AUD/USD Terus Naik Setelah Inflasi di Kuartal Pertama Terbukti Lebih Tinggi dari Prakiraan

• AUD/USD melanjutkan pemulihannya setelah data IHK kuartal pertama Australia menunjukkan inflasi lebih tinggi dari prakiraan.
• Dampaknya kemungkinan akan membuat suku bunga di Australia tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan negara-negara G10 lainnya.
• Tanda-tanda pembalikan bullish meningkat pada grafik, mengindikasikan kemungkinan pembalikan tren sedang terjadi.

AUD/USD menjauhi tertinggi hari tepat di bawah 0,6500 pada hari Rabu, setelah mencapai puncaknya di 0,6530 semalam setelah rilis data inflasi Australia yang lebih tinggi dari prakiran, yang menunjukkan kenaikan harga pada kuartal pertama lebih tinggi dari prakiraan para ekonom.

Data Indeks Harga Konsumen (IHK) kuartal pertama naik 3,6% dibandingkan ekspektasi pasar 3,4%, dan kekakuan harga yang tercermin dalam data tersebut mengindikasikan Reserve Bank of Australia (RBA) akan semakin kecil kemungkinannya untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Data IHK merupakan katalis untuk perpanjangan pemulihan AUD/USD karena ekspektasi suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama merupakan hal positif bagi Dolar Australia. Suku bunga yang lebih tinggi berarti lebih banyak arus masuk modal asing, sehingga meningkatkan permintaan AUD.

AUD/USD Memimpin Mata Uang Utama Setelah Data IHK

AUD/USD telah mengalami kenaikan tiga hari berturut-turut pada hari Rabu (sejauh ini), dan merupakan mata uang G10 dengan kinerja terkuat dalam lima hari terakhir.

Karena inflasi persisten, yang dibuktikan oleh data IHK Rabu ini, RBA dipandang sebagai bank sentral G10 besar terakhir yang menurunkan suku bunga, menurut Rabobank. Hal ini pada gilirannya kemungkinan akan memberikan dampak buruk bagi Dolar Australia.

“Menjelang rilis data inflasi IHK kuartal pertama Australia pagi ini, pasar sudah berpandangan RBA akan menjadi salah satu bank sentral G10 terakhir yang menurunkan suku bunga pada siklus ini. Data hari ini yang lebih kuat dari prakiraan memperkuat risiko ini dan menyoroti pandangan Rabobank bahwa siklus pelonggaran RBA yang akan datang kemungkinan akan sangat dangkal,” kata Rabobank dalam sebuah catatan pada hari Rabu.

Tingkat inflasi yang lebih tinggi dari prakiraan pada kuartal pertama kemungkinan akan memaksa RBA untuk merevisi prakiraan inflasi pada pertemuan bulan Mei. Ditambah dengan data IMP AS yang lemah pada hari Selasa, yang mematahkan mitos eksepsionalisme ekonomi AS, Rabobank berpandangan AUD/USD akan terus menguat.

“Rilis data AS dan Australia minggu ini telah memperkuat pandangan kami bahwa AUD/USD kemungkinan akan mengalami tren naik nanti tahun ini dan memasuki tahun 2025.”

RBA kini kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga pertamanya hingga bulan November, kata bank tersebut.

“Suku bunga kebijakan yang tersirat di pasar saat ini mengarah ke kenaikan yang sangat kecil pada suku bunga dalam jangka waktu 6 bulan, yang mencerminkan meningkatnya skeptisisme terhadap kemampuan RBA untuk menurunkan suku bunga sepanjang tahun ini. Pandangan Rabobank adalah RBA hanya akan menurunkan suku bunga dua kali dalam siklus mendatang yang dimulai pada bulan November,” kata Rabobank.

Penurunan Suku Bunga RBA pada November kini Kemungkinan Tidak Terjadi, kata TD Securities

Para analis di TD Securities melangkah lebih jauh dan membatalkan seruan mereka bahwa RBA akan menurunkan suku bunga pada bulan November, melihat penurunan suku bunga sekarang tidak terwujud hingga Februari 2025.

