Harga Emas Memanfaatkan Data AS yang Lemah, Kebijakan The Fed Menjadi Pusat Perhatian


  • Harga Emas berhasil memulihkan beberapa penurunan saat data payrolls swasta gagal memenuhi estimasi.
  • The Fed mungkin mempertahankan ekspektasi pengetatan kebijakan lebih lanjut karena pertumbuhan upah kuat.
  • Ketegangan di Timur Tengah membuat daya tarik Emas tetap bullish.

Harga Emas (XAU/USD) memulihkan penurunan dan berbalik positif pada hari Rabu setelah mengalami penurunan selama dua hari karena data Automatic Data Processing (ADP) dan data IMP Manufaktur Institute of Supply Management (ISM) Amerika Serikat yang lebih lemah dari prakiraan untuk bulan Oktober. ADP AS melaporkan bahwa para pemberi kerja merekrut 113 ribu pencari kerja, lebih rendah dari ekspektasi 159 ribu namun jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya 89 ribu. Sementara itu, lowongan kerja meningkat signifikan pada bulan September, seperti yang dilaporkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Biro tersebut melaporkan bahwa jumlah lowongan kerja pada hari kerja terakhir bulan September mencapai 9,55 juta dibandingkan 9,49 juta (direvisi dari 9,61 juta) lowongan di bulan Agustus dan ekspektasi pasar 9,25 juta.

ISM melaporkan IMP Manufaktur di 46,7, lebih rendah dari ekspektasi dan sebelumnya 49,0. Data pabrik tetap berada di bawah ambang batas 50,0 selama 12 bulan berturut-turut karena investasi bisnis turun tajam akibat biaya pinjaman yang lebih tinggi. Pesanan pabrik baru juga turun secara signifikan ke 45,5 dari 49,2 di September. Indeks Dolar AS menghadapi tekanan jual di dekat 107,00 setelah rilis data ekonomi AS yang suram.

Logam mulia akan menunjukkan pergerakan yang signifikan setelah keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Logam mulia turun tajam dalam dua sesi perdagangan terakhir meskipun pasar secara luas memprakirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di kisaran 5,25%-5,50%. Namun, prospek suku bunga yang hawkish sangat diantisipasi karena kuatnya belanja rumah tangga dan kondisi pasar tenaga kerja yang kuat menjaga risiko kenaikan inflasi tetap ada.

Ketua The Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya mungkin mempertimbangkan kemungkinan pengetatan kebijakan lebih lanjut karena kemajuan dalam pelonggaran inflasi menuju target 2% telah melambat karena pertumbuhan upah yang kuat. Rumah tangga Amerika yang memiliki daya beli tinggi melakukan belanja dalam jumlah besar, sehingga indeks harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditure (PCE) inti tetap relatif persisten.

Terlepas dari keputusan The Fed yang akan datang, daya tarik Emas secara luas masih tetap optimis karena ketegangan di Timur Tengah masih berlanjut. Tentara Israel sedang mempersiapkan serangan darat di Gaza ketika pemerintah Israel menolak seruan gencatan senjata.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Rebound Setelah Data AS yang Suram

  • Harga Emas pulih dengan cepat setelah data ekonomi AS yang lemah menjelang kebijakan moneter Federal Reserve.
  • The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25%-5,50%. Investor berharap imbal hasil obligasi jangka panjang AS yang lebih tinggi dan tekanan harga yang turun secara bertahap akan mendukung The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil.
  • Imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10-tahun telah pulih dengan kuat ke 4,91% di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang jauh lebih lama.
  • Para pengambil kebijakan The Fed mengatakan bahwa imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi cukup untuk memperketat kondisi keuangan, sehingga mengurangi belanja dan investasi secara keseluruhan.
  • Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan menjelang pertemuan kebijakan moneter bulan November bahwa imbal hasil obligasi yang lebih tinggi setara dengan satu kali kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp). The Fed dapat menggunakan imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang lebih tinggi sebagai pengganti pengetatan kebijakan lebih lanjut.
  • The Fed diprakirakan akan memberikan panduan yang hawkish atas suku bunga karena perekonomian AS tangguh berdasarkan belanja konsumen, permintaan tenaga kerja, dan pertumbuhan upah.
  • Ketua The Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya dapat menjaga kemungkinan pengetatan kebijakan lebih lanjut tetap tinggi karena inflasi terlihat terus berlanjut dalam jangka pendek karena kuatnya belanja konsumen dan pertumbuhan upah kuat.
  • Jerome Powell mengatakan dalam pernyataan terbarunya bahwa suku bunga kebijakan Fed saat ini “cukup dekat” dengan tingkat yang bersifat membatasi yang diperlukan untuk menjamin stabilitas harga dalam jangka menengah, namun proses menurunkan inflasi ke 2% masih “masih panjang”.
  • Indeks Dolar AS (DXY) konsolidasi di dekat 106,80 menjelang pertemuan kebijakan The Fed, Perubahan Ketenagakerjaan ADP, dan IMP manufaktur ISM untuk bulan September.
  • Para ekonom memprakirakan perusahaan-perusahaan swasta AS merekrut 150 ribu pencari kerja pada bulan Oktober dibandingkan 89 ribu lapangan kerja yang ditambahkan pada bulan September.
  • Sedangkan untuk IMP Manufaktur ISM, konsensus mengarah ke stabil di 49,0. Jika konsensus benar, IMP akan tetap berada di bawah ambang batas 50,0 yang memisahkan ekspansi dan kontraksi dalam aktivitas pabrik. Ini akan menjadi kontraksi ke-12 berturut-turut.
  • Data tenaga kerja dan pabrik yang optimis akan memperkuat daya tarik dolar AS dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Data ekonomi yang kuat juga akan memungkinkan para pengambil kebijakan The Fed untuk mempertahankan kenaikan suku bunga untuk jangka waktu yang lebih lama.
  • Dari segi geopolitik, janji Hamas untuk membebaskan sandera dalam beberapa hari telah sedikit mengurangi pertaruhan safe-haven. Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel/Israeli Defence Forces (IDF) telah memperluas serangan daratnya terhadap Hamas di bagian utara Jalur Gaza.
  • Prospek yang lebih luas untuk Emas masih optimis karena kecil kemungkinan terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Palestina, sementara kekhawatiran akan intervensi Iran dalam konflik Timur Tengah masih tetap tinggi.

Analisis Teknis: Harga Emas Melonjak ke Dekat $1.990

Harga emas rebound setelah menemukan minat beli dekat $1.970,00. Sebelumnya, harga Emas menghadapi sell-off yang berkepanjangan ketika mencoba untuk stabil di atas resistance psikologis $2.000. Logam mulia turun tajam di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan tetap membuka kemungkinan pengetatan kebijakan lebih lanjut. Logam kuning telah diperdagangkan dalam kisaran antara $1.960 dan $2.010 selama seminggu terakhir. Aksi yang volatil telah diantisipasi secara luas setelah pengumuman kebijakan The Fed. Osilator momentum terus berada dalam lintasan bullish.

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

USD/JPY Lanjutkan Rally di Atas 156.00, Tunggu Data IHP AS

USD/JPY Lanjutkan Rally di Atas 156.00, Tunggu Data IHP AS

Pasangan USD/JPY melanjutkan rally di sekitar 156,20 selama awal jam perdagangan sesi Asia pada hari Selasa. Yen Jepang melemah terhadap Dolar AS (USD) meskipun ada sinyal hawkish dari Bank of Japan (BoJ) untuk memangkas pembelian obligasi pemerintah Jepang pada hari Senin dan data Nonfarm Payrolls (NFP) yang mengecewakan untuk bulan April minggu lalu.

Berita USDJPY Lainnya

Forex Hari Ini: Inflasi AS dan Powell dari The Fed Menjadi Pusat Perhatian

Forex Hari Ini: Inflasi AS dan Powell dari The Fed Menjadi Pusat Perhatian

Greenback memulai minggu ini dengan melemah di tengah-tengah nada yang lebih baik secara umum dalam selera terhadap aset-aset yang berhubungan dengan risiko. Meredanya angka inflasi di Tiongkok dan stimulus lebih lanjut membantu sentimen di tengah meningkatnya kewaspadaan sebelum publikasi data inflasi AS yang krusial.

Berita Lainnya

Prakiraan EUR/USD: Kenaikan Lebih Lanjut Perlu Menembus SMA 200 Hari

Prakiraan EUR/USD: Kenaikan Lebih Lanjut Perlu Menembus SMA 200 Hari

Bangkitnya sentimen bearish pada Dolar AS (USD) mendorong respon yang kuat pada EUR/USD, mendorongnya menuju puncak beberapa hari di atas 1,0800 di awal minggu.

Analisa EUR/USD Lainnya

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Indikator Pertemuan Teknikal

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

Informasi Lebih Lanjut

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA