- UNVR melanjutkan penurunan meskipun hari ini adalah cum dividen.
- Perseroan akan membagian dividen Rp47 per lembar saham.
- Saham ini masih bisa pertahankan kenaikan selama tidak merusak struktur higher highs dan higher lows.
UNVR diperdagangkan di 1.570 yang turun 3,38% pada saat berita ini ditulis. Saham Unilever Indonesia Tbk. membuka hari perdagangan terakhir pekan ini di 1.625 dan turun sepanjang hari ke terendah hari 1.545. Level ini merupakan level terendah sejak 28 April 2025. Saham yang memiliki kapitalisasi pasar Rp61,61 triliun ini menunjukkan penurunan meskipun hari ini adalah cum dividen.
Hari ini adalah hari terakhir bagi pemegang saham UNVR yang berhak menerima dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diadakan sebelumnya bulan ini, perseroan akan membagian dividen dengan nilai total Rp1,79 triliun atau Rp47 per lembar saham. Pembayaran dividen akan dilakukan pada 2 Juli 2025.
Rencana pembagian dividen tampaknya tidak cukup untuk membuat investor tertarik untuk membeli UNVR atau cum dividen ini sebagai kesempatan bagi investor lama yang memegang saham ini untuk merealisasikan kerugian/keuntungan dengan menjual sahamnya ke investor yang ingin berburu dividen.
Sentimen negatif lainnya berasal dari data penjualan ritel di dalam negeri. Sebelumnya hari ini, Penjualan Ritel Indonesia untuk bulan April 2025 berada di 235,5 pada basis tahunan yang sedikit turun dari 236,3 sebelumnya, seperti dilansir oleh Bank Indonesia (BI). Sementara pada basis bulanan, penjualan ritel pada bulan yang sama kontraksi 5,1% yang melanjutkan kontraksi -6,9% pada bulan sebelumnya. BI menilai penurunan ini karena normalisasi konsumsi pasca periode Ramadan dan Idul Fitri.
Grafik Harian UNVR – Analisis Teknis

Tren jangka panjang UNVR tetap bearish karena berada di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari, yang hari ini berada di 1.815. SMA ini sempat diuji pada 22 Mei namun gagal dan memicu serangkaian penurunan yang berlangsung selama berhari-hari setelahnya.
Namun demikian, saham ini tampak membentuk struktur higher highs dan higher lows dari 985 yang merupakan terendah 2025. Sejauh ini UNVR telah membentuk dua higher high dan satu higher low. Penurunan saat ini masih akan dianggap koreksi atau dalam proses pembentukan higher low baru selama UNVR tidak turun di bawah 1.335 (tertinggi 19 Maret 2025, higher high). Namun jika saham ini menembus level tersebut, UNVR merusak struktur higher highs dan higher lows dan membuka peluang untuk turun ke 1.125 (terendah 8 Apirl 2025). Di bawahnya ada 985, terendah 2025 yang diraih pada 3 Maret.
Namun jika UNVR menghentikan penurunan dan berbalik arah, tujuan sisi atas terdekat adalah SMA 200-hari di 1.815. Penembusan SMA tersebut akan membuat tren jangka panjang saham ini menjadi bullish. Lebih jauh di atas ada 2.000 (level psikologis dan level angka bulat) dan 2.440 (tertinggi 16 Oktober 2024).
Indikator Ekonomi
Penjualan Ritel (Thn/Thn)
Data Penjualan Ritel, dirilis oleh Statistik Indonesia, mewakili total pembelian konsumen dari toko ritel. Ini memberikan informasi berharga tentang pengeluaran konsumen yang merupakan bagian konsumsi dari PDB. Meningkatnya penjualan ritel menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Namun, jika kenaikannya lebih besar dari perkiraan, mungkin inflasi.
Baca lebih lanjutInformasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Yen Jepang Melemah menjelang Pertemuan BoJ; USD/JPY Mengambil Kembali 155,00 di Tengah Kenaikan USD
Yen Jepang (JPY) melanjutkan penurunan dalam perdagangan harian yang stabil terhadap Dolar AS (USD) yang pulih, mendorong pasangan mata uang USD/JPY kembali di atas level psikologis 155,00 selama perdagangan sesi Asia pada hari Rabu.
Dolar Australia Melemah Meskipun Sentimen RBA Hawkish
Dolar Australia (AUD) turun terhadap Dolar AS (USD) pada hari Rabu, melanjutkan penurunannya untuk hari kelima berturut-turut. Namun, penurunan pasangan mata uang AUD/USD dapat dibatasi karena Dolar Australia dapat menemukan dukungan saat pasar semakin waspada terhadap kenaikan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) secepat bulan Februari.
Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melanjutkan Fase Konsolidasi di Sekitar $4.300
Harga Emas melanjutkan fase konsolidatifnya pada hari Selasa, dengan logam mulia ini bertahan di atas level $4.300, tetapi tidak mampu melewati puncak mingguan $4.350.
Bitcoin, Ethereum dan Ripple Memperpanjang Koreksi Saat Momentum Bearish Mulai Terbentuk
Bitcoin, Ethereum, dan Ripple tetap tertekan saat pasar yang lebih luas melanjutkan fase korektif hingga pertengahan minggu. Aksi harga yang lemah dari tiga mata uang kripto (cryptocurrency) teratas berdasarkan kapitalisasi pasar ini menunjukkan kemungkinan koreksi yang lebih dalam, karena indikator momentum mulai condong ke arah bearish.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Rabu, 17 Desember:
Indeks Dolar AS (DXY) anjlok di bawah 98,00 pada hari Selasa, mencapai level terendahnya sejak pertengahan Oktober. Greenback menghadapi tekanan jual yang intens menyusul laporan ketenagakerjaan yang tertunda yang mengungkapkan pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja AS, mengesampingkan data aktivitas ekonomi yang lemah dari Eropa.