• IHSG merah untuk enam hari perdagangan berturut-turut.
  • Indonesia berisiko menghadapi tarif tambahan 10% di balik keanggotaan BRICS.
  • Harga Emas Antam berisiko menembus di bawah Rp1.900.000

IHSG berada di 6.862,29 yang -0,04% jika dibandingkan dengan penutupan pekan lalu pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas kecil di 6.874 dan sempat mencatatkan kenaikan ke tertinggi hari 6.879,48. Namun demikian, indeks tidak bisa memanfaatkan pembukaan gap atas karena indeks turun dan mencatatkan terendah hari di 6.852,58. Jika indeks tetap mempertahankan posisi saat ini sampai penutupan, indeks berpeluang menunjukkan kinerja merah untuk enam hari perdagangan berturut-turut di tengah ancaman tarif Trump.

Indeks-indeks saham Indonesia berada di lautan merah kecuali MBX dan I-GRADE yang menunjukkan kenaikan masing-masing sebesar 0,05% dan 0,24%. DSSA (2,83%), BRIS (1,96%), dan BBRI (0,82%) menjadi penopang temporer untuk kinerja positif I-GRADE yang masih tampak rapuh.

Indonesia Berisiko Menghadapi Tambahan Tarif Trump

Dalam unggahan yang dipublikasikan dalam sosial media, Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, telah berada di Brasil pada akhir pekan lalu untuk menghadiri Konfrensi Tingkat Tinggi BRICS. Ini adalah kali pertama Indonesia menghadiri forum BRICS setelah negara ini bergabung pada Januari 2025.

Namun demikian, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memberikan ancaman kepada negara-negara yang berhubungan dengan BRICS. Dalam media sosialnya, Trump mencuit, "negara mana pun yang bersekutu dengan kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan tarif TAMBAHAN 10%. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini."

Sebelumnya hari ini, Cadangan Devisa Indonesia untuk akhir bulan Juni 2025 adalah $152,6 miliar yang sedikit lebih tinggi dari $152,5 miliar pada akhir Mei 2025. Posisi ini masih berada di atas standar kecukupan internasional yaitu sekitar 3 bulan impor, Cadangan Devisa Indonesia ini setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ke depan, investor juga akan menghadapi laporan Konsumen dan dan Penjualan Ritel Indonesia yang masing-masing akan dirilis pada hari Selasa dan Rabu pekan ini.

Rupiah Menguat untuk Tiga Hari Perdagangan Berturut-turut

Menurut kurs transaksi yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini, Rupiah berada di 16.285,02 terhadap Dolar AS, dengan demikian, mata uang Indonesia ini telah menguat untuk tiga hari perdagangan berturut-turut.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,591%. Imbal hasil berada di area ini untuk empat hari perdagangan berturut-turut, mengindikasikan imbal hasil bergerak sideways. Dengan demikian, imbal hasil ini akan berada di level-level saat ini sebelum menunjukkan pergerakan arah yang lebih jelas. Namun, ia masih berada dalam tren menurun sejak mencatatkan tertinggi 2025 di 7,320%, mengindikasikan obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun tetap diminati oleh investor.

Emas Antam di Titik Kritis Menembus Kembali Rp1.900.000

Emas 1 gram Antam dijual di harga Rp1.901.000 pada hari ini. Emas Antam tidak bisa mengikuti kenaikan ringan Emas dunia (XAU/USD) pada hari Jumat lalu ke area $3.345 per troy ons. Di perdagangan sesi Asia hari ini, XAU/USD turun 0,80% di $3.306 sejauh hari ini di tengah masih terpeliharanya gencatan senjata antara Israel-Iran dan penguatan Dolar AS.

Dolar AS menguat karena menurunnya peluang penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat di tengah data tenaga kerja AS yang mengesankan. Pada pekan lalu, Nonfarm Payrolls (NFP ) AS mengungkapkan negara tersebut menambah 147.000 lapangan pekerjaan baru pada bulan Juni. Angka ini di atas prakiraan 110.000 dan bulan sebelumnya yang direvisi menjadi 144.000. Jika pelemahan XAU/USD berlanjut, harga Emas Antam dengan berat 1 gram berisiko turun kembali di bawah Rp1.900.000 pada besok hari.

Graik Harian IHSG – Analisis Teknis

IHSG

IHSG tetap terjebak dalam kisaran perdagangan 6.814-6.971 yang terbentuk sejak 24 Juni 2025. Sehingga demikian, indeks diprakirakan tidak menunjukkan pergerakan arah yang tegas selama berada di dalam kisaran ini. Namun dalam jangka lebih panjang, indeks berada dalam tren menurun karena berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari, saat ini di 7.099.

Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di 43,08 di bawah level netral 50 menyarankan indeks memiliki momentum ke bawah dan masih jauh dari level-level jenuh jual.

Jika indeks terus turun, support terdekat di 6.814 (ujung bawah kisaran sideways) bisa membatasi penurunan. Namun jika support tersebut menyerah, ada support lainnya di 6.745,14 (terendah 23 Juni 2025), dan 6.707,38 (tertinggi 13 Maret 2025, titik tembus lower high).

