- IHSG meraih tertinggi baru Mei 2025 di area 7.202, meskipun memangkas kenaikan setelahnya.
- Investor menantikan keputusan suku bunga BI pada hari Rabu.
- Emas Antam melanjutkan penurunan di tengah de-eskalasi perang dagang.
IHSG bergerak di area 7.094,60 pada hari kedua perdagangan pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan gap atas di 7.164,14 dan mencatatkan tertinggi hari dan tertinggi baru 2025 di 7.202,81 dalam satu jam pertama perdagangan. Namun indeks memangkas kenaikan tersebut untuk kemudian menuju ditutup merah pada hari ini. Namun demikian, indeks masih mempertahankan pemulihan, dalam tahun berjalan, IHSG naik 1% setelah pulih dari 5.882,60 terendah 2025 yang diraih pada 8 April.
Sebagian besar indeks-indeks saham Indonesia merah. Indeks I-Grade adalah pengecualian, yang naik 0,59% dan menunjukkan kenaikan untuk lima hari perdagangan berturut-turut. Kinerja saham-saham dalam indeks ini beragam, dengan kinerja buruk SMGR (-3.69%), JSMR (-3,6%), dan DSNG (-3,05%) tampak diimbangi oleh kenaikan TPIA (6,01%), BRPT (5,68%), dan (PTPP 2,62%) di antara saham-saham yang berkinerja positif.
Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia di Depan
Perhatian investor pekan ini tertuju pada keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada besok hari, setelah BI mempertahankan suku bunga acuan 5,75% pada bulan April. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan "Di tengah dinamika perekonomian global yang didorong oleh kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat, Bank Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, yang tentunya berdampak pada stabilitas sistem keuangan, prospek inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan fiskal."
Para investor ingin tahu keputusan suku bunga dan penyataan pasca keputusan setelah de-eskalasi perang dagang di balik kesepatan perdagangan AS-Inggris dan AS-Tiongkok baru-baru ini.
Rupiah menguat di 16.410 terhadap Dolar AS dari pembukaan 16.450. Namun demikian, pasangan mata uang ini bergerak di area ini selama tiga hari perdagangan. Penurunan peringkat Moody’s terhadap peringkat kredit Amerika Serikat dari 'AAA' menjadi 'AA1' juga tampaknya menjaga Dolar AS tetap tertekan.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun berada di 6,847% sedikit melemah setelah dibuka di 6.864% hari ini. Namun demikian, imbal hasil ini masih terjebak di area saat ini sejak akhir April. Pergerakan datar ini mengindikasikan bahwa jumlah transaksi jual dan beli seimbang atau kurangnya transaksi karena para investor menantikan keputusan suku bunga BI sebelum membeli aset apapun.
Emas Antam Turun, Rp1.900.000 Terbukti Sulit Diraih Kembali
Emas 1 gram Antam di 1.871.000 hari ini yang turun Rp23.000 dari Rp1.894.000. Penurunan ini terjadi karena masyarakat menjual Emasnya di tengah belum ada tanda-tanda logam mulia akan rally ke rekor tertinggi di atas Rp2.000.000 seperti bulan lalu. Aksi tersebut diperkuat oleh de-eskalasi perang dagang yang disebutkan di atas, sehingga investor menjual Emas yang tidak berimbal hasil untuk memutarkan uangnya ke aset-aset yang bisa memberikan return lebih tinggi di tengah sentiment positif baru-baru ini.
SMA 200-Hari Sulit Ditembus
IHSG masih bergerak di sekitar Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang saat ini berada di area 7.145. Meskipun dibuka dan bergerak di atas SMA 200-hari pada hari ini, indeks tampaknya menuju penutupan di bawah average ini. Sehingga belum bisa disimpulkan bahwa indeks telah membalikkan tren bearish jangka panjangnya. Di masa lalu, SMA ini telah menunjukkan diri sebagai support atau resistance yang tangguh.
Namun dalam kasus IHSG menembus di atas SMA 200-hari dalam beberapa hari ke depan, indeks bisa mengincar target 7.324,62 (tertinggi 2025 yang diraih pada 23 Januari, lower high) dan 7,530,55 (tertinggi 11 Desember 2024, lower high).
Jika SMA 200-hari ternyata perkasa dan belum bisa ditembus IHSG, indeks bisa koreksi ke 7.000 (level psikologis, level angka bulat), 6.811,77 (terendah 9 Mei 2025), dan 6.707,38 (titik tembus lower high). Namun jika level yang disebutkan tidak bisa bertahan, indeks membahayakan pemulihan dari terendah 2025 dan berisiko melanjutkan tren menurun jangka panjang indeks.
Grafik Harian IHSG

Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Mei 21, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: 5.5%
Sebelumnya: 5.75%
Sumber: Bank Indonesia
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
EUR/USD Mundur saat Investor Mencerna Angka Ketenagakerjaan AS yang Beragam
EUR/USD mundur dari level tertinggi hampir tiga bulan di atas 1,1800, diperdagangkan di 1,1710 pada saat berita ini ditulis, saat Dolar AS (USD) mendapatkan kembali posisi yang hilang
Valas Hari Ini: Dolar AS Pulih, Fokus Beralih ke Data Inflasi Inggris
Dolar AS (USD) mempertahankan kekuatannya pada awal Rabu saat pasar menilai kembali prospek kebijakan Federal Reserve (The Fed) setelah data ketenagakerjaan. Di awal sesi Eropa, data inflasi bulan November dari Inggris akan diawasi dengan cermat oleh para pelaku pasar menjelang pengumuman kebijakan Bank of England (BoE) yang dijadwalkan pada hari Kamis.
Prakiraan Emas: Pembeli Tunggu Penembusan Rentang Beberapa Hari di Tengah Taruhan Penurunan Suku Bunga The Fed
Emas (XAU/USD) menarik pembeli baru selama sesi Asia pada hari Rabu, meskipun tetap terkurung dalam kisaran perdagangan yang sudah berlangsung beberapa hari di tengah sinyal fundamental yang beragam.
Bitcoin, Ethereum dan Ripple Memperpanjang Koreksi Saat Momentum Bearish Mulai Terbentuk
Bitcoin, Ethereum, dan Ripple tetap tertekan saat pasar yang lebih luas melanjutkan fase korektif hingga pertengahan minggu. Aksi harga yang lemah dari tiga mata uang kripto (cryptocurrency) teratas berdasarkan kapitalisasi pasar ini menunjukkan kemungkinan koreksi yang lebih dalam, karena indikator momentum mulai condong ke arah bearish.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Rabu, 17 Desember:
Dolar AS bertahan pada awal hari Rabu saat pasar menilai kembali prospek kebijakan The Fed setelah data ketenagakerjaan. Pada awal sesi Eropa, data inflasi bulan November dari Inggris akan diawasi dengan ketat oleh para pelaku pasar.