GBP/USD Melonjak ke Tertinggi Baru Tahunan saat Inflasi Inggris Melonjak, Penurunan Suku Bunga BoE Diragukan

• Inflasi IHK Inggris bulan April naik ke 3,5% YoY, jauh di atas target inflasi 2% BoE.
• Inflasi inti mempercepat laju ke 3,8%, menimbulkan keraguan terhadap pemotongan suku bunga di masa depan.
• Dolar AS merosot saat G-7 memicu spekulasi bahwa Washington lebih memilih Greenback yang lebih lemah.

Pound Sterling (GBP) naik ke tertinggi baru tahun berjalan di 1,3468 terhadap Dolar AS (USD) pada hari Rabu saat kenaikan inflasi Inggris, menjauh dari target 2% Bank of England (BoE), yang telah menyebabkan penurunan suku bunga sebelumnya di bulan ini. Pada saat berita ini ditulis, GBP/USD diperdagangkan di 1,3446, naik 0,40%.

Inflasi Inggris Melonjak Melewati Prakiraan, Menggagalkan Jalur Pelonggaran BoE dan Mengangkat GBP/USD di Atas 1,34 saat Dolar Melemah

Data dari Inggris telah mengesampingkan niat BoE untuk terus mengurangi suku bunga pada pertemuan-pertemuan mendatang. Indeks Harga Konsumen (IHK) di bulan April naik 3,5% YoY, naik dari 2,6% di bulan Maret, seperti yang diungkapkan oleh Office for National Statistics (ONS). IHK inti naik 3,8% YoY, melebihi kenaikan 3,4% di bulan Maret.

Menanggapi data tersebut, menteri keuangan Inggris, Rachel Reeves, mengomentari sebuah pernyataan bahwa dia merasa kecewa dan menambahkan, "Saya tahu tekanan biaya hidup masih membebani pekerja."

Peningkatan tagihan air, gas, dan listrik berkontribusi pada inflasi konsumen yang lebih tinggi. Perlu dicatat bahwa para analis memprakirakan IHK di 3,3% dan inflasi pokok di 3,6%, kedua angka tersebut di atas bulan sebelumnya.

Kontrak berjangka pasar uang memproyeksikan pelonggaran hanya 35 basis poin (bp) dari Bank of England (BoE) menjelang akhir tahun.

Di seberang Atlantik, diskusi tentang "One Big Beautiful Bill" Presiden Trump terus berlanjut. Ketua DPR AS, Mike Johnson, menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan diskusi SALT dan mengindikasikan bahwa pemungutan suara pada undang-undang pajak pada hari Kamis tetap realistis.

Sementara itu, Greenback terus melemah, karena Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang, turun 0,52% ke 99,50.

Sebuah pertemuan G-7 di Kanada telah meningkatkan spekulasi bahwa pemerintahan Trump ingin Dolar AS yang lebih lemah untuk mengurangi defisit perdagangan. Menurut Bloomberg, media lokal di Korea Selatan melaporkan bahwa Won Korea (KRW) dibahas dalam negosiasi perdagangan dengan AS.

Di minggu ini, agenda ekonomi Inggris akan menampilkan PMI Pendahuluan dan pernyataan para pejabat BoE. Di AS, para pedagang akan mengamati PMI dan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal untuk minggu yang berakhir pada 17 Mei, pernyataan para pejabat The Fed dan data perumahan.

Prakiraan Harga GBP/USD: Prospek Teknis

Tren naik GBP/USD berlanjut saat pasangan mata uang ini mencapai puncak baru tahun. Momentum tetap bullish, seperti yang digambarkan oleh Relative Strength Index (RSI), yang telah melewati puncak terbaru di atas 60, dengan cukup ruang sebelum mencapai kondisi jenuh beli.

Dengan demikian, level resistance utama pertama GBP/USD di depan adalah 1,3468, diikuti oleh level 1,35. Jika terlampaui, pemberhentian berikutnya adalah swing high 18 Februari 2022 di 1,3642.

Sebaliknya, jika GBP/USD meluncur di bawah 1,340, support berikutnya adalah 1,3350, diikuti oleh 1,3300. Level-level support utama terletak di bawah level yang disebutkan sebelumnya di 1,3250, 1,3200, dan Simple Moving Average (SMA) 50-hari di 1,3141.

 

(Berita ini dikoreksi pada 21 Mei pukul 16:05 GMT/23:05 WIB menjadi inflasi IHK Inggris naik ke 3,5% YoY, bukan 3,6%)