Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis, Pasar Waspada Jelang Tenggat Tarif AS


  • Rupiah menguat 0,20% ke 16.195,8 per dolar; penguatan terjadi di tengah pelemahan Dolar AS dan sikap hati-hati pasar.
  • NFP AS Juni bertambah 147.000, kekhawatiran fiskal meningkat akibat RUU Trump.
  • Indonesia siapkan pakta dagang $34 miliar guna meredam ancaman tarif AS.

Nilai tukar Rupiah Indonesia terhadap Dolar AS unggul tipis pada perdagangan awal sesi Eropa hari ini, menguat 32,2 poin atau 0,20% ke level 16.195,8 per Dolar AS. Penguatan ini menandai pemulihan ringan setelah mengalami pelemahan pada hari sebelumnya. Meski demikian, secara tahunan, Rupiah masih mencatat depresiasi sebesar 0,38%.

Pelemahan pasangan mata USD/IDR terjadi di tengah meningkatnya sikap hati-hati di pasar menjelang tenggat penting 9 Juli terkait kebijakan tarif AS, yang menjadi perhatian utama pelaku pasar. Di saat yang sama, Indeks Dolar AS (DXY) melemah 0,25% ke level 96,90, mengakhiri kenaikan dua hari sebelumnya yang sempat didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang tangguh.

Data Ketenagakerjaan AS Picu Reaksi Pasar

Departemen Tenaga Kerja AS (DoL) melaporkan bahwa klaim awal tunjangan pengangguran mingguan turun menjadi 233 ribu untuk pekan yang berakhir 28 Juni, lebih rendah dari perkiraan awal dan revisi minggu sebelumnya di 237 ribu. Rata-rata pergerakan empat minggu juga menurun menjadi 241,5 ribu.

Sementara itu, klaim lanjutan tunjangan pengangguran menyusut 10 ribu menjadi 1,964 juta pada pekan yang berakhir 21 Juni. Tingkat pengangguran yang diasuransikan tetap di 1,3%.

Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) bulan Juni menunjukkan penambahan 147.000 pekerjaan, melampaui ekspektasi pasar sebesar 110.000. Tingkat pengangguran turun tipis ke 4,1% dari 4,2%, namun tingkat partisipasi angkatan kerja melemah menjadi 62,3%. Pertumbuhan upah tahunan juga melambat menjadi 3,7%, di bawah ekspektasi analis sebesar 3,9%.

Gedung Putih Sebut RUU 'Ledakan Ekonomi', Pasar Cemas Risiko Fiskal AS

Presiden AS Donald Trump berhasil meloloskan RUU “One Big Beautiful” yang berisi pemotongan pajak dan peningkatan belanja, dan dijadwalkan akan menandatanganinya pada Jumat pukul 17.00 ET.

Meskipun disebut sebagai “ledakan ekonomi” oleh Gedung Putih, langkah ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pelaku pasar. Pemotongan pajak dan peningkatan pengeluaran dalam RUU tersebut diprakirakan akan menambah $3,4 triliun terhadap total utang negara AS yang kini telah mencapai $36,2 triliun. Hal ini memicu kecemasan akan memburuknya posisi fiskal Amerika Serikat, yang berpotensi menekan nilai Dolar dalam jangka menengah hingga panjang.

Ketidakpastian terkait tarif perdagangan dan beban utang yang terus membengkak membuat prospek fiskal AS tampak rapuh, bahkan saat perekonomian masih menunjukkan kekuatan di sisi ketenagakerjaan.

Menjelang Tenggat 9 Juli, Indonesia Siapkan Langkah Hadapi Tekanan Tarif AS

Presiden AS Donald Trump menyatakan akan "mulai mengirim surat yang memberitahukan mitra dagang tentang tarif mereka sesegera mungkin pada hari Jumat", bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS menjelang fase akhir tenggat 9 Juli.

AS terus menekan sekutu utamanya untuk menyelesaikan kesepakatan guna menghindari tarif baru hingga 50%, namun responsnya beragam. Jepang menegaskan bahwa Tokyo “akan melindungi kepentingan nasional dengan segala cara.” Korea Selatan menyebut negosiasi masih sulit, sementara Jerman mendorong percepatan untuk melindungi sektor ekspor.

