IHSG Mencatatkan Rekor Tertinggi Baru di 8.669, Melanjutkan Sentimen Positif dari Awal Minggu


  • IHSG dibuka dengan gap atas namun kesulitan memberikan tindak lanjut di sesi pertama.
  • BI yakin inflasi akan dalam kisaran 2,5±1% pada tahun 2025 dan 2026.
  • Emas Antam turun Rp13.000, namun demikian, harganya masih mempertahankan tren naik jangka pendek.

IHSG bergerak di area 8.639,67 yang lebih tinggi 0,26% dari penutupan hari kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas di 8.655,01 dan merangkak naik untuk mencatatkan rekor tertinggi baru sepanjang masa di 8.669,18 dalam satu jam pertama perdagangan. Namun demikian, indeks kesulitan untuk memberikan tindak lanjut kenaikan dan saat ini bergerak di bawah level pembukaan. Tidak ada data ekonomi Indonesia penggerak pasar pada hari ini, sehingga para investor akan mencerna pernyataan dari para pejabat untuk mencari dorongan lebih lanjut menyusul surplus perdagangan Indonesia untuk 66 bulan berturut-turut.

Sebagian besar indeks-indeks saham Indonesia menunjukkan kinerja positif pada pagi ini. Indeks JII menjadi salah satu yang berkinerja baik, naik 0,44%. Empat emiten dengan kenaikan tertinggi dalam indeks ini adalah RATU (+5,04%), UNVR (+2,26%), TLKM (+2,25%), dan KLBF (+2,19%),

Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI), Purbaya Yudhi Sadewa, memperkuat komitmen pemerintah agar iklim investasi dan perdagangan menjadi semakin baik. Upaya tersebut dilakukan dengan menguraikan bottleneckling dan melindungi pasar domestik. Pernyataan ini disampaikan pada acara Rapat Pimpinan Nasional 2025 Kamar Dagang Indonesia.

Menanggapi data inflasi terbaru, Bank Indonesia (BI) menyebut inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2025 terjaga dalam sasaran 2,5±1%. Seperti diinformasikan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia sebelumnya pekan ini, IHK November 2025 0,17% (mtm) dan IHK basis tahunan 2,72%. BI mengklaim bahwa terjaganya inflasi berkat hasil konsistensi kebijakan moneter dan eratnya sinergi pengendalikan inflasi antara bank sentral dan Pemerintah (baik pusat dan daerah) dan penguatan implementasi Program Ketahanan Pangan Nasional. Bank sentral tetap yakin bahwa inflasi masih dalam kisaran 2,5±1% yang disebutkan di atas selama 2025 dan 2026.

Terkait neraca perdagangan Indonesia, BI melihat surplus perdagangan $2,39 miliar di Oktober 2025 sebagai positif untuk menopang ketahanan eksternal ekonomi. Bank sentral akan memperkuat kerja sama kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas-otorias lain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kalender ekonomi Indonesia masih kosong hari ini. Data terdekat adalah Cadangan Devisa Indonesia bulan November 2025 yang akan dirilis pada Jumat, 5 Desember 2025 pada pukul 03:00 GMT (10:00 WIB).

Emas Antam Sedikit Mundur ke Rp2.412.000

Emas 1 gram Antam dijual di harga Rp2.412.000 yang turun Rp13.000 dari harga kemarin Rp2.425.000 seperti dicatat dalam situs Logam Mulia. Meskipun demikian, harga Logam Antam masih mempertahankan tren naik jangka pendeknya dari awal November 2025.

Penurunan harga Emas Antam ini menyusul harga Emas dunia (XAU/USD) yang ditutup turun 0,63% di $4.205 per troy ons pada hari kemarin. Sama seperti Emas Antam, XAU/USD mempertahankan tren naik jangka pendeknya setelah jatuh ke $3.886 pada 28 Oktober 2025.

Hari ini akan ada beberapa data dari AS yang bisa menggerakan harga Emas. Data yang paling menonjol adalah Perubahan Ketenagakerjaan ADP, PMI Gabungan (Composite PMI) dan Jasa S&P dan PMI Jasa ISM AS. Tidak akan ada pernyataan dari para pejabat The Fed karena ini adalah masa tenang sebelum bank sentral AS memberikan keputusan suku bunga pada pekan depan.

