Bitcoin Bertahan Stabil di Tengah Inflasi PCE Inti yang Lebih Tinggi dari Ekspektasi

• Bitcoin diperdagangkan di dekat $107.000 pada hari Jumat saat data PCE inti AS untuk bulan Mei lebih tinggi dari yang diprakirakan.
• PCE inti naik ke 2,7%, di atas ekspektasi 2,6%, yang dapat memperlambat keputusan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga.
• Ketenangan di pasar terjadi saat volume spot dan kontrak berjangka Bitcoin telah menurun dalam beberapa minggu terakhir.

Bitcoin (BTC) diperdagangkan di sekitar $107.000 pada hari Jumat saat data inflasi Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) inti untuk bulan Mei naik ke 2,7%, mengalahkan ekspektasi 2,6%. Data inflasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan kelanjutan penurunan aktivitas perdagangan Bitcoin selama beberapa minggu terakhir, karena volume spot dan kontrak berjangka telah menurun, menandakan hilangnya selera di antara para pedagang.

Bitcoin Terus Konsolidasi di Tengah Inflasi yang Lebih Tinggi dan Data Kontrak Berjangka yang Melemah

Data PCE inti AS untuk bulan Mei melebihi ekspektasi pada hari Jumat, naik 2,7% dalam setahun terakhir. Pada basis bulanan, PCE inti naik 0,2%, di atas konsensus, sementara PCE umum naik 0,1%.

Naiknya inflasi dapat membuat Federal Reserve (The Fed) mempertahankan pendekatan tunggu dan lihatnya karena PCE adalah pengukur inflasi yang disukai para pengambil kebijakan. Ini sejalan dengan kesaksian Ketua The Fed, Jerome Powell, di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR pada hari Selasa, di mana ia menekankan bahwa para pengambil kebijakan tetap berhati-hati terkait pemotongan suku bunga, mengingat potensi inflasi yang dapat muncul dari dampak tarif Presiden Donald Trump pada ekonomi.

Bitcoin tetap stabil di atas $106.000 meskipun terjadi sedikit penurunan di pasar mata uang kripto yang lebih luas setelah rilis data inflasi yang sedikit hawkish.

Kripto teratas ini terus diperdagangkan di sekitar kisaran harga $100.000 dan $110.000 di tengah perlambatan aktivitas jaringan, dengan volume transfer turun dari puncaknya di bulan Mei $76 miliar menjadi $52 miliar dalam seminggu terakhir, menurut data dari Glassnode.

"Saat ini, pasar tampaknya berada dalam fase pendinginan setelah gelombang signifikan ketiga profit taking, mengindikasikan bahwa meskipun keuntungan besar telah diamankan, momentum kini mereda seiring dengan penurunan profitabilitas yang direalisasikan," tulis Glassnode dalam laporan pada hari Kamis.

Pendinginan momentum Bitcoin telah disertai dengan penurunan volume perdagangan spot dan kontrak berjangka, mengindikasikan kurangnya selera spekulatif di antara para investor.

Glassnode menyatakan bahwa volume spot tetap di $7,7 miliar meskipun Bitcoin naik ke $111.000, yang jauh lebih rendah dibandingkan volume dari rally sebelumnya di Kuartal 2 dan Kuartal 4 tahun 2024.

Volume kontrak berjangka mengalami penurunan serupa selama beberapa minggu terakhir, dengan para pelaku pasar menunjukkan kurangnya antusiasme dibandingkan dengan rally tertinggi sepanjang masa di Kuartal 1. Penurunan volume kontrak berjangka semakin dipicu oleh penurunan tingkat pendanaan tahunan dan basis rolling berjangka 3 bulan. Penurunan ini menunjukkan berkurangnya keinginan untuk mempertahankan posisi beli.

"Ini menunjukkan lingkungan spekulatif yang lebih hati-hati dan kurang didorong oleh keyakinan," tulis Glassnode. 

Volume Kontrak Berjangka BTC. Sumber: Glassnode

Para analis Glassnode mencatat bahwa para pedagang mungkin memanfaatkan gap harga antara kontrak berjangka Bitcoin dan pasar spot untuk mendapatkan keuntungan dengan risiko rendah daripada bertaruh arah pada kenaikan harga.

Meski volume menurun, para analis mencatat bahwa Bitcoin tetap berada dalam pasar bull jika ia mempertahankan support antara $93.000 dan $100.000 — level utama yang telah menunjukkan aktivitas investor yang tinggi. Namun, pergerakan di bawah support ini dapat memicu koreksi pasar yang lebih dalam, "terutama jika pemegang dengan basis biaya di zona ini mulai menyerah dan menambah tekanan jual," tulis Glassnode.

Bitcoin diperdagangkan di $107.050 pada saat berita ini ditulis, turun 0,5% pada hari Rabu.

---