Indonesia pun ikut waspada terhadap tekanan tarif. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, “Kita sudah lihat Vietnam sudah mendapatkan deal (kesepakatan), Indonesia belum diumumkan, Jepang mendapatkan hukuman yang lebih tinggi tarifnya. Jadi ini masih sangat tidak pasti dari sisi tarif dan kemudian berdampak pada kinerja ekspornya.”

Lionel Priyadi dari Mega Capital memprakirakan AS akan meminta konsesi besar, termasuk pembebasan bea untuk seluruh impor AS serta tarif 10-50% atas ekspor langsung dan transshipment dari Indonesia.

Sebagai respons, Indonesia akan menandatangani pakta senilai $34 miliar pada 7 Juli, mencakup peningkatan impor dari AS – termasuk bahan bakar – guna memperkuat posisi dalam negosiasi. Menteri Airlangga Hartarto menegaskan, “...jadi tadi sudah dibahas tentang rencana Indonesia mengenai pembelian energi yang totalnya bisa mencapai US$15,5 miliar.”

Pertanyaan Umum Seputar Tarif

Meskipun tarif dan pajak keduanya menghasilkan pendapatan pemerintah untuk mendanai barang dan jasa publik, keduanya memiliki beberapa perbedaan. Tarif dibayar di muka di pelabuhan masuk, sementara pajak dibayar pada saat pembelian. Pajak dikenakan pada wajib pajak individu dan perusahaan, sementara tarif dibayar oleh importir.

Ada dua pandangan di kalangan ekonom mengenai penggunaan tarif. Sementara beberapa berpendapat bahwa tarif diperlukan untuk melindungi industri domestik dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, yang lain melihatnya sebagai alat yang merugikan yang dapat berpotensi mendorong harga lebih tinggi dalam jangka panjang dan menyebabkan perang dagang yang merusak dengan mendorong tarif balas-membalas.

Selama menjelang pemilihan presiden pada November 2024, Donald Trump menegaskan bahwa ia berniat menggunakan tarif untuk mendukung perekonomian AS dan produsen Amerika. Pada tahun 2024, Meksiko, Tiongkok, dan Kanada menyumbang 42% dari total impor AS. Dalam periode ini, Meksiko menonjol sebagai eksportir teratas dengan $466,6 miliar, menurut Biro Sensus AS. Oleh karena itu, Trump ingin fokus pada ketiga negara ini saat memberlakukan tarif. Ia juga berencana menggunakan pendapatan yang dihasilkan melalui tarif untuk menurunkan pajak penghasilan pribadi.

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Emas Mendekati Puncak Tujuh Minggu di Atas $4.300

Emas Mendekati Puncak Tujuh Minggu di Atas $4.300

Emas kini melepaskan beberapa keuntungan dan mempertanyakan zona kunci $4.300 per troy ons setelah sebelumnya mencapai tertinggi multi-minggu. Pergerakan ini didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed akan memberikan penurunan suku bunga lebih lanjut tahun depan, dengan logam kuning tersebut naik meskipun Greenback menguat dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS meningkat secara keseluruhan.

EUR/USD Berusaha Keras untuk Temukan Arah di Tengah Kenaikan USD

EUR/USD Berusaha Keras untuk Temukan Arah di Tengah Kenaikan USD

EUR/USD memangkas sebagian dari kenaikan sebelumnya, mengalami sedikit tekanan turun di dekat 1,1730 saat Dolar AS naik tipis. Pasar masih mencerna keputusan suku bunga terbaru dari The Fed, sambil juga menantikan lebih banyak pernyataan dari para pejabat The Fed di sesi-sesi mendatang.

GBP/USD Menembus di Bawah 1,3400 pada Bounce USD

GBP/USD Menembus di Bawah 1,3400 pada Bounce USD

Data Inggris yang mengecewakan membebani Sterling menjelang akhir pekan, memicu pullback pada GBP/USD ke terendah baru harian di dekat 1,3360. Melihat ke depan, acara kunci berikutnya di seberang Selat adalah pertemuan BoE pada 18 Desember.

Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko

Prakiraan Harga Litecoin: LTC Berusaha Keras untuk Melanjutkan Kenaikan, Taruhan Bullish Berisiko

Harga Litecoin (LTC) stabil di atas $80 pada saat berita ini ditulis pada hari Jumat, setelah terjadi pembalikan dari level resistance $87 pada hari Rabu. Data derivatif menunjukkan adanya akumulasi posisi bullish sementara Open Interest kontrak berjangka LTC menurun, menandakan risiko long squeeze.

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 12 Desember:

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA