- IHSG kesulitan memanfaatkan gap atas pembukaan hari ini.
- Indonesia dan Pakistan membuat MoU yang mencakup tujuh kerja sama.
- Keyakinan Konsumen Indonesia tetap berada di wilayah optimis.
- Keputusan suku bunga The Fed akan diperhatikan untuk mencari petunjuk arah pasar global ke depan.
IHSG bergerak di 8.686,82 yang lebih tinggi 0,34% dari penutupan hari kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas di 8.713,71 dan sempat naik ke tertinggi hari 8.720,88. Namun demikian, kenaikan tersebut hanya temporer karena indeks merayap turun ke terendah hari 8.668,60 dalam satu jam pertama perdagangan. Indeks terlihat belum bisa memanfaatkan gap atas pembukaan ketika menantikan data Penjualan Ritel Indonesia yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Indeks-indeks saham Indonesia sebagian besar berada di zona hijau. JII yang naik 1,26% menjadi indeks dengan kenaikan tertinggi sejauh ini, meskipun angka positif tersebut karena gap atas pada pembukaan hari ini. Empat emiten pendorong indeks ini adalah BUMI (+20,59%), BRMS (+5,21%), EXCL (+3,78%), TLKM (+2,52%),
Dalam kunjungannya ke Pakistan, Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, menjadi saksi pertukaran MoU (Memorandum of Understanding) kedua negara.
Ada tujuh kerja sama dalam MoU tersebut. Beberapa di antaranya adalah terkait pendidikan, kemitraan dalam memfasilitas usaha kecil dan menengah, bidang kesehatan, dll. Seperti dilansir dalam situs Presiden RI, penerapan kerja sama diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Volume Transaksi QRIS Meningkat Lebih dari 100%
Dalam media sosial resmi Bank Indonesia (BI), BI menguraikan volume dan nominal transaksi digital per Oktober 2025. BI-FAST mencatatkan pertumbuhan 31,96% (yoy) dalam volume transaksi dengan 446,8 juta transaksi. Sementara QRIS menunjukkan pertumbuhan 139,45% (yoy) dalam volume transaksi dengan jumlah pengguna 58,30 juta.
Pada hari kemarin, data Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia bulan November tercatat di 124 yang lebih tinggi dibandingkan dengan 121,2 pada bulan Oktober dan prakiraan 122. Indeks tetap dianggap optimis karena berada di atas 100, seperti dilansir oleh Bank Indonesia.
Perhatian investor kini akan teruju pada data Penjualan Ritel Indonesia untuk bulan Oktober yang akan dirilis pada pukul 03:00 GMT (10:00 WIB) hari ini. Angkanya diprakirakan naik ke 4,0% setelah tercatat di 3,7% sebelumnya.
Ini adalah rilis data Indonesia terakhir untuk pekan ini. Peristiwa penting selanjutnya untuk pasar Indonesia adalah keputusan suku bunga Bank Indonesia pada Rabu pekan depan tanggal 17 Desember 2025.
Harga Emas Antam Lanjutkan Kenaikan
Emas 1 gram Antam dijual di harga Rp2.416.000 pada hari ini yang naik Rp13.000 dari harga kemarin Rp2.403.000 seperti diinformasikan dalam situs Logam Mulia. Pada dasarnya harga Emas Antam belum menunjukkan pergerakan yang signifikan yang mengikuti harga Emas dunia.
Harga Emas dunia (XAU/USD) masih bergerak di area $4.200 per troy ons sejak awal bulan ini. Para pedagang Emas belum menentukan komitmen arah yang tegas karena mereka tampaknya menantikan keputusan suku bunga The Fed.
Bank sentral AS akan mengumumkan keputusan suku bunga hari ini pada pukul 19:00 GMT (Kamis, 02:00 WIB). Pasar memprakirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 bp, sehingga perhatian utamanya akan tertuju pada konfrensi pers Ketua The Fed, Jerome Powell, untuk menilai proyeksi keputusan bank sentral di masa depan.