Sedangkan untuk sisi atas, IHSG memiliki resistance di 6.971 (ujung atas kisaran sideways), 7.000 (level psikologis), dan 7.099 (SMA 200-hari). Penembusan tegas tiga resistance akan mengubah tren menjadi naik, melanjutkan pemulihan dari 5.882,60, terendah 2025 yang dicapai pada 8 April.

Pertanyaan Umum Seputar BRICS

BRICS adalah akronim yang menunjukkan pengelompokan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Nama tersebut diciptakan oleh ekonom Goldman Sachs Jim O’Neill pada tahun 2001, beberapa tahun sebelum aliansi antara negara-negara ini secara resmi dibentuk, untuk merujuk pada sekelompok negara ekonomi berkembang yang saat itu diprediksi akan memimpin ekonomi global pada tahun 2050. Blok tersebut dipandang sebagai penyeimbang G7, kelompok negara ekonomi maju yang dibentuk oleh Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

BRICS adalah blok yang bermaksud menyuarakan apa yang disebut "Global Selatan". Aliansi ini cenderung memiliki pandangan yang sama tentang isu geopolitik dan diplomatik, tetapi masih belum memiliki integrasi ekonomi yang jelas karena sistem pemerintahan dan perbedaan budaya di antara para anggotanya cukup signifikan. Namun, aliansi ini menyelenggarakan pertemuan tahunan di tingkat tertinggi, mengoordinasikan kebijakan multilateral, dan telah menerapkan inisiatif seperti pembentukan bank pembangunan bersama. Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab bergabung dengan kelompok tersebut pada Januari 2024.

Menurut data Dana Moneter Internasional, kelima negara pendiri aliansi BRICS menguasai 32% ekonomi global yang diukur berdasarkan paritas daya beli per April 2023. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan 30% kelompok G7.

Ada spekulasi yang berkembang terhadap aliansi BRICS yang menciptakan mata uang yang didukung oleh beberapa jenis komoditas seperti Emas. Proposal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan Dolar AS yang dominan dalam pertukaran ekonomi lintas batas. Dalam pertemuan puncak BRICS 2023, kelompok tersebut menekankan pentingnya mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional dan transaksi keuangan antara anggota blok tersebut serta mitra dagang mereka. Kelompok tersebut juga menugaskan menteri keuangan dan gubernur bank sentral "untuk mempertimbangkan masalah mata uang lokal, instrumen pembayaran, dan platform" untuk tujuan ini. Bahkan jika strategi de-dolarisasi blok tersebut terlihat jelas, penciptaan dan penerapan mata uang baru tampaknya masih jauh dari kata selesai.

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Emas Jauh dari Tertinggi Sesi, Bertahan di Atas $4.300

Emas Jauh dari Tertinggi Sesi, Bertahan di Atas $4.300

Emas kehilangan momentum bullish-nya dan mundur di bawah $4.330 setelah menguji $4.350 pada hari Senin. Namun, XAU/USD tetap berada di wilayah positif karena Dolar AS masih melemah di tengah ekspektasi yang meningkat untuk prospek kebijakan dovish The Fed tahun depan.

EUR/USD Pertahankan Kenaikan Kecil di Dekat 1,1750

EUR/USD Pertahankan Kenaikan Kecil di Dekat 1,1750

Setelah koreksi yang berlangsung singkat di awal sesi Eropa, EUR/USD mendapatkan traksinya dan bertahan pada kenaikan moderat di sekitar 1,1750 pada hari Senin. Namun, volatilitas pasangan mata uang ini tetap rendah, dengan para investor menunggu rilis data kunci dari AS dan pengumuman kebijakan ECB minggu ini.

GBP/USD Menguat Menuju 1,3400 Menjelang Data AS dan BoE

GBP/USD Menguat Menuju 1,3400 Menjelang Data AS dan BoE

GBP/USD berbalik arah dan naik menuju 1,3400 setelah jatuh ke area 1,3350 lebih awal di hari ini. Dolar AS berusaha keras untuk mengumpulkan momentum pemulihan saat pasar menantikan data Nonfarm Payrolls pada hari Selasa, sementara Pound Sterling bertahan stabil menjelang pengumuman kebijakan BoE di akhir minggu.

Solana Konsolidasi Saat Arus Masuk ETF Spot Mendekati $1 Miliar Mengisyaratkan Pembelian Dip Institusional

Solana Konsolidasi Saat Arus Masuk ETF Spot Mendekati $1 Miliar Mengisyaratkan Pembelian Dip Institusional

Harga Solana berada di atas $131 pada saat berita ini ditulis pada hari Senin, mendekati batas atas pola falling wedge, menunggu penembusan yang menentukan. Di sisi institusional, permintaan untuk Exchange-Traded Funds (ETF) Solana spot tetap kuat, mendorong total aset yang dikelola menjadi hampir $1 miliar sejak peluncuran.

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Senin, 15 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Senin, 15 Desember:

Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Senin, 15 Desember:

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA