USD/JPY Konsolidasikan Kenaikan Baru-Baru ini ke Tertinggi Hampir Dua Bulan, Diperdagangkan di Bawah 137,50

• USD/JPY bergerak lebih rendah pada hari Selasa, meskipun tidak ada tindak lanjut aksi jual.
• Nada risiko yang lebih lemah mendukung JPY dan bertindak sebagai penghambat untuk pasangan mata uang ini.
• Divergensi kebijakan The Fed-BoJ memberikan dukungan dan membantu membatasi penurunan.

Pasangan USD/JPY mundur dari tertinggi hampir dua bulan, di sekitar wilayah 137,75-137,80 yang diraih sebelumnya Selasa ini dan tetap defensif menjelang sesi Amerika Utara. USD/JPY saat ini tepat di bawah pertengahan 137,00, turun kurang dari 0,10% untuk hari ini, dan tampaknya siap untuk melanjutkan apresiasi baru-baru ini.

Nada risiko yang lebih lemah mendorong beberapa arus safe haven menuju Yen Jepang (JPY) dan dipandang sebagai faktor utama yang memberikan tekanan ke bawah pada pasangan USD/JPY di tengah aksi harga Dolar AS (USD) yang lemah. Faktanya, Indeks USD (DXY), yang melacak Greenback melawan sekeranjang mata uang, kesulitan memanfaatkan kenaikan dalam perdagangan harian ke tertinggi dua minggu yang diraih pada hari Selasa. Penurunan baru dalam imbal hasil obligasi Pemerintah AS, terseret oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memberi sinyal jeda dalam siklus pengetatan kebijakannya, bertindak sebagai penghambat untuk Dolar AS.

Namun, pasar telah sepenuhnya mengantisipasi kenaikan suku bunga 25 bp pada akhir pertemuan kebijakan dua hari pada hari Rabu. Selain itu, laporan ISM AS yang dirilis pada hari Senin menunjukkan bahwa ada penumpukan tekanan inflasi pada data bulan lalu yang tetap menghidupkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada bulan Juni dan terus memberikan dukungan kepada Greenback. Ini menandai divergensi besar dibandingkan dengan sikap dovish Bank of Japan (BoJ), yang mendukung prospek munculnya beberapa aksi beli di sekitar pasangan USD/JPY dan akan membantu membatasi sisi bawah.

Bahkan dari sudut pandang teknis, pergerakan berkelanjutan semalam dan penutupan di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari yang sangat penting menambah kepercayaan pada prospek positif jangka pendek. Namun, para pedagang bullish mungkin menahan diri dari menempatkan taruhan agresif menjelang keputusan kebijakan moneter FOMC yang sangat dinantikan pada hari Rabu. Fokusnya kemudian akan beralih ke rilis rincian ketenagakerjaan bulanan AS yang diawasi dengan ketat, yang dikenal sebagai laporan NFP pada hari Jumat, yang akan membantu menentukan lintasan jangka pendek pasangan USD/JPY.