Grafik Harian IHSG

IHSG kesulitan untuk menindaklanjuti tertinggi baru sepanjang masa yang diraih pada hari kemarin di 8.749,26. Namun demikian, tertinggi tersebut memperbarui higher high dari struktur higher highs dan higher lows yang dibuat indeks dari awal April hingga saat ini. Struktur tersebut merupakan tanda bahwa aset berada dalam tren naik.
Indikasi lainnya dari tren naik adalah IHSG bergerak di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari sejak pertengahan Juli 2025. Average ini memberikan dukungan lebih lanjut pada tren naik dengan menanjak di bawah harga.
Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di 66,08. Indikator ini menunjukkan momentumnya bullish karena berada di atas level netral 50. Namun, RSI turun dari area jenuh beli. Sehingga, perlu dilihat apakah penurunan ini sebagai koreksi atau awal dari menyusutnya momentum bullish.
Dalam kasus momentum bullish terus memudar, IHSG bisa menemukan support teknis di 8.622,26 (tertinggi 27 November 2025), 8.288,27 (tertinggi 13 Oktober 2025, higher high), dan 8.000 (level angka bulat).
Sementara jika IHSG menyelesaikan koreki dan mendapatkan dorongan dari sentimen positif, target sisi atas terdekat indeks adalah 8.749,26 (tertinggi sepanjang masa yang disebutkan di atas). Penembusannya akan berarti rekor tertinggi dengan level-level angka bulat di 8.800 dan 8.850 menanti.
Indikator Ekonomi
Penjualan Ritel (Thn/Thn)
Data Penjualan Ritel, dirilis oleh Statistik Indonesia, mewakili total pembelian konsumen dari toko ritel. Ini memberikan informasi berharga tentang pengeluaran konsumen yang merupakan bagian konsumsi dari PDB. Meningkatnya penjualan ritel menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Namun, jika kenaikannya lebih besar dari perkiraan, mungkin inflasi.
Baca lebih lanjutInformasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Breaking: Inflasi IHK Tiongkok di Bulan November Naik ke 0,7% YoY, sesuai Ekspektasi
Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok bulan November naik 0,7% dibandingkan tahun lalu setelah mencatatkan kenaikan 0,2% di bulan Oktober, demikian laporan National Bureau of Statistics Tiongkok pada hari Rabu. Konsensus pasar untuk periode yang dilaporkan adalah 0,7%.
USD/JPY Naik ke Tertinggi Dua Minggu Dekat 157,00, Keputusan Suku Bunga The Fed Menjadi Titik Fokus
Pasangan mata uang USD/JPY naik ke level tertinggi dua minggu di dekat 156,90 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Rabu. Data lapangan pekerjaan AS yang lebih kuat memberikan dukungan bagi Dolar AS (USD) terhadap Yen Jepang (JPY).
Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Pertahankan Fibobacci 61,8% Menjelang Acara The Fed
Emas mempertahankan level $4.200 pada awal hari Rabu, setelah melakukan pemulihan yang baik pada hari Selasa dari dekat wilayah $4.170. Para pedagang bersiap-siap untuk menghadapi pengumuman kebijakan penting dari Federal Reserve AS (The Fed).
Ethereum: Paus Mengakumulasi ETH Menjelang Pertemuan The Fed
Bitcoin, Ethereum, dan Ripple menunjukkan kekuatan baru pada saat berita ini ditulis pada hari Rabu karena momentum bullish kembali ke pasar kripto yang lebih luas. BTC mendekati level resistance kunci yang dapat memicu terobosan, ETH telah melonjak di atas garis tren menurunnya, sementara XRP tetap stabil di atas support kunci — semuanya menandakan potensi untuk kenaikan lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang.
Berikut adalah yang perlu diperhatikan pada hari Rabu, 10 Desember:
Dolar AS (USD) berhasil menambah optimisme Senin saat para pelaku pasar bersiap untuk acara FOMC terakhir tahun ini pada hari Rabu. Data yang kuat dari laporan mingguan ADP dan pembacaan JOLTS juga memperkuat pergerakan bullish di Greenback.