- Harga Perak bergerak lebih tinggi ke dekat $31,30, menunjukkan kinerja yang kuat menjelang data NFP AS untuk bulan Desember.
- Risalah FOMC mengisyaratkan bahwa para pengambil kebijakan khawatir terhadap perlambatan tren disinflasi AS.
- Volatilitas yang dipimpin oleh Presiden terpilih AS Donald Trump menjaga prospek logam mulia tetap utuh.
Harga Perak (XAG/USD) naik ke dekat $31,30 di sesi Eropa hari Jumat. Logam putih naik menjelang data Nonfarm Payroll (NFP) Amerika Serikat (AS) untuk bulan Desember, yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT (20:30 WIB). Data pasar tenaga kerja ini akan mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap apakah Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan sikap hati-hati pada pelonggaran kebijakan lebih lanjut.
Laporan NFP diprakirakan akan menunjukkan bahwa ekonomi AS menambah 160 ribu pekerja baru di bulan Desember, lebih rendah dari 227 ribu di bulan November. Tingkat Pengangguran diprakirakan tetap stabil di 4,2%.
Para investor juga akan memperhatikan data Pendapatan Rata-Rata Per Jam untuk bulan Desember. Sebagai pengukur pertumbuhan upah yang mendorong belanja konsumen, data Pendapatan Rata-Rata Per Jam akan memberikan petunjuk seputar prospek inflasi. Pendapatan Rata-Rata Per Jam pada basis bulanan diprakirakan naik pada laju yang lebih lambat di 0,3% dari rilis sebelumnya 0,4%, dengan angka tahunan tumbuh stabil 4%.
Risalah Federal Open Market Committee (FOMC) untuk pertemuan kebijakan bulan Desember menunjukkan bahwa para pejabat khawatir terhadap perlambatan kemajuan inflasi menuju target 2% The Fed.
Secara umum, harga Perak telah menunjukkan kinerja yang kuat selama lebih dari seminggu karena sentimen pasar tetap berhati-hati akibat ketidakpastian atas kemungkinan perang dagang global. Para investor tetap berhati-hati karena kebijakan proteksionis yang akan datang dari Presiden terpilih Donald Trump, yang diprakirakan akan mempromosikan prospek bisnis AS. Secara historis, Perak berkinerja lebih baik dalam lingkungan yang sangat tidak pasti.
Menjelang laporan NFP AS, Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, mendatar di sekitar 109,15. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun naik ke dekat 4,7%.
Analisis Teknis Perak
Harga Perak terus menghadapi tekanan jual di dekat garis tren miring ke atas di sekitar $30,50, yang diplot dari terendah 29 Februari $22,30 pada grafik harian. Logam putih berosilasi di sekitar Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, yang berada di dekat $30,00.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari bergerak lebih tinggi di atas 50,00. Momentum bullish baru akan muncul jika menembus tegas di atas 60,00.
Melihat ke bawah, terendah September $27,75 akan bertindak sebagai support penting untuk harga Perak. Di sisi atas, tertinggi 12 Desember $32,33 akan menjadi penghalang.
Grafik Harian Perak
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Kapan Neraca Perdagangan Tiongkok akan Dirilis, dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap AUD/USD?
Administrasi Umum Bea Cukai akan merilis datanya untuk bulan November pada hari Senin pukul 03:00 GMT (10:00 WIB). Neraca perdagangan diprakirakan akan melebar menjadi $100,20 miliar di bulan November, dibandingkan dengan $90,07 miliar sebelumnya.
Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melambung Lebih Tinggi di Atas $4.200 di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed
Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan di wilayah positif dekat $4.205 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Senin. Logam mulia ini naik tipis saat pasar secara luas memprakirakan Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember pada hari Rabu.
Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Terus Kesulitan Menghadapi $4.200 saat Pekan The Fed Dimulai
Emas diperdagangkan di sekitar garis datar dekat level $4.200, memulai minggu penting Federal Reserve (The Fed) AS dengan langkah hati-hati. Di tengah lemahnya Dolar AS (USD) yang berkelanjutan dan ketegangan geopolitik yang memanas antara Jepang dan Tiongkok, para pembeli Emas terus memberikan dukungan sementara para penjual tetap mengintai di level-level yang lebih tinggi.
Top Loser Kripto: Monero Lanjutkan Pelemahan di Bawah $370 saat Aster dan Bonk Berisiko Mencetak Terendah Rekor
Altcoin, termasuk Monero, Aster, dan Bonk, berisiko memperpanjang kerugian mereka seiring dengan terhentinya pasar mata uang kripto (cryptocurrency) yang lebih luas di tengah perundingan perdamaian yang terhambat antara Ukraina dan Rusia.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 5 Desember:
Pada paruh kedua hari ini, BEA AS akan mempublikasikan data Indeks Harga PCE untuk bulan September, pengukur inflasi yang disukai Fed. Di sesi Amerika nanti, para investor akan mencermati laporan Indeks Sentimen Konsumen UoM untuk bulan Desember.
