- NZD/USD diperdagangkan lebih tinggi meskipun data ekonomi lemah dari Selandia Baru.
- Prakiraan Konsensus NZIER menunjukkan pertumbuhan PDB rata-rata tahunan diprakirakan melambat.
- Dolar AS (USD) menghadapi tekanan turun setelah rilis Indeks Sentimen Konsumen AS pada hari Jumat.
NZD/USD memulai minggu ini dengan catatan positif, diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 0,5910 selama sesi Asia pada hari Senin. Pasangan ini mengalami dukungan naik menjelang keputusan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed) yang dijadwalkan pada hari Rabu.
Namun, data ekonomi yang suram dari Selandia Baru dapat membatasi potensi pasangan AUD ini. Laporan Bisnis Selandia Baru PSI mencetak angka 47,1 lebih rendah dari angka 47,8 sebelumnya, yang menunjukkan bahwa kondisi bisnis di sektor jasa melemah pada bulan Agustus.
Selain itu, sebelum rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) resmi Selandia Baru minggu ini, Institut Penelitian Ekonomi Selandia Baru (NZIER) telah mengeluarkan Prakiraan Konsensus untuk angka pertumbuhan dan inflasi negara tersebut.
Prakiraan konsensus menunjukkan pertumbuhan PDB rata-rata tahunan diperkirakan akan melambat menjadi 0,4% dari sebelumnya 0,6% pada tahun yang berakhir Maret 2024. Selanjutnya, ada proyeksi pemulihan dengan pertumbuhan PDB mencapai 1,1% pada tahun 2025.
Suku bunga yang lebih tinggi mulai mengurangi permintaan karena konsekuensi dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) saat ini telah masuk ke dalam perekonomian yang lebih luas. Selain itu, terdapat risiko penurunan yang berasal dari penurunan permintaan untuk ekspor Selandia Baru, terutama disebabkan oleh prospek pertumbuhan yang lebih redup di Tiongkok.
Dolar AS (USD) telah melemah setelah rilis data sentimen konsumen yang suram dari Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat. Indeks Sentimen Konsumen Michigan awal mencetak angka 67,7, turun dari angka sebelumnya 69,5 dan di bawah angka ekspektasi 69,1 untuk bulan September.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja Greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, mengakhiri minggu kesembilan dengan kenaikan sebesar 0,26%. Harga spot tersebut diperdagangkan lebih rendah di sekitar 105,30 pada saat artikel ini ditulis. Namun, imbal hasil obligasi AS yang optimis dapat membatasi kerugian Greenback. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik menjadi 4,40%.
Ekspektasi mengenai tindakan The Fed diperkuat oleh data-data ekonomi utama dari Amerika Serikat dalam seminggu terakhir. Probabilitas kenaikan suku bunga satu kali lagi pada akhir 2023 didukung oleh beberapa indikator ekonomi yang positif.
Indeks Harga Konsumen (IHK), yang mengukur inflasi, melampaui ekspektasi. Selain itu, Penjualan Ritel untuk bulan yang sama dan Klaim Pengangguran untuk minggu kedua bulan September menunjukkan hasil yang baik untuk ekonomi AS.
Para pelaku pasar akan memantau dengan seksama keputusan kebijakan moneter The Fed yang dijadwalkan pada hari Rabu dan akan memperhatikan komunikasi bank sentral untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah suku bunga di masa depan.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
EUR/USD: Penurunan Ekstra Tampak Mungkin

EUR/USD mempertahankan aksi harga negatif dan mundur ke terendah baru multi-bulan di sekitar 1,0615 pada hari Jumat. Jika pasangan mata uang ini menembus level ini dalam jangka pendek, maka dapat membuka kemungkinan potensi kemunduran ke terendah Maret di 1,0516 (8 Maret).
Perak: XAG/USD Menjadi Berombak Setelah Rally Dekat $23,70, Imbal Hasil AS Rebound

Harga Perak (XAG/USD) berubah sideways setelah pergerakan naik vertikal ke dekat resistance penting $23,70 di awal sesi New York. Logam putih kesulitan menentukan arah karena Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan tekanan dalam volatilitas setelah keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) tidak berubah seperti yang diprakirakan.
Pratinjau IMP S&P Global AS: Laporan Penting di Era yang Bergantung pada Data

AS masih berada dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan ekonomi-ekonomi lain seperti Zona Euro, sebagaimana tercermin dalam IMP (Indeks Manajer Pembelian). Pada hari Jumat, data baru yang selaras dengan angka pendahuluan September diprakirakan akan menunjukkan sedikit perbaikan di kedua sektor di AS dan Zona Euro.
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal

Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet

Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.