Rupiah Bergerak Hati-hati, Tertahan di 16.650-16.750 Menjelang NFP AS dan Keputusan BI


  • Rupiah bergerak terbatas di kisaran 16.690-16.700, dengan support 16.650 dan resistance 16.750, mencerminkan konsolidasi pasar menjelang katalis besar.
  • DXY bertahan di 98,2-98,3, memberi ruang stabilitas bagi rupiah, namun potensi volatilitas tetap terbuka jika dolar kembali menguat.
  • Pasar menanti rilis NFP AS dan keputusan BI, dengan fokus pada arah kebijakan The Fed pasca pemangkasan suku bunga dan nada komunikasi BI terkait inflasi serta arus modal.

Pergerakan rupiah pada perdagangan Selasa berlangsung dalam nuansa kehati-hatian, seiring pasar global menahan langkah menjelang rilis Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang tertunda. Ketidakpastian waktu dan hasil NFP membuat pelaku pasar cenderung menunda penyesuaian posisi besar, sambil menunggu konfirmasi arah pasar tenaga kerja AS. Dalam konteks tersebut, USD/IDR diperdagangkan di sekitar 16.690-16.700, bergerak terbatas di dalam rentang harian 16.650-16.750. Area 16.650 berperan sebagai support terdekat yang sejauh ini mampu meredam tekanan beli dolar, sementara 16.750 tetap menjadi resistance jangka pendek, menandai batas atas konsolidasi yang telah terbentuk sejak awal November.

Dari sisi eksternal, indeks dolar AS (DXY) bergerak lebih defensif dan bertahan di kisaran 98,2-98,3, masih berdekatan dengan support teknis 98,0 setelah gagal mempertahankan dorongan di atas 99,0. Pelemahan momentum DXY ini memberi ruang bagi rupiah untuk menjaga stabilitasnya, meski belum cukup kuat untuk memicu penguatan lanjutan. Selama DXY tetap tertahan di bawah 98,8-99,0, tekanan terhadap rupiah cenderung terkelola. Namun, penguatan kembali DXY ke atas zona tersebut berpotensi mendorong USD/IDR menguji ulang area 16.750, sekaligus meningkatkan volatilitas jangka pendek.

Pasar Global Menanti NFP dan Data Utama AS untuk Arah Dolar

Pada malam ini, perhatian akan mengarah ke Amerika Serikat, dengan pasar mencermati rilis NFP, tingkat pengangguran, dan pertumbuhan upah rata-rata sebagai indikator utama kekuatan pasar tenaga kerja dan tekanan inflasi dari sisi upah. Di sisi konsumsi, penjualan ritel, khususnya control group, akan menjadi tolok ukur ketahanan belanja rumah tangga yang berperan langsung dalam pembentukan PDB. Rangkaian data tersebut kemudian dilengkapi oleh PMI awal S&P Global Desember, yang memberi sinyal awal apakah aktivitas manufaktur dan jasa tetap resilien atau mulai melambat di penghujung tahun. Kombinasi hasil data inilah yang berpotensi membentuk ulang ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan suku bunga The Fed pada 2026, sekaligus memengaruhi dinamika dolar AS, imbal hasil obligasi, dan aset berisiko global.

Menurut Reuters, laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang akan dirilis diprakirakan menunjukkan kenaikan jumlah pekerjaan nonpertanian sekitar 50.000 pada November, mencerminkan laju perekrutan yang lebih moderat. Untuk Oktober, tingkat lapangan kerja diprakirakan justru menurun, terutama akibat kehilangan pekerjaan di pemerintahan federal, yang turut menekan angka keseluruhan. Tingkat pengangguran November diproyeksikan naik ke 4,4%, menandakan pelonggaran bertahap di pasar tenaga kerja. Sementara itu, data pengangguran untuk Oktober tidak tersedia, karena penutupan pemerintahan saat itu menghambat proses pengumpulan data resmi.

Pasar Menanti Keputusan BI di Tengah Dampak Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Ke depan, Rabu menjadi titik temu penting bagi dinamika pasar domestik dan global. Dari dalam negeri, perhatian tertuju pada keputusan Bank Indonesia yang dijadwalkan diumumkan siang hari. Konsensus pasar memprakirakan BI-Rate dipertahankan di 4,75%, sejalan dengan Deposit Facility Rate 3,75% dan Lending Facility Rate 5,50%. Sikap menahan ini mencerminkan upaya BI menjaga keseimbangan antara stabilitas nilai tukar, inflasi yang mulai terkendali, serta daya tarik aset rupiah di tengah dinamika kebijakan moneter global. Dalam konteks pasar, narasi BI – khususnya terkait prospek inflasi dan arah arus modal – diprakirakan akan lebih menentukan pergerakan rupiah dibanding keputusan suku bunga itu sendiri, terlebih setelah The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75% pada 10 Desember lalu.

