Pada hari Rabu, 28 Mei 2025, di Istana Merdeka, Indonesia dan Prancis menandatangani pakta pertahanan pendahuluan atau Letter of Intent (LoI) saat Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengunjungi Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, untuk mempererat hubungan bilateral di antara kedua negara tersebut. Selain itu, kedua pemimpin menyepakati nota kesepahaman (MoU) Perlindungan Informasi Rahasia di sektor pertahanan.
Macron menyebutkan bahwa kerjasama di sektor pertahanan ini berpeluang menghasilkan pesanan baru dari Indonesia, termasuk jet tempur Rafale, kapal selam Scorpene dan kapal perang kecil. Indonesia menargetkan percepatan modernisasi militernya dan penguatan kapasitas pertahanan nasional, sementara di sisi lain, Prancis melihat peluang untuk memperluas pasar ekspor industri pertahanannya ke Indonesia.
Selain di sektor pertahanan, kedua negara ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk melakukan kerjasama antara perusahaan pertambangan Prancis Eramet dan Danantara Indonesia. Meski belum ada perincian mengenai MoU tersebut, ketua Eramet, Christel Bories, mengatakan bahwa mereka akan membahas soal izin pertambangan nikel Weda Bay, seperti yang dilaporkan Reuters.
RI dan Prancis menyepakati sejumlah kerja sama lainnya di bidang ekonomi dan perdagangan, teknologi, budaya, pendidikan, hingga lingkungan hidup dan penanggulangan bencana.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Emas terjebak di sekitar $4.300 saat pasar menjadi hati-hati
Emas kehilangan momentum bullish-nya dan mundur di bawah $4.350 setelah menguji level ini lebih awal pada hari Senin. XAU/USD, bagaimanapun, tetap berada di wilayah positif karena Dolar AS tetap melemah di tengah ekspektasi yang meningkat untuk prospek kebijakan dovish The Fed tahun depan.
EUR/USD Pertahankan Kenaikan Kecil di Dekat 1,1750
Setelah koreksi yang berlangsung singkat di awal sesi Eropa, EUR/USD mendapatkan traksinya dan bertahan pada kenaikan moderat di sekitar 1,1750 pada hari Senin. Namun, volatilitas pasangan mata uang ini tetap rendah, dengan para investor menunggu rilis data kunci dari AS dan pengumuman kebijakan ECB minggu ini.
GBP/USD Menguat Menuju 1,3400 Menjelang Data AS dan BoE
GBP/USD berbalik arah dan naik menuju 1,3400 setelah jatuh ke area 1,3350 lebih awal di hari ini. Dolar AS berusaha keras untuk mengumpulkan momentum pemulihan saat pasar menantikan data Nonfarm Payrolls pada hari Selasa, sementara Pound Sterling bertahan stabil menjelang pengumuman kebijakan BoE di akhir minggu.
Solana Konsolidasi Saat Arus Masuk ETF Spot Mendekati $1 Miliar Mengisyaratkan Pembelian Dip Institusional
Harga Solana berada di atas $131 pada saat berita ini ditulis pada hari Senin, mendekati batas atas pola falling wedge, menunggu penembusan yang menentukan. Di sisi institusional, permintaan untuk Exchange-Traded Funds (ETF) Solana spot tetap kuat, mendorong total aset yang dikelola menjadi hampir $1 miliar sejak peluncuran.
Apa yang perlu diperhatikan pada hari Selasa, 16 Desember:
Indeks Dolar AS (DXY) turun tajam setelah pengumuman kebijakan The Fed pada hari Rabu lalu dan menutup minggu ketiga berturut-turut di wilayah negatif. Menjelang akhir hari Senin, Indeks USD memangkas sebagian kerugian dan diperdagangkan di dekat 98,40.