- IHSG kembali dibuka dengan gap atas, masih kesulitan untuk memanfaatkannya.
- Pemerintah Indonesia berencana untuk menghentikan impor solar dari luar negeri mulai tahun depan.
- Bank Indonesia akan mengumumkan keputusan suku bunga pada hari ini.
- Emas 1 gram Antam di jual di harga Rp2.470.00, semakin mendekati tertinggi sepanjang masa.
IHSG bergerak di area 8.708,57 yang lebih tinggi 0,25% dari penutupan hari kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka dengan gap atas di 8.708,32 untuk kemudian mencatatkan tertinggi dan terendah hari masing-masing di 8.723,10 dan 8.691,46 dalam 30 menit pertama perdagangan. Indeks belum menunjukkan pergerakan arah yang signifikan jelang keputusan suku bunga Bank Indonesia pada hari ini.
Sebagian besar indeks saham Indonesia berada di zona hijau di sesi pertama hari perdagangan Rabu. IDXBUMN20 menjadi salah satu indeks dengan kinerja terbaik karena naik 0,66% sejauh ini. Indeks tersebut didorong oleh ANTM (+3,37%), PGAS (1,93%), BBRI (+1,36%), dan BJTM (+0,93%).
Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, memperkuat komitmen pemerintah untuk merealisasikan kemandirian energi nasional. Hal tersebut disampaikan saat memberikan pengarahan untuk Kepala Daerah se-Papua serta Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua pada hari Selasa kemarin di Jakarta. Presiden menyebut pemerintah mendorong pemanfaatkan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan air untuk wilayah-wilayah terpencil, seperti diinformasikan dalam situs Presiden RI.
Indonesia mengimpor BBM sekitar Rp520 triliun per tahun, kemajuan program tersebut akan mengurangi impor bahan bakar yang digunakan untuk energi di wilayah-wilayah yang disebutkan di atas. Pemerintah menargetkan tidak mengimpor solar dari luar negeri mulai tahun depan. Pemerintah kemudian menargetkan penghentian impor bensin secara bertahap dalam waktu empat tahun ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, melucurkan Kanal Debottlenecking Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah (Satgas P2SP). Kanal ini merupakan komitmen pemerintah untuk mewujudkan iklim usaha yang kondusif, transparan, dan responsif, seperti dilansir dalam media sosial resmi Menteri Airlangga. Kanal ini bisa digunakan pelaku usaha untuk menyampaikan hambatan dalam melakukan kegiatan usaha dan dapat dipantau secara langsung perkembangan penanganannya. Kanal ini juga merupakan intrumen nasional yang bisa mendukung agenda-agenda strategis yaitu pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi, dan penciptaan lapangan kerja.
Keputusan Suku Bunga BI dalam Waktu Dekat
Bank Indonesia (BI) akan mengakhiri Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini. RDG tersebut diikuti oleh konfrensi pers dan keputusan suku bunga yang dimulai pada pukul 07:00 GMT (14:00 WIB). Dalam pertemuan sebelumnya, BI memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate di 4,75%, Suku Bunga Deposit Facility di 3,75%, dan Suku Bunga Lending Facility di 5,50%.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konfrensi pers bulan lalu menyebut masih ada ruang untuk menurunkan suku bunga di masa depan, namun, dalam jangka pendek bank sentral fokus pada stabilitas Rupiah dan memperkuat efektivitas transmisi pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial.
Emas Antam Melanjutkan Kenaikan
Emas Antam untuk berat 1 gram dijual di harga Rp2.470.000 hari ini yang naik 6.000 dari harga kemarin Rp2.464.000 seperti diinformasikan dalam situs Logam Mulia. Dengan demikian, Emas Antam melanjutkan kenaikan dari minggu lalu. Keadaan ini membuat Emas Antam semakin dekat dengan rekor tertinggi Rp2.487.000 yang dicapai pada 21 Oktober 2025.
Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun ditutup di 6,148% yang turun 0,23% pada hari kemarin. Imbal hasil ini turun untuk dua hari berturut-turut dan melanjutkan penurunan dari tertinggi November 2025 di 6,328%. Penurunan ini mengindikasikan bahwa obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun sedang diminati oleh investor yang mencari aset yang lebih aman menuju akhir tahun.