Rupiah Diprakirakan Bertahan Konsolidatif di 16.650-16.750 Sambil Menunggu NFP AS dan Sinyal BI

Dengan kombinasi sentimen global yang masih menunggu kepastian data AS dan agenda kebijakan domestik yang penting, rupiah diprakirakan tetap bergerak berhati-hati dalam jangka pendek, cenderung bertahan di dalam koridor konsolidasi 16.650-16.750. Arah pergerakan berikutnya akan sangat ditentukan oleh sejauh mana hasil NFP dan indikator ekonomi AS mengubah ekspektasi pasar terhadap jalur suku bunga The Fed, serta oleh nada komunikasi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan kepercayaan investor. Selama kedua faktor tersebut tidak memicu perubahan tajam pada persepsi risiko, ruang volatilitas rupiah diprakirakan masih terkelola, dengan pasar menunggu sinyal yang lebih tegas sebelum mengambil langkah berikutnya.

Indikator Ekonomi

Nonfarm Payroll (NFP)

Rilis Nonfarm Payrolls menyajikan jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di AS selama bulan sebelumnya di semua bisnis non pertanian; dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS). Perubahan bulanan dalam payrolls bisa sangat fluktuatif. Angka tersebut juga tunduk pada tinjauan yang kuat, yang juga dapat memicu volatilitas di bursa Forex. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Dolar AS (USD), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish, meskipun tinjauan bulan sebelumnya dan Tingkat Pengangguran sama relevannya dengan angka utama. Oleh karena itu, reaksi pasar bergantung pada bagaimana pasar menilai semua data yang terkandung dalam laporan BLS secara keseluruhan.

Baca lebih lanjut

Rilis berikutnya Sel Des 16, 2025 13.30

Frekuensi: Bulanan

Konsensus: -

Sebelumnya: 119Rb

Sumber: US Bureau of Labor Statistics

Laporan lapangan pekerjaan bulanan Amerika dianggap sebagai indikator ekonomi paling penting bagi pedagang valas. Dirilis pada hari Jumat pertama setelah bulan yang dilaporkan, perubahan jumlah posisi berkorelasi erat dengan kinerja ekonomi secara keseluruhan dan dipantau oleh pembuat kebijakan. Pekerjaan penuh adalah salah satu mandat Federal Reserve dan mempertimbangkan perkembangan di pasar tenaga kerja saat menetapkan kebijakannya, sehingga berdampak pada mata uang. Meskipun beberapa indikator utama membentuk perkiraan, Nonfarm Payrolls cenderung mengejutkan pasar dan memicu volatilitas yang substansial. Angka aktual yang mengalahkan konsensus cenderung membuat USD bullish.


Bagikan: Pasokan berita

Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.

Ikuti kami di Telegram

Dapatkan pembaruan semua berita

Gabung Telegram

Berita Terkini


Berita Terkini

Pilihan Editor

Nonfarm Payrolls Diprakirakan akan Soroti Lemahnya Pasar Tenaga Kerja AS pada November

Nonfarm Payrolls Diprakirakan akan Soroti Lemahnya Pasar Tenaga Kerja AS pada November

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (BLS) akan merilis data Nonfarm Payrolls (NFP) yang tertunda untuk bulan Oktober dan November pada hari Selasa pukul 13:30 GMT (20:30 WIB). 

Valas Hari Ini: Data Nonfarm Payrolls AS akan Meningkatkan Volatilitas

Valas Hari Ini: Data Nonfarm Payrolls AS akan Meningkatkan Volatilitas

Kalender ekonomi AS akan menampilkan data Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan Oktober dan November, bersama dengan angka inflasi upah dan Tingkat Pengangguran untuk bulan November. Selain itu, Penjualan Ritel bulan Oktober dan pembacaan awal Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) S&P Global untuk bulan Desember akan diawasi dengan cermat.

Prakiraan EUR/USD: Nonfarm Payrolls AS akan Menguji Komitmen Pembeli

Prakiraan EUR/USD: Nonfarm Payrolls AS akan Menguji Komitmen Pembeli

EUR/USD berusaha keras untuk mengumpulkan momentum arah pada hari Senin dan menutup hari dengan kenaikan marginal. Pasangan mata uang ini tetap tenang pada Selasa pagi dan terus bergerak sideways di sekitar 1,1750.

Nonfarm Payrolls AS diprakirakan menunjukkan pendinginan pasar tenaga kerja pada bulan November

Nonfarm Payrolls AS diprakirakan menunjukkan pendinginan pasar tenaga kerja pada bulan November

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat akan merilis data Nonfarm Payrolls (NFP) yang tertunda untuk bulan Oktober dan November pada hari Selasa pukul 13:30 GMT. Para ekonom memprakirakan Nonfarm Payrolls akan naik sebesar 40.000 pada bulan November. Tingkat Pengangguran kemungkinan akan tetap tidak berubah di 4,4% selama periode yang sama.

Apa yang perlu diperhatikan pada hari Selasa, 16 Desember:

Apa yang perlu diperhatikan pada hari Selasa, 16 Desember:

Indeks Dolar AS (DXY) turun tajam setelah pengumuman kebijakan The Fed pada hari Rabu lalu dan menutup minggu ketiga berturut-turut di wilayah negatif. Menjelang akhir hari Senin, Indeks USD memangkas sebagian kerugian dan diperdagangkan di dekat 98,40.

MATA UANG UTAMA

INDIKATOR EKONOMI

ANALISA