- IHSG bergerak di dekat ujung bawah kisaran sideways menuju akhir pekan.
- Pendapatan Negara Indonesia per 30 November mencapai Rp2.351,5 triliun.
- Emas 1 gram Antam turun Rp4.000 namun dekat dengan rekor tertinggi.
IHSG berada di 8.620,19 yang lebih tinggi 0,02% dari penutupan hari sebelumnya pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka hari di 8.657,24 dan sesaat meraih tertinggi hari 8.671,76 di awal-awal perdagangan. Seperti sebelum-sebelumnya, kenaikan ke tertinggi hari hanya temporer karena indeks kemudian turun ke terendah hari 8.614,21 dalam satu jam pertama perdagangan. Pasar tampak mencerna laporan APBNKITA di tengah sepinya kalender ekonomi Indonesia hingga akhir tahun.
Indeks-indeks saham Indonesia menunjukkan kinerja beragam. IDXBUMN20 lebih tinggi 0,41% dibandingkan penutupan hari kemarin, membuat indeks ini menjadi salah satu indeks dengan kinerja terbaik, meskipun salah satunya karena gap atas pada pembukaan. Indeks ini didorong oleh ANTM (+2,25%), PGAS (+1,9%), dan JSMR (+0,89%).
Dalam Konfrensi pers APBNKITA, Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI), Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan beberapa hal. Pendapatan Negara sampai dengan 30 November 2025 mencapai Rp2.351,5 triliun dengan perincian Rp1.634,4 triliun dari penerimaan pajak, Rp269,4 triliun dari penerimaan kepabeanan dan cukai, dan Rp444,9 triliun dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Sementara Belanja Negara hingga periode yang sama adalah sebesar Rp2.911,8 triliun dengan perincian Rp2.116,2 triliun belanja pusat dan Rp795,6 triliun transfer ke daerah. Dengan demikian, defisit APBN Rp560,3 triliun atau 2,35% terhadap PDB.
Dalam keterangan terkait APBNKITA pada media sosial resmi Menteri Keuangan, pemerintah melihat konsumsi rumah tangga tetap kuat yang didukung stimulus ekonomi, inflasi terkendali, dan optimise masyarakat.
Data penting Indonesia terakhir tahun ini adalah Uang Beredar M2 November yang akan dirilis pada Senin 22 Desember 2025 pukul 03:00 GMT (10:00 WIB). Namun, para investor akan menghadapi data PMI Manufaktur S&P Global dan Inflasi pada hari kerja pertama tahun depan pada 2 Januari 2026.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,126% yang belum bergerak pada hari ini. Ini menyusul penutupan di zona merah untuk empat hari perdagangan berturut-turut sebelumnya, melanjutkan kemerosotan dari tertinggi November 2025 di 6,328%.
Emas Antam Sedikit Turun dari Level Rekor
Harga Emas 1 gram Antam hari ini adalah Rp2.483.000 yang sedikit turun dari harga rekor Rp2.487.000 kemarin seperti diinformasikan dalam situs Logam Mulia.
Ini mengekor pergerakan harga Emas dunia (XAU/USD) yang ditutup turun 0,13% di $4.332 per troy ons pada hari kemarin setelah meraih tertinggi $4.374. Ke depan, Indeks Sentimen Konsumen Michigan dan Ekspektasi Inflasi Konsumen University of Michigan yang akan dirilis pada perdagangan sesi Amerika Utara pada pukul 15:00 GMT (22:00 WIB) diprakirakan menjadi penggerak harga Emas menuju penutupan minggu.
Grafik Harian IHSG

IHSG mempertahankan pergerakan sideways menuju akhir pekan. Pergerakan ini terjadi setelah indeks meraih tertinggi sepanjang masa di 8.776,97 pada Kamis pekan lalu. Ini tampak seperti jeda setelah indeks naik dari 5.882,60, terendah 2025 yang dicapai pada 8 April, yang sekaligus membentuk struktur higher highs dan higher lows. Struktur tersebut menjadi indikasikan bahwa indeks berada dalam tren naik. Indikasi tersebut juga diungkapkan oleh Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang bergerak di bawah harga dan miring ke atas.
Relative Strength Index (RSI) 14 hari di 56,03 mengindikasikan momentumnya bullish karena di atas level netral 50. Namun demikian, kurangnya tindak lanjut kenaikan dalam IHSG membuat indikator ini turun lebih lanjut dari area jenuh beli. Dalam kasus momentum bullish semakin memudar, support yang bisa dihadapi indeks berada di 8.622,26 (tertinggi 27 November 2025), 8.288,27 (tertinggi 13 Oktober 2025, higher high), dan 8.000 (level angka bulat). Namun jika momentum bullish mendapatkan dorongan lebih lanjut, indeks perlu menghadapi rintangan di 8.776,97 (tertinggi sepanjang masa yang diraih pada 11 Desember 2025) serta level-level angka bulat di 8.800 dan 8.850.
Pertanyaan Umum Seputar Emas
Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.
Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.
Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.
Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Emas Tetap di Bawah $4.350, Berusaha Mencatat Kenaikan Kecil Mingguan
Emas berusaha keras untuk mengumpulkan momentum pemulihan dan tetap di bawah $4.350 pada paruh kedua hari Jumat, seiring dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang sedikit meningkat. Namun, logam berharga ini tetap berada di jalur untuk mengakhiri minggu dengan kenaikan moderat saat pasar bersiap untuk musim liburan.
EUR/USD Rebound Setelah Jatuh Menuju 1,1700
EUR/USD mendapatkan traksi dan diperdagangkan di atas 1,1730 di sesi Amerika, berusaha untuk mengakhiri pekan hampir tidak berubah. Pembukaan bullish di Wall Street menyulitkan Dolar AS untuk mempertahankan momentum pemulihannya dan membantu pasangan mata uang ini rebound menjelang akhir pekan.
USD/JPY Menguat ke Dekat 157,00 saat Yen Jatuh Setelah Hasil Kebijakan BoJ
USD/JPY naik 0,85% mendekati 156,90 selama sesi perdagangan Eropa. Pasangan mata uang ini melonjak seiring dengan Yen Jepang yang berkinerja buruk secara keseluruhan, menyusul pengumuman kebijakan moneter Bank of Japan. Dalam pertemuan kebijakan, BoJ menaikkan suku bunga sebesar 25 bp menjadi 0,75%, seperti yang diprakirakan, level tertinggi yang terlihat dalam tiga dekade.
Kripto Hari ini: Bitcoin, Ethereum, XRP Pulih di Tengah Kondisi Pasar Bearish
Bitcoin (BTC) bergerak naik, diperdagangkan di atas $88.000 pada saat berita ini ditulis pada hari Senin. Altcoin, termasuk Ethereum (ETH) dan Ripple (XRP), mengikuti jejak BTC, mengalami rebound pemulihan setelah minggu yang bergejolak.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 19 Desember:
Dolar AS (USD) berhasil mempertahankan posisinya di awal hari Jumat dan Yen Jepang (JPY) tetap tangguh terhadap rival-rivalnya menyusul keputusan Bank of Japan (BoJ) untuk menaikkan kebijakan sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 0,75%.