Rupiah Bergerak Sempit di Awal Pekan, Pasar Menanti BI dan Arah Global


  • USD/IDR bertahan di kisaran 16.650-16.660 menjelang data NFP AS yang dirilis besok.
  • Fokus domestik tertuju pada RDG Bank Indonesia (17 Desember), dengan ekspektasi BI-Rate tetap 4,75% .
  • Sentimen global masih bercampur, ditopang pelemahan dolar AS akibat data tenaga kerja, namun dibayangi ketidakpastian kebijakan The Fed dan dinamika geopolitik dagang.

Nilai tukar rupiah (IDR) membuka perdagangan Senin siang dengan gerak yang relatif tenang, meski cenderung melemah tipis terhadap dolar AS. Pasangan mata uang USD/IDR bergerak terbatas di kisaran 16.650-16.660, mencerminkan sikap pasar yang masih menahan langkah sambil menunggu katalis baru di awal pekan.

Keterbatasan arah tersebut muncul di tengah kehati-hatian pelaku pasar dalam menakar dinamika dolar global serta menunggu kejelasan dari agenda kebijakan dan data penting, baik domestik maupun internasional. Dengan minimnya pemicu jangka pendek, rupiah bertahan dalam rentang sempit, sementara fokus jangka pendek tetap diarahkan pada sentimen eksternal dan ekspektasi kebijakan moneter.

RDG BI, Data Kredit, dan ULN Jadi Fokus Domestik di Tengah Isu Dagang Global

Dari dalam negeri, perhatian pasar mulai mengarah ke agenda data Indonesia pekan ini yang berpotensi membentuk persepsi terhadap kondisi makro. Sorotan utama tertuju pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (17 Desember). Konsensus pasar memperkirakan BI-Rate dipertahankan di 4,75%, dengan deposit facility 3,75% dan lending facility 5,50% tetap tidak berubah – sebuah sinyal kehati-hatian BI dalam menjaga stabilitas di tengah tekanan global dan dinamika nilai tukar.

Setelah keputusan moneter, pasar akan menelaah pertumbuhan kredit November yang diproyeksikan berada di kisaran 7,3% (yoy) untuk menilai daya tahan intermediasi perbankan. Menjelang akhir pekan, penjualan mobil November juga akan menjadi barometer penting kekuatan konsumsi rumah tangga, terutama di tengah kondisi suku bunga yang masih relatif ketat.

Di sisi fundamental eksternal, Bank Indonesia melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2025 turun menjadi USD 423,9 miliar dari bulan sebelumnya. Meski pertumbuhan tahunan hanya 0,3% (yoy), struktur ULN dinilai tetap solid. ULN pemerintah tumbuh 4,7% (yoy) ke USD 210,5 miliar, didukung arus masuk ke SBN internasional dan dominasi utang jangka panjang, sementara ULN swasta justru menyusut dan mencerminkan kehati-hatian korporasi. Struktur ULN yang sehat – dengan rasio terhadap PDB 29,3% dan porsi utang jangka panjang 86,2% – memberi bantalan fundamental bagi rupiah dengan menekan risiko pembiayaan eksternal.

Di tengah itu, sentimen perdagangan global turut menjadi perhatian. Kekhawatiran soal potensi gagalnya perjanjian dagang Indonesia-AS sempat mencuat setelah pernyataan pejabat AS yang menuding Indonesia mundur dari sejumlah komitmen. Namun pemerintah menegaskan jalur negosiasi masih aktif. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia akan mengirim tim ke Washington DC pekan depan, menyusul pertemuan daring sebelumnya dengan USTR yang dipimpin Jamieson Greer. Pernyataan ini membantu meredam kekhawatiran pasar atas risiko eksternal.

Tekanan Dolar Berlanjut, Data Tenaga Kerja AS dan Dinamika The Fed Jadi Sorotan

Dari global, tekanan terhadap dolar AS masih terasa meski saat ini DXY sideways setelah pelemahan di pekan sebelumnya. Klaim tunjangan pengangguran awal AS melonjak ke 236 ribu, kenaikan mingguan terbesar sejak Maret 2020. Analis valas OCBC, Frances Cheung dan Christopher Wong, menilai pelemahan pasar tenaga kerja dan turunnya imbal hasil obligasi AS membuka ruang koreksi lanjutan USD. Fokus kini tertuju pada Nonfarm Payrolls (NFP) 16 Desember dan IHK 18 Desember, diperkuat oleh pola musiman Desember yang secara historis kurang bersahabat bagi dolar.

