- USD/JPY jatuh selama perdagangan Amerika Utara, melayang di dekat bagian bawah kisaran harian di sekitar 142,00.
- Ketidakpastian perdagangan yang persisten dan memudarnya multilateralism membebani sentimen pasar; pertemuan BoJ dan data ekonomi AS menjadi sorotan.
- Level-level resistance teknis utama terlihat di sekitar 142,37, 142,94, dan 143,18.
Pasangan mata uang USD/JPY menghadapi tekanan jual yang berat, merosot ke zona 142,00 selama perdagangan Amerika Utara pada hari Senin. Kehati-hatian para investor muncul kembali seiring dengan memudarnya optimisme perdagangan yang lebih luas, mendorong permintaan menuju Yen Jepang yang dianggap sebagai safe-haven. Pemulihan tentatif dalam sentimen risiko minggu lalu telah mendorong USD/JPY kembali menuju 144,00, tetapi awal minggu ini melihat pembaruan penguatan Yen menjelang peristiwa-peristiwa domestik dan AS yang penting. Pasar Jepang tetap tutup pada hari Senin untuk Hari Showa, namun perhatian tertuju pada pertemuan BoJ yang akan datang di mana para pengambil kebijakan diprakirakan akan mempertahankan suku bunga di 0,50%. Namun, Indeks Harga Konsumen (IHK) Tokyo yang tidak termasuk makanan segar pada bulan Maret melonjak 3,4% tahun-ke-tahun, menunjukkan adanya tekanan inflasi yang persisten yang dapat mendorong BoJ lebih dekat ke pengetatan kebijakan di akhir tahun ini.
Sementara itu, Dolar AS kesulitan di tengah negosiasi perdagangan yang stagnan. Meskipun komentar Menteri Keuangan Bessent tentang kemajuan potensial dengan negara-negara Asia dan harapan de-eskalasi dari Tiongkok, Tiongkok dengan tegas membantah adanya perundingan yang sedang berlangsung, menekankan bahwa saling menghormati adalah hal yang penting. Pengecer seperti Temu dan Shein telah menaikkan harga secara signifikan untuk konsumen AS, mencerminkan biaya yang lebih luas dari tarif yang persisten. Para pelaku pasar juga melihat ke depan pada kalender ekonomi yang padat, dimulai dengan pembacaan pertama PDB AS kuartal pertama pada hari Rabu, diikuti oleh laporan Nonfarm Payrolls pada hari Jumat. Kedua rilis ini dapat sangat mempengaruhi jalur kebijakan moneter The Fed, dengan ekspektasi meningkat terhadap pemotongan suku bunga jika penurunan ekonomi berlanjut hingga semester kedua tahun ini.
Pergeseran dari multilateralism ke negosiasi bilateral di bawah pemerintahan Trump telah memperkenalkan ketidakpastian struktural jangka panjang. Sementara klien-klien bertanya-tanya apakah kebijakan perdagangan AS dapat mengurangi tarif global, sejarah menunjukkan ketidakstabilan yang berkepanjangan. Kewajiban WTO membuat pengurangan tarif secara unilateran sulit, dan negosiasi FTA bilateral adalah proses yang panjang, biasanya memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan dan diimplementasikan. Menambah kompleksitas, Tiongkok mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka tidak sedang dalam pembicaraan perdagangan aktif dengan AS, menekankan bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang. Akibatnya, dampak ekonomi semakin meningkat, dengan harga konsumen melonjak tajam di sektor-sektor seperti ritel. Di sisi AS, DXY tetap terjebak dalam kisaran ketat di dekat 100,00, menunggu petunjuk arah baru dari rilis data minggu ini. Resistance untuk DXY ditetapkan di 100,22 dan 101,90, sementara support sisi bawah terletak di 97,73 dan 96,94. Para investor berhati-hati, mempertimbangkan tajuk utama perdagangan dan potensi perubahan kebijakan The Fed.
Pertemuan BoJ pada hari Jumat juga memiliki signifikansi besar. Meskipun kenaikan suku bunga tidak diprakirakan terjadi dalam waktu dekat, data inflasi yang lebih kuat dari yang diprakirakan dan gangguan perdagangan global yang lebih luas dapat mempengaruhi panduan di masa depan. Ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga BoJ telah didorong kembali ke akhir tahun ini, dengan para pelaku pasar mengawasi peluang September-Desember. Secara keseluruhan, Yen Jepang dapat menguat lebih lanjut di tengah pertumbuhan global yang lebih lambat dan kebijakan yang lebih akomodatif dari bank-bank sentral besar lainnya, termasuk The Fed, BoE, dan ECB, yang semuanya telah menunjukkan kesiapan untuk melonggarkan jika risiko ekonomi meningkat.
Analisis Teknis USD/JPY
Dari segi teknis, USD/JPY menunjukkan sinyal bearish yang jelas saat diperdagangkan di sekitar 142,00, turun 1,14% pada hari ini, dan dekat dengan bagian bawah kisaran harian antara 141,98 dan 143,89. Relative Strength Index (RSI) di 38,71 netral, sementara MACD menawarkan sinyal beli yang moderat, menciptakan latar belakang teknis yang beraegam tetapi secara keseluruhan hati-hati. Menambah kasus bearish, Awesome Oscillator di −3,98 dan Commodity Channel Index (CCI 20) di −52,62 keduanya tetap netral, namun condong negatif. Tekanan jual semakin diperkuat oleh moving averages: SMA 20-hari berada di 144,40, SMA 100-hari di 151,24, dan SMA 200-hari di 150,02 — semuanya di atas harga saat ini dan menunjukkan momentum ke bawah. Dinamika jangka pendek menawarkan sedikit bantuan, dengan EMA 10-hari di 142,94 dan SMA 10-hari di 142,37 keduanya menyajikan penghalang resistance terdekat. Level-level resistance utama yang perlu dipantau adalah 142,37, diikuti oleh 142,94 dan 143,18. Pemulihan di atas rintangan ini akan diperlukan untuk melemahkan momentum bearish saat ini, tetapi untuk saat ini, risikonya tetap condong ke sisi bawah.
Grafik Harian
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Data IHK AS November Diprakirakan Berikan Pembaruan terkait Harga setelah Jeda Shutdown yang Berkepanjangan
Bank Sentral Eropa Siap Pertahankan Suku Bunga Tidak Berubah untuk Pertemuan Keempat Berturut-turut
Prakiraan EUR/USD: Euro Stabil Dekat 1,1750 karena Fokus Bergeser ke ECB, Data AS
Setelah menghabiskan paruh pertama hari di bawah tekanan bearish pada hari Rabu, EUR/USD melakukan rebound di akhir untuk ditutup sedikit lebih rendah.
IHK AS Diperkirakan Tumbuh Stabil di 3,1% pada November, Memperumit Dilema The Fed
Indeks Harga Konsumen (IHK) AS diprakirakan akan naik 3,1% YoY di bulan November, sebuah kenaikan kecil dibandingkan dengan bulan September. Laporan inflasi tidak akan menyertakan angka IHK bulanan.
Liputan Langsung BoE, ECB, dan IHK AS
Volatilitas pasar diperkirakan akan melonjak pada keputusan suku bunga BoE dan ECB, data inflasi AS
BoE diperkirakan akan memangkas suku bunga banknya menjadi 3,75% dari 4% saat ini. ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kunci tidak berubah. IHK AS diprakirakan akan naik 3,1% YoY di bulan November. Para ahli kami akan menganalisis reaksi pasar terhadap acara tersebut pada pukul 11:45 GMT. Bergabunglah dengan kami di sini!


