Dolar Australia Mengoreksi Kenaikan Baru-baru Ini Menjelang Data Inflasi AS

• Dolar Australia diperdagangkan lebih rendah sementara Dolar AS berupaya memulihkan penurunan.
• Sentimen konsumen Australia turun 2,6% di bulan November, dibandingkan dengan pertumbuhan sebelumnya sebesar 2,9%.
• Greenback bisa menguat karena pemulihan imbal hasil obligasi AS.

Dolar Australia (AUD) diperdagangkan lebih rendah pada hari Selasa sementara Dolar AS (USD) berupaya memulihkan penurunan baru-baru ini karena pemulihan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Kepercayaan Konsumen Westpac Australia mengungkapkan pada hari Selasa bahwa sentimen konsumen turun secara substansial pada bulan November, yang dapat melemahkan Dolar Australia (AUD). Selain itu, AUD berada di bawah tekanan setelah Reserve Bank of Australia (RBA) memberikan nada dovish pada pertemuan terakhirnya.

RBA melukiskan gambaran ekonomi yang menantang dalam Pernyataan Kebijakan Moneter (MPS) pada hari Jumat lalu, menunjukkan inflasi yang membandel dan ekonomi Australia yang lesu. RBA berupaya menyelaraskan kembali inflasi dengan targetnya.

AUD sempat bersorak menyambut pernyataan hawkish dari Asisten Gubernur (Ekonomi) RBA, Marion Kohler. Kohler menyatakan bahwa penurunan inflasi diprakirakan akan lebih lambat dari yang diantisipasi sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya tingkat permintaan domestik dan kuatnya tekanan dari biaya tenaga kerja dan biaya-biaya lainnya. Kohler menekankan perlunya kebijakan yang lebih ketat untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan inflasi.

Indeks Dolar AS (DXY) kesulitan untuk menghentikan penurunan 2 hari berturut-turut menjelang data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada hari Selasa. Proyeksi menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) akan naik di bulan Oktober dengan laju yang melambat. Prakiraan untuk tingkat tahunan inti tetap stabil. Jika data ini sesuai dengan ekspektasi, hal ini dapat memperkuat keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) telah menyelesaikan kenaikan suku bunganya.

Instisari Penggerak Pasar Harian: Dolar Australia Mempertahankan Posisinya setelah Pulih dari Terendah Minggu Sebelumnya

• Kepercayaan Konsumen Westpac Australia turun 2,6% di bulan November, berayun dari pertumbuhan sebelumnya sebesar 2,9%.
• RBA menyoroti tantangan yang berasal dari tekanan inflasi yang terus-menerus dan ekonomi domestik yang lesu dalam Pernyataan Kebijakan Moneter (MPS) pada hari Jumat lalu.
• Dewan RBA mengakui adanya kesulitan keuangan pada banyak rumah tangga. Anggaran memang merasakan tekanan. Dalam dinamika ekonomi yang berubah-ubah, bank sentral memberikan gambaran yang beragam dengan menaikkan proyeksi inflasi dan pertumbuhan PDB.
• RBA menaikkan Official Cash Rate (OCR) dari 4,10% ke level tertinggi 12 tahun di 4,35%, menanggapi Indeks Harga Konsumen Bulanan (YoY) terbaru untuk bulan September, yang mengindikasikan peningkatan penting sebesar 5,6% dibandingkan dengan ekspektasi pertumbuhan 5,4%.
• Inflasi sekuritas TD Australia (YoY) turun ke 5,1% di bulan September dari 5,7% sebelumnya.
• Para ekonom di National Australia Bank (NAB) mengantisipasi kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Februari setelah data inflasi kuartal keempat. Selain itu, NAB meyakini bahwa penurunan suku bunga tidak akan dimulai hingga November 2024.
• Pertemuan Presiden AS dan Presiden Tiongkok yang akan datang sudah di depan mata, dan Presiden AS Joe Biden bertujuan untuk membangun kembali hubungan militer-ke-militer dengan Tiongkok. Pertemuan tatap muka yang sangat dinanti-nantikan antara Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping dijadwalkan pada hari Rabu, menandai pertemuan tatap muka pertama mereka dalam satu tahun terakhir selama KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco.
• Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok mengalami penurunan tahunan sebesar 0,2% di bulan Oktober, dibandingkan dengan ekspektasi penurunan sebesar 0,1%. IHK bulanan turun 0,1%, kontras dengan pertumbuhan 0,2% sebelumnya. Skenario ekonomi yang lebih lemah di Tiongkok membayangi Dolar Australia (AUD), mengingat ketergantungan besar Australia pada mitra dagang terbesarnya.
• Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memberikan kejutan dalam pidatonya pada hari Kamis, dengan mengambil sikap yang lebih hawkish daripada yang diantisipasi. Powell mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kebijakan saat ini mungkin tidak cukup ketat untuk menarik inflasi ke target 2,0% yang didambakan.
• Laporan Anggaran Bulanan AS melaporkan defisit sebesar $67 miliar di bulan Oktober, dibandingkan dengan defisit yang diharapkan sebesar $65 miliar.
• Data awal Sentimen Konsumen Michigan AS untuk bulan November menunjukkan penurunan sentimen di kalangan konsumen. Turun ke 60,4 dari 63,8 di bulan sebelumnya.

Analisis Teknis: Dolar Australia Tetap di Atas 0,6350 Diikuti oleh Penghalang di EMA 14 Hari

Dolar Australia diperdagangkan lebih tinggi di dekat 0,6380 pada hari Selasa, dengan Exponential Moving Average (EMA) 14-hari di 0,6389 sebagai resistance awal. Penghalang yang signifikan juga ada di level psikologis 0,6400. Jika ada penembusan yang meyakinkan di atas level ini, maka dapat membuka jalan bagi pasangan AUD/USD untuk menjelajahi wilayah di sekitar Fibonacci retracement 23,6% di 0,6417. Pada sisi negatifnya, level support utama di 0,6350 ikut berperan, diikuti oleh level terendah tiga minggu di 0,6314.

AUD/USD: Grafik Harian