Di sisi kebijakan moneter AS, ketidakpastian turut dipicu dinamika internal The Fed dan politik. Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan preferensinya terhadap Kevin Warsh dan Kevin Hassett sebagai calon Ketua The Fed mulai 2026, sembari menegaskan pandangannya bahwa Ketua The Fed seharusnya berkonsultasi dengannya terkait suku bunga. Sementara itu, sejumlah pejabat The Fed – termasuk Austan Goolsbee, Elizabeth Hammack, dan Anna Paulson – menyuarakan pendekatan hati-hati, menekankan pentingnya menunggu konfirmasi inflasi sebelum pelonggaran lebih lanjut.

Dengan latar tersebut, pergerakan rupiah masih akan sangat dipengaruhi oleh kombinasi sentimen global, agenda data AS, dan arah kebijakan Bank Indonesia, sementara pelaku pasar cenderung menjaga posisi defensif hingga arah kebijakan dan data memberikan sinyal yang lebih tegas.

Indikator Ekonomi

Nonfarm Payroll (NFP)

Rilis Nonfarm Payrolls menyajikan jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di AS selama bulan sebelumnya di semua bisnis non pertanian; dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Perubahan bulanan dalam payrolls bisa sangat fluktuatif. Angka tersebut juga tunduk pada tinjauan yang kuat, yang juga dapat memicu volatilitas di bursa Forex. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish, meskipun tinjauan bulan sebelumnya dan Tingkat Pengangguran sama relevannya dengan angka utama. Oleh karena itu, reaksi pasar bergantung pada bagaimana pasar menilai semua data yang terkandung dalam laporan BLS secara keseluruhan.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Sel Des 16, 2025 13.30

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: -

Sebelumnya: 119Rb

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Laporan lapangan pekerjaan bulanan Amerika dianggap sebagai indikator ekonomi paling penting bagi pedagang valas. Dirilis pada hari Jumat pertama setelah bulan yang dilaporkan, perubahan jumlah posisi berkorelasi erat dengan kinerja ekonomi secara keseluruhan dan dipantau oleh pembuat kebijakan. Pekerjaan penuh adalah salah satu mandat Federal Reserve dan mempertimbangkan perkembangan di pasar tenaga kerja saat menetapkan kebijakannya, sehingga berdampak pada mata uang. Meskipun beberapa indikator utama membentuk perkiraan, Nonfarm Payrolls cenderung mengejutkan pasar dan memicu volatilitas yang substansial. Angka aktual yang mengalahkan konsensus cenderung membuat USD bullish.

Indikator Ekonomi

Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia

Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Rab Des 17, 2025 07.30

Frekuensi: Tidak teratur

Konsensus: 4.5%

Sebelumnya: 4.75%

Sumber: Bank Indonesia

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Kapan Data Inflasi Kanada untuk November akan Dirilis, dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap USD/CAD?

Kapan Data Inflasi Kanada untuk November akan Dirilis, dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap USD/CAD?

Data Indeks Harga Konsumen (IHK) Kanada untuk bulan November dijadwalkan akan dipublikasikan hari ini pada pukul 13:30 GMT.

Valas Hari Ini: Pasar Tetap Tenang untuk Memulai Minggu yang Sibuk

Valas Hari Ini: Pasar Tetap Tenang untuk Memulai Minggu yang Sibuk

Pada paruh kedua hari ini, Badan Statistik Kanada akan menerbitkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan November. Para pelaku pasar juga akan memperhatikan komentar-komentar dari pejabat Federal Reserve (The Fed).

Sepekan ke Depan: Harga Emas Hampir Mencapai Rekor Tertinggi

Sepekan ke Depan: Harga Emas Hampir Mencapai Rekor Tertinggi

Memasuki pekan baru, indeks berjangka pasar saham menunjukkan pembukaan yang lebih tinggi dan sentimen risiko telah stabil, setelah aksi jual saham teknologi AS pada paruh kedua pekan lalu.

Solana Konsolidasi Saat Arus Masuk ETF Spot Mendekati $1 Miliar Mengisyaratkan Pembelian Dip Institusional

Solana Konsolidasi Saat Arus Masuk ETF Spot Mendekati $1 Miliar Mengisyaratkan Pembelian Dip Institusional

Harga Solana berada di atas $131 pada saat berita ini ditulis pada hari Senin, mendekati batas atas pola falling wedge, menunggu penembusan yang menentukan. Di sisi institusional, permintaan untuk Exchange-Traded Funds (ETF) Solana spot tetap kuat, mendorong total aset yang dikelola menjadi hampir $1 miliar sejak peluncuran.

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Senin, 15 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Senin, 15 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Senin, 15 Desember:

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA