Pound Sterling Melemah saat IHP AS yang Persisten Memperbaiki Daya Tarik Safe-Haven

• Pound Sterling turun karena data IHP AS yang panas mengurangi daya tarik aset-aset yang sensitif risiko.
• Perekonomian Inggris kembali tumbuh setelah mengalami kontraksi pada semester kedua 2023.
• Para investor mencari panduan baru untuk suku bunga BoE.

Pound Sterling (GBP) turun tajam terhadap Dolar AS di awal sesi New York hari Kamis karena data Indeks Harga Produsen (IHP) Amerika Serikat untuk bulan Februari lebih baik dari prakiraan. Pasangan GBP/USD turun karena selera risiko investor berkurang di tengah ekspektasi bahwa IHP AS yang persisten akan memperkuat kekhawatiran bahwa Federal Reserve (The Fed) dapat menunda rencana penurunan suku bunga. Saat ini, pasar secara luas memprakirakan The Fed akan mengambil langkah ini pada bulan Juni.

Indeks Dolar AS (DXY) naik ke 103,00 karena berkurangnya ekspektasi Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Juni telah meningkatkan daya tarik safe-haven. Sementara itu, data Penjualan Ritel bulan Februari gagal memenuhi ekspektasi. Penjualan Ritel tumbuh moderat 0,6% di Februari dari ekspektasi 0,8%. Pada bulan Januari, data Penjualan Ritel mengalami kontraksi signifikan 1,1%.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Jatuh Secara Vertikal saat IHP AS Ternyata Lebih Persisten dari Ekspektasi

• Pound Sterling jatuh di bawah 1,2800 terhadap Dolar AS karena data IHK Amerika Serikat untuk bulan Februari persisten. Laju pertumbuhan IHP bulanan dua kali lipat dari ekspektasi dan sebelumnya 0,3%. IHP utama tahunan mempercepat laju ke 1,6% dari konsensus 1,1% dan angka Januari 1,0%.
• IHP inti tahunan yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang volatil terus naik 2,0% dibandingkan ekspektasi 1,9%. Sementara itu, IHP inti bulanan naik di laju yang lebih tinggi 0,3% dibandingkan ekspektasi 0,2%. Data IHP yang persisten mengindikasikan inflasi harga konsumen diprakirakan akan tetap berlanjut, yang dapat menurunkan ekspektasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Juni.
• Pound Sterling bisa rebound karena rilis Produk Domestik Bruto (PDB) bulanan Inggris dan data pabrik untuk bulan Januari pada hari Rabu menunjukkan ekonomi tumbuh 0,2% seperti prakiraan, didorong oleh permintaan yang lebih tinggi di pedagang ritel dan penjualan bahan bangunan rumah. Sementara itu, Produksi Industri masih lemah.
• Prakiraan ekonomi Inggris tumbuh pada awal tahun 2024 telah membawa sedikit kelegaan bagi Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menjelang pemilu, yang harus diadakan paling lambat akhir Januari 2025. Menteri Keuangan Jeremy Hunt mengatakan: "Ketika beberapa tahun terakhir sangatlah sulit, data hari ini menunjukkan bahwa kita mengalami kemajuan dalam menumbuhkan perekonomian,” Reuters melaporkan.
• Perekonomian Inggris telah kembali tumbuh setelah jatuh ke dalam resesi teknis pada semester kedua 2023. Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa resesi tersebut dangkal dan perekonomian telah keluar dari resesi sampai data untuk kuartal pertama secara keseluruhan menunjukkan ekspansi. Office for Budget Responsibility (OBR) memprakirakan perekonomian Inggris akan tumbuh 0,8% pada tahun 2024.
• Ke depannya, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Bank of England akan mendorong pergerakan Pound Sterling selanjutnya. Taruhan investor bahwa BoE akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Agustus semakin kuat karena pertumbuhan upah yang lebih lambat dari prakiraan dalam tiga bulan yang berakhir di Januari.

Analisis Teknis: Pound Sterling Turun di Bawah 1,2800

Pound Sterling turun di bawah 1,2800 karena sentimen pasar yang suram. Exponential Moving Average (EMA) 20-hari di dekat 1,2730 terus bergerak lebih tinggi, mengindikasikan permintaan jangka pendek moderat. Support angka bulat 1,2700 akan menjadi batas kuat bagi pembeli Pound Sterling.

Relative Strength Index (RSI) 14-periode berosilasi di kisaran 60,00-80,00, mengindikasikan momentum bullish yang kuat masih berlanjut.