Grafik Harian IHSG – Analisis Teknis

IHSG
Grafik harian IHSG

IHSG merayap naik untuk meraih tertinggi baru sepanjang masa kemarin dan hari ini. Sebuah pergerakan yang memperkuat tren bullish saat indeks berada di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari. Tertinggi baru sepanjang masa juga sekaligus memperbarui higher high dari stuktur higher highs dan higher lows yang dibuat indeks dari terendah 2025 di 5.882,60, sebuah struktur yang mengindikasikan bahwa sebuah aset berada dalam tren naik.

Indikator Relative Strength Index (RSI) 14 hari di 67. Meskipun momentumnya bullish karena berada di atas level 50, indikator ini bergerak di dekat level-level jenuh beli sehingga perlu kehati-hatian sebelum mengejar indeks lebih tinggi. Dalam kasus IHSG mengabaikan kondisi jenuh beli karena sentimen positif yang kuat, indeks bisa mengincar tertinggi baru sepanjang masa di level-level angka bulat 8.700, 8.750, dan 8.800. Namun jika IHSG koreksi karena jenuh beli, penurunan indeks bisa menghadapi support di 8.288,27 (tertinggi 13 Oktober 2025, higher high), 8.000 (level angka bulat), dan 7.959,16 (terendah 27 Oktober 2025).

Indikator Ekonomi

Neraca Perdagangan

Neraca Perdagangan yang dirilis oleh Statistik Indonesia adalah keseimbangan antara ekspor dan impor barang dan jasa secara keseluruhan. Nilai yang positif menunjukkan surplus perdagangan, sedangkan nilai negatif menunjukkan defisit perdagangan. Jika permintaan dalam pertukaran untuk ekspor Indonesia yang stabil terlihat, Rupiah akan menerima efek positif (atau bullish), sebaliknya akan memiliki efek negatif (atau bearish).

Baca lebih lanjut

Rilis terakhir: Sen Des 01, 2025 04.00

Frekuensi: Bulanan

Aktual: $2.4M

Konsensus: -

Sebelumnya: $4.34M

Sumber:

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

USD/JPY Melemah Dekat 155,05 di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed, Fokus pada Data Inflasi PCE AS

USD/JPY Melemah Dekat 155,05 di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed, Fokus pada Data Inflasi PCE AS

Pasangan mata uang USD/JPY tetap lemah di dekat 155,05 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Jumat. Meningkatnya taruhan pada pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed) minggu depan dan data ekonomi AS yang lebih lemah membebani Dolar AS (USD) terhadap Yen Jepang (JPY).

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Datar Dekat $4.200 Menjelang Rilis Inflasi PCE AS

Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Datar Dekat $4.200 Menjelang Rilis Inflasi PCE AS

Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan datar di dekat $4.205 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Jumat. Kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan data lapangan pekerjaan AS yang positif membatasi kenaikan logam mulia.

Prakiraan Harga EUR/USD: Prospek Tetap Konstruktif di Atas 1,1450

Prakiraan Harga EUR/USD: Prospek Tetap Konstruktif di Atas 1,1450

EUR/USD kesulitan untuk melanjutkan pergerakan naiknya, menghadapi beberapa resistance yang cukup baik di sekitar tertinggi baru dua bulan sedikit di atas 1,1680 pada hari Kamis.

XRP Terjun di Tengah Aktivitas On-chain Rekor, Sinyal Teknis Beragam

XRP Terjun di Tengah Aktivitas On-chain Rekor, Sinyal Teknis Beragam

Ripple (XRP) diperdagangkan di bawah tekanan pada saat berita ini ditulis pada hari Kamis, setelah para pembeli gagal menembus resistance jangka pendek di $2,22. Pembalikan ini mungkin akan berlanjut menuju terendah hari Senin di $1,98, terutama jika sentimen risk-off terus berlanjut di pasar mata uang kripto (cryptocurrency) yang lebih luas.

Berikut adalah yang perlu diperhatikan pada hari Jumat, 5 Desember:

Berikut adalah yang perlu diperhatikan pada hari Jumat, 5 Desember:

Dolar AS (USD) berjuang untuk menemukan arah di tengah tren bearish yang intens dan berkelanjutan yang telah berlangsung sejak akhir November. Meningkatnya spekulasi untuk pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) minggu depan dan data yang mengecewakan telah membuat Greenback berada di bawah pengawasan belakangan ini, memicu momentum penurunannya.

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA