Pound Sterling Diperdagangkan Lebih Tinggi terhadap Dolar AS, NFP AS Menjadi Sorotan

• Pound Sterling stabil terhadap Dolar AS setelah jatuh tajam sebesar 0,8% pada hari Rabu.
• Investor menjual aset-aset Inggris, termasuk Pound, di tengah ketegangan politik seputar Menteri Inggris, Rachel Reeves.
• Melonjaknya imbal hasil obligasi Inggris akibat peningkatan tunjangan kesejahteraan telah membebani Pound Sterling.

Pound Sterling (GBP) bergerak lebih tinggi mendekati 1,3665 terhadap Dolar AS (USD) selama perdagangan sesi Eropa pada hari Kamis. Pasangan mata uang GBP/USD tampaknya telah menemukan dasar setelah turun pada hari Rabu, dalam sell-off besar-besaran aset Inggris akibat semakin banyak tanda tanya mengenai kelanjutan Menteri Keuangan, Rachel Reeves.

Pound, yang jatuh lebih dari 1% sebelum memangkas beberapa penurunan, mendapatkan kembali beberapa kekuatan setelah Perdana Menteri, Keir Starmer, mengatakan bahwa Reeves – yang dianggap oleh pasar sebagai pembela besar aturan fiskal – akan melanjutkan jabatannya.

Melihat kalender ekonomi, para investor menunggu data Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat (AS) untuk bulan Juni, yang akan dipublikasikan pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB).

Para investor akan memantau data ketenagakerjaan AS dengan cermat karena komentar dari beberapa pejabat The Fed, termasuk Wakil Ketua Pengawasan, Michelle Bowman, telah memberikan sinyal meningkatnya risiko di pasar tenaga kerja.

"Saatnya mempertimbangkan penyesuaian suku bunga kebijakan," kata Bowman pada minggu terakhir bulan Juni dan menambahkan, "Kita harus memberi lebih banyak bobot pada risiko-risiko negatif di pasar tenaga kerja ke depan."

Menurut prakiraan, ekonomi AS menambah 110 Ribu pekerja baru, lebih sedikit dibandingkan 139 Ribu pada bulan Mei. Tingkat Pengangguran diprakirakan telah meningkat menjadi 4,3% dari sebelumnya 4,2%.

Sementara itu, data Pendapatan Rata-Rata Per Jam, pengukur utama pertumbuhan upah, diprakirakan tumbuh stabil sebesar 3,9% pada basis tahunan. Pengukur pertumbuhan upah bulan-ke-bulan diprakirakan meningkat dengan laju yang lebih lambat sebesar 0,3%, dibandingkan dengan pertumbuhan 0,4% yang terlihat pada bulan Mei.

Tanda-tanda pelemahan kondisi pasar tenaga kerja akan memungkinkan para pedagang untuk meningkatkan taruhan mendukung penurunan suku bunga lebih awal dari The Fed. Sebaliknya, data yang optimis akan memberi para pejabat The Fed lebih banyak waktu untuk menilai dampak dari kebijakan ekonomi baru yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap ekonomi.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Mendapatkan Kembali Kekuatan setelah Starmer Mendukung Reeves sebagai Menteri

• Pound Sterling berusaha untuk stabil terhadap mata uang utama lainnya pada hari Kamis setelah berkinerja buruk dalam tiga hari perdagangan pertama minggu ini, menyusul lonjakan tajam imbal hasil obligasi (gilt) Inggris.
• Imbal hasil obligasi Inggris bertenor 10 tahun melonjak 17 basis poin (bp) atau hampir 4% mendekati 4,61% pada hari Rabu setelah Perdana Menteri, Keir, menahan diri untuk tidak mendukung Menteri Keuangan, Rachel Reeves, hingga pemilu berikutnya, setelah pengumuman peningkatan skema kesejahteraan oleh pemerintah. Namun, imbal hasil obligasi telah menurun mendekati 4,56% saat dibuka pada hari Kamis setelah PM Starmer mendukung Reeves, menyatakan bahwa "Dia [Menteri Reeves] tidak akan pergi ke mana-mana".
• PM Inggris, Starmer, menyatakan dalam sebuah wawancara dengan BBC selama perdagangan sesi Eropa bahwa Reeves akan menjadi "Menteri Keuangan untuk waktu yang sangat lama ke depan karena proyek-proyek yang telah kami kerjakan untuk mengubah Partai Buruh, memenangkan pemilu dan mengubah negara, adalah proyek yang telah dikerjakan bersama oleh Menteri dan Saya [Starmer]".
• Sesuai dengan reformasi kesejahteraan baru, Downing Street meningkatkan tunjangan standar untuk Universal Credit (UC) untuk memberikan dukungan tambahan kepada rumah tangga berpenghasilan rendah, yang mulai berlaku bulan ini. RUU kesejahteraan yang diperkenalkan di Dewan Rakyat minggu ini telah mempertanyakan komitmen fiskal Menteri Reeves setelah berjanji untuk memotong tunjangan dalam pernyataan Musim Gugur untuk memperkuat posisi fiskal negara.
• Reformasi kesejahteraan baru diprakirakan akan menggagalkan rencana pemerintah untuk menghemat £5,5 miliar pada 2029-2030, yang diputuskan untuk diperoleh melalui pengurangan elemen kesehatan UC untuk pemohon baru, menurut data dari Institute for Fiscal Studies (IFS) Inggris.
• Biaya pinjaman yang lebih tinggi bagi pemerintah Inggris pada saat ekonomi berjuang dengan risiko perang dagang global telah membahayakan prospek ekonomi.
• Di sisi kebijakan moneter, pengambil kebijakan Bank of England (BoE), Alan Taylor, mendukung lima pemotongan suku bunga tahun ini dibandingkan empat yang diprakirakan oleh para pelaku pasar, mengutip risiko-risiko negatif pada ekonomi di 2026 akibat lemahnya permintaan dan gangguan perdagangan, saat berbicara di KTT Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) di Sintra pada hari Rabu. Taylor adalah salah satu dari tiga pejabat BoE yang mendukung pemotongan suku bunga dalam pertemuan kebijakan bulan Juni.

Analisis Teknis: Pound Sterling Pulih dari EMA 20-Hari

Pound Sterling naik mendekati 1,3665 terhadap Dolar AS pada hari Kamis menjelang data NFP AS. Pasangan mata uang GBP/USD pulih setelah merosot mendekati Exponential Moving Average (EMA) 20-hari, yang diperdagangkan di sekitar 1,3600.

Relative Strength Index (RSI) 14-hari jatuh di bawah 60, mengindikasikan bahwa momentum bullish telah memudar.

Melihat ke bawah, level psikologis 1,3500 akan berfungsi sebagai zona support utama. Di sisi atas, level tertinggi tiga setengah tahun di sekitar 1,3800 akan berfungsi sebagai penghalang utama.