XAU/USD konfirmasi rebound terbaru yield obligasi Treasury AS dan dolar AS, lanjutkan pembalikan arah sesi akhir pekan kemarin. Berbagai kekhawatiran krisis perbankan dan pertumbuhan membuat pasar berhati-hati menjelang data inflasi AS utama pada Jumat ini.
Dibalik melemahnya dolar kemungkinan adalah surutnya kekhawatiran perbankan setelah bank First Citizens setuju untuk membeli sebagian besar Silicon Valley Bank. Selain itu, pembicaraan bahwa laju pertumbuhan China, salah satu konsumen emas terbesar dunia, melengkapi pembicaraan hawkish Fed dan sebagian besar data AS yang membebani XAU/USD saat ini.
Di tengah kondisi ini, Indeks dolar AS mencatat tren kenaikan tiga hari di dekat level 103,12 di tengah penantian pasar atas data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) AS untuk bulan Februari yang akan dirilis pada hari Jumat.
Sementara itu, imbal yield obligasi Treasury 10-tahun AS naik dua basis poin menjadi 3,40% dengan yield obligasi dua tahun hentikan penurunan beruntun tiga hari di dekat level 3,85%.
Komentar bank sentral, pergerakan pasar obligasi juga menjadi hal yang harus diperhatikan sebagai petunjuk arah harga emas. Namun, indeks inflasi pilihan Fed, yang akan dirilis pada Jumat, menjadi sangat penting bagi pasar sebagai petunjuk arah yang jelas.
Reaksi Pasar
XAU/USD perlahan tapi pasti turun setelah yield obligasi Treasury AS yang menguat dorong dolar AS untuk pulih. Kekhawatiran seputar krisis bank global, dan kekhawatiran pertumbuhan membuat pasar sangat berhati-hati untuk memasuki pasar.
Tren
XAU/USD terus melemah dan berpotensi melanjutkan penurunan dalam dua hari menuju level 1,960 jika terus menembus ke bawah level 1,950.
Rencana Perdagangan
SELL XAU/USD dapat dipertimbangkan pada level 1,960 dengan target profit pada level 1,940/1,930
BUY XAU/USD dapat dipertimbangkan pada level 1,975 dengan target profit pada level 1,985/1,990
FBS adalah broker internasional yang menyediakan layanan keuangan dan investasi berkualitas terbaik di seluruh dunia. Selain itu, merupakan broker ECN/STP, kami menyediakan kami berbagai layanan dan lingkungan perdagangan yang kompetitif. Tujuan kami adalah untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi top-notch dan standar tingkat layanan yang akan memenuhi kebutuhan investor. Kami mendasarkan pekerjaan kami pada transparansi, kejujuran dan profesionalisme. Tim profesional berpendidikan dan berpengalaman kami yang berdedikasi terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan layanan FBS.
Analisa Terkini
Pilihan Editor
Dolar Australia Turun saat Dolar AS Mempertahankan Posisinya di Tengah Kewaspadaan Pasar
Dolar Australia (AUD) melemah terhadap Dolar AS (USD) pada hari Kamis untuk hari keenam berturut-turut. Pasangan mata uang AUD/USD mungkin menguat karena Dolar Australia dapat menerima dukungan dari kewaspadaan investor setelah rilis Ekspektasi Inflasi Konsumen Australia.
NZD/USD Merosot di Bawah 0,5800 Meskipun Pertumbuhan PDB Kuartal III Selandia Baru Kuat
Pasangan mata uang NZD/USD tetap lemah di dekat 0,5770 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Kamis. Dolar Selandia Baru (NZD) sedikit melemah terhadap Greenback meskipun laporan Produk Domestik Bruto (PDB) Selandia Baru lebih kuat dari prakiraan.
Risiko Pelanggaran pada Rilis Data Payrolls Berikutnya di Awal Januari Tergolong Tinggi
Keputusan masih belum diambil mengenai rencana selanjutnya dari The Fed setelah data payrolls gagal mengubah keseimbangan ke satu sisi atau sisi lainnya.
Top Loser Kripto: Pump.fun, SPX6900, dan Bittensor Terus Merosot dengan Kerugian Dua Digit
Pump.fun, SPX6900, dan Bittensor memimpin kerugian di pasar mata uang kripto (cryptocurrency) dalam 24 jam terakhir di tengah likuidasi total lebih dari $500 juta. Segmen ritel menuduh adanya manipulasi institusional di tengah rutinitas aksi jual Bitcoin yang terjadi di pagi hari di pasar AS.
Valas Hari Ini: Dolar AS Dibantu oleh Kehati-hatian Menjelang Peristiwa Penting
Dolar AS (USD) menemukan beberapa permintaan jangka pendek pada hari Rabu, didukung oleh kinerja buruk Wall Street dan komentar hawkish dari Gubernur Federal Reserve (The Fed), Christopher Waller, yang mengatakan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga, menambahkan bahwa pasar tenaga kerja sangat lemah, dan pertumbuhan payrolls saat ini tidak baik.