Grafik Harian IHSG

IHSG belum menunjukkan pergerakan arah yang tegas sejak awal bulan ini, meskipun indeks sempat mencatatkan tertinggi baru sepanjang masa pada Kamis pekan lalu. Hal ini membuat indeks berada dalam tren sideways dalam jangka pendek.
Namun dalam jangka lebih panjang, IHSG tetap kokoh mempertahankan tren bullish karena bergerak jauh di atas Simple Moving Average (SMA) 200-hari sejak pertengahan Juli 2025. Tren ini juga diindikasikan oleh struktur higher highs dan higher lows yang dibentuk indeks dari terendah 2025 hingga tertinggi sepanjang masa yang terlihat pada grafik harian di atas.
IHSG masih dalam momentum bullish, seperti yang ditunjukkan oleh Relative Strength Index (RSI) 14 hari yang berada di 64,06. Indikator ini mengindikasikan masih ada ruang di sisi atas sebelum mencapai level-level jenuh beli.
Jika IHSG memperkuat momentum bullish, indeks akan menemukan rintangan terdekat di 8.776,97 (tertinggi sepanjang masa yang diraih pada 11 Desember 2025). Penembusan dan penerimaan yang berkelanjutan di atasnya akan mengincar tertinggi baru di level-level angka bulat 8.800, 8.850, dan 8.900.
Dalam kasus IHSG koreksi, indeks bisa menemukan support teknis di 8.622,26 (tertinggi 27 November 2025), 8.288,27 (tertinggi 13 Oktober 2025, higher high), dan 8.000 (level angka bulat).
Indikator Ekonomi
Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia
Keputusan Tingkat Suku Bunga diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter suatu negara, bank sentral atau pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu dalam ekonomi nasional. Hal ini didasarkan pada hubungan antara suku bunga di mana uang dapat dipinjam dan pasokan total uang.
Baca lebih lanjutRilis berikutnya Rab Des 17, 2025 07.30
Frekuensi: Tidak teratur
Konsensus: 4.75%
Sebelumnya: 4.75%
Sumber: Bank Indonesia
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Yen Jepang Melemah menjelang Pertemuan BoJ; USD/JPY Mengambil Kembali 155,00 di Tengah Kenaikan USD
Yen Jepang (JPY) melanjutkan penurunan dalam perdagangan harian yang stabil terhadap Dolar AS (USD) yang pulih, mendorong pasangan mata uang USD/JPY kembali di atas level psikologis 155,00 selama perdagangan sesi Asia pada hari Rabu.
Dolar Australia Melemah Meskipun Sentimen RBA Hawkish
Dolar Australia (AUD) turun terhadap Dolar AS (USD) pada hari Rabu, melanjutkan penurunannya untuk hari kelima berturut-turut. Namun, penurunan pasangan mata uang AUD/USD dapat dibatasi karena Dolar Australia dapat menemukan dukungan saat pasar semakin waspada terhadap kenaikan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) secepat bulan Februari.
Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Melanjutkan Fase Konsolidasi di Sekitar $4.300
Harga Emas melanjutkan fase konsolidatifnya pada hari Selasa, dengan logam mulia ini bertahan di atas level $4.300, tetapi tidak mampu melewati puncak mingguan $4.350.
Bitcoin, Ethereum dan Ripple Memperpanjang Koreksi Saat Momentum Bearish Mulai Terbentuk
Bitcoin, Ethereum, dan Ripple tetap tertekan saat pasar yang lebih luas melanjutkan fase korektif hingga pertengahan minggu. Aksi harga yang lemah dari tiga mata uang kripto (cryptocurrency) teratas berdasarkan kapitalisasi pasar ini menunjukkan kemungkinan koreksi yang lebih dalam, karena indikator momentum mulai condong ke arah bearish.
Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Rabu, 17 Desember:
Indeks Dolar AS (DXY) anjlok di bawah 98,00 pada hari Selasa, mencapai level terendahnya sejak pertengahan Oktober. Greenback menghadapi tekanan jual yang intens menyusul laporan ketenagakerjaan yang tertunda yang mengungkapkan pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja AS, mengesampingkan data aktivitas ekonomi yang lemah dari Eropa.