah dalam jangka pendek.

Stabilitas Domestik Terjaga, namun Properti Melandai

Data ekonomi domestik lainnya yang dirilis Jumat pagi menunjukkan stabilitas moderat. Property Price Index kuartal III tumbuh 0,84% YoY, sedikit lebih rendah dari 0,90% sebelumnya – menandakan sektor properti bergerak lebih landai. Di sisi konsumsi, penjualan motor Oktober masih mencatat kenaikan 7,3% YoY, mencerminkan permintaan domestik yang tetap berdenyut. Kombinasi indikator ini mengindikasikan daya beli masyarakat terjaga di tengah penguatan buffer eksternal.

Kebuntuan Shutdown AS Masih Menahan Sentimen

Prospek penyelesaian shutdown terpanjang dalam sejarah AS terus memudar karena Demokrat tetap bersikeras mempertahankan subsidi Obamacare sementara Republikan enggan berkompromi. Shutdown yang sudah memasuki hari ke-37 bahkan memicu risiko teknis seperti rencana pemangkasan kapasitas penerbangan 10% di 40 bandara akibat kekurangan staf. Situasi politik yang kian keras ini memperdalam risiko perlambatan agregat AS.

Isyarat Pasar Tenaga Kerja AS Memburuk

Data PHK Challenger melonjak tajam menjadi 153,07 ribu di Oktober dari 54,06 ribu sebelumnya – menandai tekanan nyata di pasar tenaga kerja AS. Probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed Desember naik ke 67% (CME FedWatch) dan menahan rally dolar, sementara USD semalam cenderung melemah. Shutdown yang sudah hari ke-38, potensi kontraksi PDB 1-2% (estimasi CBO), serta ketidakpastian legal tarif besar Trump semakin menambah beban prospek ekonomi AS.

Nada Pejabat The Fed Beragam, namun Risiko Inflasi Masih Dianggap Terbuka Lebar

Goolsbee menilai pasar tenaga kerja masih stabil, namun tidak dapat mengandalkan inflasi akan kembali mereda secara alami sehingga pemangkasan suku bunga agresif belum tepat. Hammack menegaskan kebijakan perlu tetap restriktif dan inflasi berpotensi baru kembali ke target 2% dalam 2-3 tahun. Sementara itu, Musalem melihat risiko inflasi masih cenderung naik, meski dampak tarif diprakirakan mulai mereda tahun depan, dan pentingnya menjaga ekspektasi inflasi tetap terjaga dalam jangka panjang.

Fokus Pasar Bergeser ke Survei Michigan dan Nada The Fed

Dengan potensi absennya sebagian data tenaga kerja utama AS akibat shutdown, fokus pasar akan beralih ke survei sentimen Michigan dan komentar para pejabat The Fed malam ini. Katalis ini diprakirakan menjadi pendorong volatilitas dolar dalam perdagangan harian. Bagi rupiah, arah komunikasi The Fed dan ekspektasi inflasi AS akan menjadi variabel dominan yang menentukan sentimen dan rentang pergerakan jelang pembukaan sesi Amerika.

Indikator Ekonomi

Indeks Sentimen Konsumen Michigan

Indeks Sentimen Konsumen Michigan, yang dirilis setiap bulan oleh University of Michigan, adalah survei yang mengukur sentimen di antara konsumen di Amerika Serikat. Pertanyaannya mencakup tiga area luas: keuangan pribadi, kondisi bisnis, dan kondisi pembelian. Data menunjukkan gambaran apakah konsumen bersedia atau tidak untuk membelanjakan uang, faktor kunci karena belanja konsumen merupakan pendorong utama ekonomi AS. Survei Universitas Michigan telah terbukti menjadi indikator akurat tentang arah masa depan ekonomi AS. Survei menerbitkan pembacaan pra-bulanan, pertengahan bulan, dan cetakan akhir di akhir bulan. Secara umum, pembacaan tinggi adalah bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan rendah adalah bearish.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Jum Nov 07, 2025 15.00 (Pendahuluan)

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: 53.2

Sebelumnya: 53.6

Sumber: University of Michigan

Kegembiraan konsumen dapat diterjemahkan ke dalam pengeluaran yang lebih besar dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, menyiratkan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dan potensi kenaikan inflasi, membantu mengubah The Fed menjadi hawkish. Popularitas survei ini di kalangan analis (disebutkan lebih sering daripada Keyakinan Konsumen CB) dibenarkan karena data di sini mencakup wawancara yang dilakukan hingga satu atau dua hari sebelum rilis resmi, menjadikannya ukuran tepat waktu dari sentimen konsumen, tetapi terutama karena mengukur sikap konsumen pada situasi keuangan dan pendapatan. Data aktual yang mengalahkan konsensus cenderung USD bullish.

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Yen Jepang Tetap Unggul saat Pertumbuhan Upah Memperkuat Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga BoJ

Yen Jepang Tetap Unggul saat Pertumbuhan Upah Memperkuat Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga BoJ

Yen Jepang (JPY) menarik beberapa aksi beli saat turun di awal minggu baru dan tetap dekat dengan level tertinggi sejak 14 November, yang disentuh terhadap Dolar AS (USD) yang lebih lemah pada hari Jumat.

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melambung Lebih Tinggi di Atas $4.200 di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melambung Lebih Tinggi di Atas $4.200 di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan di wilayah positif dekat $4.205 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Senin. Logam mulia ini naik tipis saat pasar secara luas memprakirakan Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember pada hari Rabu. 

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Terus Kesulitan Menghadapi $4.200 saat Pekan The Fed Dimulai

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Terus Kesulitan Menghadapi $4.200 saat Pekan The Fed Dimulai

Emas diperdagangkan di sekitar garis datar dekat level $4.200, memulai minggu penting Federal Reserve (The Fed) AS dengan langkah hati-hati. Di tengah lemahnya Dolar AS (USD) yang berkelanjutan dan ketegangan geopolitik yang memanas antara Jepang dan Tiongkok, para pembeli Emas terus memberikan dukungan sementara para penjual tetap mengintai di level-level yang lebih tinggi.

Top Loser Kripto: Monero Lanjutkan Pelemahan di Bawah $370 saat Aster dan Bonk Berisiko Mencetak Terendah Rekor

Top Loser Kripto: Monero Lanjutkan Pelemahan di Bawah $370 saat Aster dan Bonk Berisiko Mencetak Terendah Rekor

Altcoin, termasuk Monero, Aster, dan Bonk, berisiko memperpanjang kerugian mereka seiring dengan terhentinya pasar mata uang kripto (cryptocurrency) yang lebih luas di tengah perundingan perdamaian yang terhambat antara Ukraina dan Rusia. 

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 5 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 5 Desember:

Pada paruh kedua hari ini, BEA AS akan mempublikasikan data Indeks Harga PCE untuk bulan September, pengukur inflasi yang disukai Fed. Di sesi Amerika nanti, para investor akan mencermati laporan Indeks Sentimen Konsumen UoM untuk bulan Desember.

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA