Harga Emas Kembali Jatuh karena The Fed akan Berikan Lebih Banyak Suku Bunga


  • Harga emas kembali melemah meskipun Indeks Dolar AS pulih.
  • Satu lagi kenaikan suku bunga dari The Fed secara luas diprakirakan terjadi untuk mengembalikan inflasi Amerika Serikat yang membandel ke 2%.
  • Pandangan yang berbeda di antara para pejabat The Fed dan investor soal panduan suku bunga kemungkinan akan membuat Indeks Dolar AS gelisah.

Harga Emas (XAU/USD) menggambarkan kinerja tanpa-arah pada hari Senin karena investor menunggu keputusan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) untuk panduan lebih lanjut. Logam mulia diprakirakan akan melanjutkan kinerjanya yang lesu karena kenaikan suku bunga kecil dari The Fed sudah diprakirakan secara luas meskipun inflasi melemah dan kondisi pasar tenaga kerja melemah.

Ada sedikit keraguan di kalangan investor soal apakah The Fed akan menaikkan suku bunga ke kisaran 5,25-5,50% karena Indeks Harga Konsumen (IHK) inti masih tinggi sebagian karena ketahanan belanja konsumen. Katalisator yang diperhatikan investor adalah panduan suku bunga dari The Fed. Para pejabat The Fed dan para investor memiliki pandangan yang berbeda soal di mana suku bunga akan mencapai puncaknya untuk tahun ini karena para pejabat The Fed mengisyaratkan bahwa dua kenaikan suku bunga lagi tepat sementara pelaku pasar memprakirakan kenaikan suku bunga yang akan datang akan menjadi yang terakhir tahun ini.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Menghadapi Tekanan Jelang IMP AS

  • Harga Emas kesulitan untuk mempertahankan perdagangan di atas $1.960,00 karena investor bersiap menghadapi siklus kenaikan suku bunga baru bank-bank sentral global.
  • Federal Reserve, European Central Bank (ECB), dan Bank of England (BoE) tampak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menjinakkan inflasi yang membandel.
  • Investor mengantisipasi kenaikan suku bunga 25 basis poin (bp) dari ECB tetapi beragam soal skala pengetatan kebijakan dari BoE.
  • Inflasi utama di Amerika Serikat melemah pada bulan Juni karena harga bensin yang lebih rendah sementara inflasi inti masih membandel karena belanja konsumen meningkat, meningkatkan harapan kenaikan suku bunga satu kali lagi dari The Fed.
  • Secara luas diprakirakan The Fed akan menaikkan suku bunga 25 bp menjadi 5,25-5,50%, menurut FedWatch tool CME Group.
  • Ketua The Fed Jerome Powell melewatkan siklus kenaikan suku bunga yang agresif pada bulan Juni untuk mengulur waktu guna menilai dampak dari kenaikan suku bunga dalam 17 bulan terakhir.
  • Karena The Fed tampaknya akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada bulan Juli, fokus utama investor akan tertuju pada pedoman sepanjang tahun.
  • Jerome Powell mengumumkan dalam kesaksiannya bahwa dua kenaikan suku bunga lagi adalah tepat pada akhir tahun.
  • Bertentangan dengan komentar Powell, investor berharap kenaikan suku bunga bulan Juli akan menjadi yang terakhir. Juga, Goldman Sachs mengutip bahwa kenaikan suku bunga yang diprakirakan secara luas dari Federal Reserve pada pertemuan kebijakan mendatang minggu depan akan menjadi "yang terakhir" dari siklus pengetatan bank sentral AS saat ini.
  • The Fed diprakirakan tidak akan membahas penurunan suku bunga untuk tahun ini karena prioritas utamanya adalah menurunkan inflasi ke 2% dan mempertahankannya secara konsisten di sekitar level-level yang diinginkan.
  • Sementara itu, data IMP pendahuluan S&P AS untuk bulan Juli akan diawasi dengan ketat. IMP Manufaktur diprakirakan sedikit membaik ke 46,4 dibandingkan rilis sebelumnya 46,3. Ini akan menjadi aktivitas pabrik kedua berturut-turut di bawah 50,0. IMP Jasa diprakirakan lebih rendah di 54,1 dibandingkan rilis sebelumnya 54,4.
  • Aktivitas pabrik AS tetap lemah di tengah pengetatan kebijakan yang agresif oleh The Fed dan kondisi kredit yang ketat di bank-bank komersial.
  • Sisi atas Indeks Dolar AS tampaknya terbatas di sekitar 101,00 karena kenaikan suku bunga 25 bp dari The Fed diantisipasi secara luas. Sementara itu, Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun melonjak ke 3,85%.

Analisis Teknis: Harga Emas tetap Kacau Balau

Harga Emas bergerak dalam kisaran sempit setelah koreksi selama tiga hari dari tertinggi $1.984,00. Mean-reversion diprakirakan terjadi dalam logam mulia menuju Exponential Moving Average (EMA) 20 periode di sekitar $1.950,00. Logam kuning ini berada di bawah tekanan karena pemulihan Indeks Dolar AS yang lumayan.

Osilator momentum menunjukkan bahwa impuls ke sisi atas telah memudar. Namun, bias naik terlihat masih kokoh.

Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Inflasi PCE Inti AS Tetap Tidak Berubah di 2,7% di September Dibandingkan Prakiraan 2,6%

Inflasi PCE Inti AS Tetap Tidak Berubah di 2,7% di September Dibandingkan Prakiraan 2,6%

Inflasi di AS, yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE), turun tipis ke 2,1% pada basis tahunan pada bulan September dari 2,2% pada bulan Agustus, Bureau of Economic Analysis (BEA) AS melaporkan pada hari Kamis. Angka ini sesuai dengan ekspektasi pasar. Pada basis bulanan, Indeks Harga PCE naik 0,2%, sesuai prakiraan.

Berita Inflasi Lainnya
Emas Berbalik Arah setelah Mencapai Titik Tertinggi

Emas Berbalik Arah setelah Mencapai Titik Tertinggi

Emas (XAU/USD) naik dan berbalik dari rekor tertinggi baru $2.790 pada hari Kamis. Logam mulia turun sebagian karena kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS, yang mencerminkan ekspektasi suku bunga tinggi. Hal ini, pada gilirannya, mengurangi daya tarik aset yang tidak membayar bunga seperti Emas. 

Berita Emas Lainnya
Bagaimana Cara Memperdagangkan NFP, Salah Satu Peristiwa yang Paling Volatil

Bagaimana Cara Memperdagangkan NFP, Salah Satu Peristiwa yang Paling Volatil

NFP adalah singkatan dari Nonfarm Payrolls, yang merupakan rilis data ekonomi terpenting di dunia. Indikator ini, yang memberikan gambaran komprehensif tentang kesehatan pasar tenaga kerja AS, biasanya diterbitkan pada hari Jumat pertama setiap bulan. Rilis ini mengguncang pasar keuangan untuk waktu yang lama, umumnya berdampak pada harga saham, Emas, Dolar AS (USD), dan banyak aset lainnya.

Analisa NFP Lainnya
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.

Indikator Pertemuan Teknikal
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.

Informasi Lebih Lanjut

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA