Harga emas dibuka menguat pada awal sesi perdagangan hari ini (17/12), setelah bergejolak diantara kerugian dan keuntungan selama sesi perdagangan Selasa karena pasar menantikan signal data ekonomi AS.
Harga emas sempat melonjak ke tertinggi $4.335 karena sinyal pekerjaan yang lemah, kemudian berbalik arah karena investor meninjau kembali prospek pelonggaran kebijakan Fed dan faktor geopolitik .
*Key Highlights*
- Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) dirilus beragam, Ekonomi menambahkan lebih banyak orang dari yang diperkirakan ke angkatan kerja pada bulan November, tetapi Tingkat Pengangguran naik ke level tertinggi sejak 2021.
- US ADP Employment Change Weekly: 16.25K, 2.75K previous
- US Nonfarm Payrolls (Oct): -105K, 108K previous
- US Nonfarm Payrolls (Nov): 64K, 50K forecast, -105K previous
- US Unemployment Rate (Nov): 4.6%, 4.5% forecast, 4.4% previous
- US Retail Sales (MoM) (Oct): 0.0%, 0.1% forecast, 0.1% previous
- US Retail Sales (YoY) (Oct): 3.47%, 4.18% previous
- US S&P Global Services PMI (Dec): 52.9, 54.0 forecast, 54.1 previous
- US S&P Global Manufacturing PMI (Dec): 51.8, 52.0 forecast, 52.2 previous
- Sentimen pasar global cenderung negatid terhadap Dolar karena rangkaian data ekonomi AS yang lemah.
- Berdasarkan pantauan Fed Watch Tools, prospek pemangkasan suku bunga 28 Januari hanya sekitar 25% dan 75% memperkirakan suku bunga tetap pada level saat ini.
*Market Movement*
Pagi ini, Emas dibuka menguat , berada pda kisaran $4,311.97 per ons aaat berita ini ditulis. Pada Selasa (16/12), harga emas berakhir datar - mencatatkan kerugian sebanyak $1.42 atau 0.03% berakhir pada level $4,301.53 per ons, setelah uji tertinggi $4,335 dan terendah $4,271.
Pada saat yang sama, Emas berjangka (Jan) berakhir melemah pada level $4,332.30 per ons di Divisi Comex, turun sebanyak $2.90 atau 0.07%.
Indeks Dolar AS berakhir melemah 5 poin atau 0.05% berada pad level 98.22, setelah uji tertinggi 98.48 dan terendah 98.13.
Dipasar rival utama Dolar, sekelompok matauang berisiko diperdagangkan campuran terhadap Dolar AS.
Berikut adalah posisi matauang pada penutupan perdaganan Selaaa, 16 Desember 2025,
• AUDUSD : 0.66304 , -8 / -0.12%
• EURUSD : 1.17458 , -4 / -0.03%
• GBPUSD : 1.34216 , +49 / +0.37%
• NZDUSD : 0.57825 , +1 / +0.02%
• USDJPY : 154.722 , -49 / -0.31%
• USDCAD : 1.37506 , -16 / -0.11%
• USDMXN : 17.96870 , -203 / -0.11%
• USDCHF : 0.79495 , -12 / -0.15%
• USDCNH : 7.03000 , -78 / -0.11%
*Sentimen*
Pada Rabu (176/12), pasar akan sepi dari rangkaian data ekonomi Amerika dan hanya akan terfokus pada laporan inflasi Eropa dan Inggris.
Analisa Terkini
Pilihan Editor
Yen Jepang Melemah menjelang Pertemuan BoJ; USD/JPY Mengambil Kembali 155,00 di Tengah Kenaikan USD
Yen Jepang (JPY) melanjutkan penurunan dalam perdagangan harian yang stabil terhadap Dolar AS (USD) yang pulih, mendorong pasangan mata uang USD/JPY kembali di atas level psikologis 155,00 selama perdagangan sesi Asia pada hari Rabu.
Dolar Australia Melemah Meskipun Sentimen RBA Hawkish
Dolar Australia (AUD) turun terhadap Dolar AS (USD) pada hari Rabu, melanjutkan penurunannya untuk hari kelima berturut-turut. Namun, penurunan pasangan mata uang AUD/USD dapat dibatasi karena Dolar Australia dapat menemukan dukungan saat pasar semakin waspada terhadap kenaikan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) secepat bulan Februari.
Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melanjutkan Fase Konsolidasi di Sekitar $4.300
Harga Emas melanjutkan fase konsolidatifnya pada hari Selasa, dengan logam mulia ini bertahan di atas level $4.300, tetapi tidak mampu melewati puncak mingguan $4.350.
Bitcoin, Ethereum dan Ripple Memperpanjang Koreksi Saat Momentum Bearish Mulai Terbentuk
Bitcoin, Ethereum, dan Ripple tetap tertekan saat pasar yang lebih luas melanjutkan fase korektif hingga pertengahan minggu. Aksi harga yang lemah dari tiga mata uang kripto (cryptocurrency) teratas berdasarkan kapitalisasi pasar ini menunjukkan kemungkinan koreksi yang lebih dalam, karena indikator momentum mulai condong ke arah bearish.
Valas Hari Ini: Data AS yang Lemah Mempertahankan Dolar AS di Bawah Tekanan
Indeks Dolar AS (DXY) anjlok di bawah 98,00 pada hari Selasa, mencapai level terendah sejak awal Oktober. Greenback menghadapi tekanan jual yang intens menyusul laporan ketenagakerjaan yang sebelumnya tertunda yang mengungkapkan pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja AS, mengesampingkan data aktivitas ekonomi yang lemah dari Eropa.