Prakiraan AUD/USD: Bias Konstruktif Bertahan di Atas SMA 200 Hari

• AUD/USD mempertahankan posisi bullishnya dengan baik di atas 0,6700.
• Dolar AS diperdagangkan defensif menjelang IHK AS.
• Ekspektasi Inflasi Konsumen Australia akan dirilis pada hari Kamis.

Sesi kuat lainnya melihat AUD/USD melanjutkan kenaikannya lebih jauh di atas penghalang 0,6700 pada hari Rabu, menambah kenaikan pada hari Selasa dan diperdagangkan lebih dekat ke level tertinggi bulanan baru-baru ini di kisaran 0,6760-0,6765 (8 Juli).

Kenaikan kedua pasangan mata uang ini secara beruntun didorong oleh pelemahan Dolar AS (USD) yang baru saja terjadi, karena para investor menguraikan kesaksian semi-tahunan kedua Ketua Jerome Powell di hadapan Kongres. Dalam hal ini, Powell mengambil sikap hati-hati tentang potensi waktu penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed), yang mengindikasikan bahwa lebih banyak bukti inflasi yang mengarah ke target diperlukan sebelum melakukan penyesuaian suku bunga.

Dalam skenario yang lebih domestik, kenaikan dolar Australia dipengaruhi oleh beberapa tanda-tanda kehidupan dalam harga tembaga dan bijih besi, yang berhasil menghilangkan sebagian dari penurunan baru-baru ini.

Dalam hal kebijakan moneter, Reserve Bank of Australia (RBA), seperti halnya Federal Reserve (The Fed), diprakirakan akan menjadi salah satu bank sentral G10 terakhir yang mulai memangkas suku bunga.

Dalam pertemuan terakhirnya, RBA mempertahankan sikap hawkish, dengan mempertahankan suku bunga acuan di 4,35% dan menyatakan fleksibilitas untuk keputusan-keputusan di masa depan. Risalah dari pertemuan tersebut mengungkapkan bahwa keputusan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan terutama disebabkan oleh "ketidakpastian seputar data konsumsi dan bukti yang jelas mengenai tekanan keuangan di antara banyak rumah tangga."

Secara keseluruhan, RBA tidak terburu-buru melonggarkan kebijakan, dengan ekspektasi bahwa akan membutuhkan waktu sebelum inflasi secara berkelanjutan berada dalam kisaran target 2-3%. Ada sekitar 25% kemungkinan penurunan suku bunga di bulan Agustus, meningkat menjadi sekitar 50% di bulan-bulan berikutnya.

Selain itu, potensi pelonggaran oleh The Fed, kontras dengan sikap ketat RBA yang mungkin berkepanjangan, dapat mendukung AUD/USD dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, kekhawatiran tentang momentum yang lesu dalam ekonomi Tiongkok dapat menghambat pemulihan mata uang Australia yang berkelanjutan karena Tiongkok terus menghadapi tantangan pasca pandemi. Yang perlu diingat adalah kurangnya traksi dalam inflasi Tiongkok yang terus-menerus, yang pada akhirnya dapat berubah menjadi semacam stimulus dari PBoC. Menurut data terbaru, Tingkat Inflasi di Tiongkok naik 0,2% pada tahun ini hingga Juni dan mengalami kontraksi 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, Harga Produsen mengalami kontraksi sebesar 0,8% dari tahun sebelumnya.

Grafik Harian AUD/USD

Prospek Teknis AUD/USD Jangka Pendek

Jika para pembeli mendorong lebih jauh dan AUD/USD melewati level tertinggi bulan Juli di 0,6761 (8 Juli), pasangan mata uang ini mungkin akan menantang level tertinggi bulan Desember 2023 di 0,6871, diikuti oleh puncak bulan Juli 2023 di 0,6894 (14 Juli), semuanya di depan level kritis 0,7000.

Di sisi lain, upaya bearish dapat mendorong pasangan mata uang ini lebih rendah, pertama ke level terendah Juni di 0,6574 (10 Juni) dan kemudian ke SMA 200 hari yang penting di 0,6567. Penurunan lebih lanjut dapat mengakibatkan kembalinya ke level terendah Mei di 0,6465 dan level terendah 2024 di 0,6362 (19 April).

Secara keseluruhan, tren naik akan berlanjut selama AUD/USD berada di atas SMA 200-hari.

Grafik 4 jam menunjukkan bahwa pasangan mata uang ini terperangkap dalam kisaran konsolidatif. Namun, 0,6761 terlihat menjadi hambatan awal, di depan 0,6871. Di sisi lain, 0,6709 menawarkan support langsung, di depan SMA 55 di 0,6703. RSI turun ke sekitar 58.