- Tren bearish jangka pendek masih dominan, harga bergerak di bawah EMA 50 & 200 dalam descending channel.
- RSI di 39.89 dan MACD negatif menunjukkan tekanan jual masih kuat.
- Strategi utama: jual saat rebound ke resistance (sekitar 16.500-16.530) atau beli jika breakout di atas 16.610.
Grafik USD/IDR menunjukkan tren penurunan jangka pendek yang kuat, seperti ditunjukkan oleh pola descending channel yang terbentuk.
Harga saat ini berada di sekitar 16.457, bergerak di bawah EMA 50 (16.536) dan EMA 200 (16.608), yang mengindikasikan sentimen bearish.
Bollinger Bands menyempit, menandakan potensi konsolidasi atau breakout.
RSI (39.89) berada di bawah level netral 50, mengindikasikan tekanan jual masih dominan tetapi belum masuk ke wilayah jenuh jual (oversold) ekstrem.
MACD juga berada di bawah garis nol dengan histogram negatif, memperkuat indikasi momentum turun yang masih berlangsung.
Strategi Perdagangan
Short Position (Jual) saat Rebound ke Resistance Channel Atas
- Entry: Sekitar 16.500-16.530 (area resistance dekat EMA 50).
- Stop Loss: Di atas EMA 200 sekitar 16.620.
- Target Profit: 16.420 atau lebih rendah (batas bawah channel).
Buy on Breakout (Konfirmasi Pembalikan Naik)
- Entry: Jika harga breakout dan menutup di atas EMA 200 (sekitar 16.610).
- Konfirmasi tambahan: RSI naik di atas 50 dan MACD crossover bullish.
- Target Profit: 16.700 ke atas.
- Stop Loss: Di bawah EMA 50 sekitar 16.500.
Perhatikan Support Utama
- Level support utama saat ini: 16.420. Jika level ini ditembus, penurunan bisa berlanjut ke 16.300.
Hindari Entry saat Harga di Tengah Channel
- Menunggu harga mendekati batas atas atau bawah channel akan memberikan rasio risiko/imbalan yang lebih baik.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Analisa Terkini
Pilihan Editor
Dolar Australia Turun saat Dolar AS Mempertahankan Posisinya di Tengah Kewaspadaan Pasar
Dolar Australia (AUD) melemah terhadap Dolar AS (USD) pada hari Kamis untuk hari keenam berturut-turut. Pasangan mata uang AUD/USD mungkin menguat karena Dolar Australia dapat menerima dukungan dari kewaspadaan investor setelah rilis Ekspektasi Inflasi Konsumen Australia.
NZD/USD Merosot di Bawah 0,5800 Meskipun Pertumbuhan PDB Kuartal III Selandia Baru Kuat
Pasangan mata uang NZD/USD tetap lemah di dekat 0,5770 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Kamis. Dolar Selandia Baru (NZD) sedikit melemah terhadap Greenback meskipun laporan Produk Domestik Bruto (PDB) Selandia Baru lebih kuat dari prakiraan.
Risiko Pelanggaran pada Rilis Data Payrolls Berikutnya di Awal Januari Tergolong Tinggi
Keputusan masih belum diambil mengenai rencana selanjutnya dari The Fed setelah data payrolls gagal mengubah keseimbangan ke satu sisi atau sisi lainnya.
Top Loser Kripto: Pump.fun, SPX6900, dan Bittensor Terus Merosot dengan Kerugian Dua Digit
Pump.fun, SPX6900, dan Bittensor memimpin kerugian di pasar mata uang kripto (cryptocurrency) dalam 24 jam terakhir di tengah likuidasi total lebih dari $500 juta. Segmen ritel menuduh adanya manipulasi institusional di tengah rutinitas aksi jual Bitcoin yang terjadi di pagi hari di pasar AS.
Valas Hari Ini: Dolar AS Dibantu oleh Kehati-hatian Menjelang Peristiwa Penting
Dolar AS (USD) menemukan beberapa permintaan jangka pendek pada hari Rabu, didukung oleh kinerja buruk Wall Street dan komentar hawkish dari Gubernur Federal Reserve (The Fed), Christopher Waller, yang mengatakan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga, menambahkan bahwa pasar tenaga kerja sangat lemah, dan pertumbuhan payrolls saat ini tidak baik.