“Kami sekarang memprakirakan RBA akan melakukan penurunan suku bunga pertamanya pada Februari 25. RBA kemungkinan akan mengambil sikap yang lebih hawkish, namun enggan untuk mengambil tindakan. Membayar RBA OIS pada Agustus 2024 sebagai asuransi masuk akal,” kata TD Securities.

Jika mereka benar maka kemungkinan akan memicu kenaikan AUD/USD yang lebih kuat.

AUD/USD Masih Tidak Mungkin Naik Kecuali Imbal Hasil AS Turun – Societe Generale

Penting juga untuk mempertimbangkan sisi lain dari pasangan AUD/USD – Dolar AS.

AUD/USD akan tetap terjebak bahkan setelah data kuartal pertama yang lebih kaku kecuali imbal hasil AS memberikan bantuan dengan turun juga, menurut para analis di Societe Generale.

“Masih memerlukan kemunduran dalam imbal hasil AS agar AUD/USD mendapatkan daya tarik di atas 0,6500, bahkan jika RBA kecil kemungkinannya untuk menurunkan suku bunga tahun ini,” komentar mereka.

Analisis Teknis: AUD/USD Menunjukkan Tanda-Tanda Pembalikan Bullish

AUD/USD menunjukkan beberapa tanda teknis awal yang mengarah ke kemungkinan pembalikan bullish.

Ini terutama terjadi pada grafik 4-jam dan harian.

Grafik harian AUD/USD di bawah ini menunjukkan pola pembalikan candlestick Dragonfly Doji yang bullish (dilingkari) di terendah Jumat 19 April baru-baru ini. Kemudian diikuti oleh candlestick hijau harian pada hari Senin, memberikan konfirmasi bullish.

Kesimpulannya adalah AUD/USD sedang mengalami pembalikan, meskipun durasinya singkat.

Grafik Harian AUD/USD

 
Jika hari Rabu berakhir dengan candle naik berwarna hijau sepertinya ini akan memberikan bukti lebih lanjut bahwa tren sedang berbalik, karena menurut analis teknis, tiga candle naik harian berturut-turut merupakan tanda pembalikan tren.

Grafik 4-jam AUD/USD juga menunjukkan pembalikan bullish dan dapat dikatakan bahwa tren dalam jangka pendek kini telah berbalik.

Grafik 4-Jam

Pasangan mata uang ini telah naik di atas titik tertinggi terakhir dari tren menurun di 0,6452 dan telah menembus di atas SMA 50-4jam. Keduanya merupakan tanda-tanda yang cukup bullish.

Selain itu, MACD yang menyertainya, selama pemulihan dari terendah 19 April, telah menjadi sangat bullish, naik lebih cepat dibandingkan penurunannya dalam jangka waktu yang sama. Ini menunjukkan antusiasme bullish dan calon pembeli institusional dapat berpartisipasi.

MACD kini juga telah naik di atas garis nol sehingga menambahkan lebih banyak bukti bullish pada argumen.

Grafik Mingguan AUD/USD

 
Grafik mingguan adalah grafik yang terlihat paling tidak bullish dari ketiganya.

AUD/USD sepertinya telah membentuk pola Measured Move tiga gelombang bearish, dengan gelombang berlabel A, B, dan C.

Jika ini kasusnya, maka pasangan mata uang ini tampaknya berada di tengah-tengah pembukaan gelombang C-nya. Setelah C selesai, harga kemungkinan akan mengalami pembalikan atau, setidaknya, koreksi.

Gelombang C biasanya sama dengan panjang gelombang A atau lebih konservatif dengan rasio Fibonacci 0,618 dari A. Jika ini kasusnya, gelombang C mungkin sudah selesai. Ini akan menambah bobot pada tesis pembalikan bullish.

Jika tidak, gelombang C mungkin akan turun lebih jauh. Meskipun harus dicari tahu apakah minggu ini berakhir dengan pola bearish atau bullish akan sangat penting dalam menafsirkan grafik, hanya dengan melihat polanya saja, tampaknya risiko penurunan lebih lanjut masih sangat besar.