- Emas naik di atas tertinggi Mei setelah rilis data IHK dan Penjualan Ritel AS yang lebih rendah dari prakiraan.
- Data tersebut merugikan USD dan mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga lebih cepat dari prakiraan, sehingga membantu Emas.
- Permintaan bank sentral yang kuat merupakan faktor penting dalam mempertahankan penawaran beli logam mulia.
- Setelah koreksi mendalam, XAU/USD melanjutkan bias tren naiknya dan mendorong lebih tinggi.
Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan lebih tinggi pada hari Rabu setelah rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Penjualan Ritel AS untuk bulan April lebih rendah dari prakiraan para ekonom. Data tersebut berarti Federal Reserve (The Fed) mungkin menurunkan suku bunga lebih cepat dari prakiraan sebelumnya. Suku bunga yang lebih rendah atau ekspektasinya berdampak positif pada Emas karena mengurangi opportunity cost dari memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Emas Naik Setelah Rilis Data AS
IHK umum AS naik 0,3% di bulan April, di bawah ekspektasi 0,4% dan 0,4% di Maret. Berdasarkan data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, IHK tahunan memenuhi ekspektasi naik 3,4%, di bawah 3,5% YoY pada bulan Maret sebelumnya.
IHK AS tidak termasuk Makanan dan Energi sesuai ekspektasi, naik 0,3% MoM di bulan April dan 3,6% YoY, namun angka ini masih lebih rendah dibandingkan masing-masing 0,4% dan 3,8% di bulan sebelumnya.
Sementara itu, Penjualan Ritel AS di bulan April di bawah ekspektasi, mencatat pertumbuhan 0,0% di bulan April dibandingkan prakiraan 0,4%, turun dari 0,6% di bulan Maret, menurut data dari Biro Sensus AS yang dirilis pada waktu yang sama. Penurunan penjualan ritel kembali menunjukkan peringatan terhadap perekonomian AS yang selanjutnya dapat mendorong para pejabat The Fed untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Kombinasi disinflasi yang tercermin dalam data IHK dan Penjualan Ritel yang datar dapat mendorong The Fed untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga dalam waktu dekat, sebuah langkah yang akan membebani Dolar AS (USD) tapi bullish untuk Emas.
Harga Emas Merayap Lebih Tinggi karena Permintaan yang Berkelanjutan
Harga Emas juga tetap dalam penawaran beli didukung oleh berlanjutnya permintaan safe-haven akibat ketegangan geopolitik dan perdagangan global.
Dalam pidatonya di Stanford minggu lalu, Gita Gopinath, Deputi Pertama Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), mengatakan bahwa bank-bank sentral, khususnya di pasar negara berkembang, telah menimbun Emas dalam beberapa tahun terakhir sebagai lindung nilai terhadap risiko, antara lain sanksi yang dijatuhkan oleh Barat.
“Pembelian Emas oleh beberapa bank sentral mungkin didorong oleh kekhawatiran terhadap risiko sanksi. Ini konsisten dengan studi IMF baru-baru ini yang mengonfirmasi bahwa manajer cadangan devisa cenderung meningkatkan kepemilikan Emas untuk melakukan lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik termasuk risiko sanksi,” kata Gopinath.
Pandangan tersebut juga didukung oleh data dari World Gold Council (WGC) yang menunjukkan permintaan yang kuat pada tahun 2024 dari bank-bank sentral.
Mengingat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, Ukraina, dan pertikaian yang semakin terpolarisasi antara negara-negara BRICS dan sekutu-sekutu pimpinan AS, tren ini diprakirakan akan terus berlanjut dan menjaga harga Emas tetap terdukung.
Analisis Teknis: Harga Emas Pulih Setelah Mundur
Harga Emas (XAU/USD) telah pulih kembali hingga hampir mencapai tertinggi Mei $2.379, setelah menemukan support dan melanjutkan tren naik jangka pendeknya.
Grafik 4-Jam XAU/USD
Mengingat pepatah lama “tren adalah teman Anda”, Emas kemungkinan akan terus naik lebih tinggi, dengan target berikutnya di sekitar $2.400, kira-kira di tertinggi April. Penembusan kembali di atas $2.378 tertinggi 10 Mei akan memberikan konfirmasi tambahan.
Grafik jangka menengah dan panjang (harian dan mingguan) juga bullish, menambah latar belakang yang mendukung Emas.
Indikator Ekonomi
Indeks Harga Konsumen (MoM)
Kecenderungan inflasi atau deflasi diukur dengan menjumlahkan harga sekeranjang barang dan jasa yang representatif secara berkala dan menyajikan data sebagai Indeks Harga Konsumen (IHK). Data IHK dikompilasi setiap bulan dan dirilis oleh Departemen Statistik Tenaga Kerja AS. Angka MoM membandingkan harga barang pada bulan referensi dengan bulan sebelumnya, IHK adalah indikator utama untuk mengukur inflasi dan perubahan tren pembelian. Umumnya, angka yang tinggi dianggap bullish bagi Dolar AS (USD), sementara angka yang rendah dianggap bearish.
Rilis berikutnya: Rabu, 15 Mei 2024 12:30 GMT (19:30 WIB)
Frekuensi Bulanan
Konsensus: 0,4% (0,4%)
Sebelumnya: 0,4%
Sumber: Biro Statistik Tenaga Kerja AS
Federal Reserve AS memiliki mandat ganda untuk menjaga stabilitas harga dan lapangan kerja maksimum. Berdasarkan mandat tersebut, inflasi harus berada di sekitar 2% YoY dan telah menjadi pilar terlemah dari arahan bank sentral sejak dunia mengalami pandemi, yang meluas hingga saat ini. Tekanan harga terus meningkat di tengah masalah rantai pasokan dan kemacetan, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) bertahan di level tertinggi selama beberapa dekade. The Fed telah mengambil langkah-langkah untuk menjinakkan inflasi dan diprakirakan akan mempertahankan sikap agresif di masa mendatang.
Informasi mengenai halaman-halaman ini berisi pernyataan berwawasan untuk masa mendatang yang melibatkan risiko dan ketidakpastian. Pasar dan instrumen yang diprofilkan di halaman ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual sekuritas. Anda harus melakukan riset secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi apa pun. FXStreet tidak menjamin bahwa informasi ini bebas dari kesalahan, galat, atau salah saji material. Juga tidak menjamin bahwa informasi ini bersifat tepat waktu. Berinvestasi di Forex melibatkan banyak risiko, termasuk kehilangan semua atau sebagian dari investasi Anda, dan juga tekanan emosional. Semua risiko, kerugian dan biaya yang terkait dengan investasi, termasuk kerugian total pokok, merupakan tanggung jawab Anda.
Berita Terkini
Pilihan Editor
Prakiraan Mingguan Emas: XAU/USD Turun Tajam karena Imbal Hasil AS Melonjak setelah Kemenangan Trump
Emas (XAU/USD) berada di bawah tekanan jual yang besar dan merosot di bawah $2.700 pada hari Rabu karena imbal hasil obligasi Treasury AS menguat karena kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS. Data inflasi dari AS dan pidato The Fed minggu depan dapat memberikan gambaran baru mengenai apakah Emas akan mampu melepaskan tekanan bearish.
Prakiraan Mingguan EUR/USD: Inflasi di Bawah Pengawasan Saat Trump Kembali ke Gedung Putih
Prakiraan Minggu Mendatang: Perhatian Investor tetap Tertuju pada Trump dan IHK AS
Dolar AS mengakhiri kenaikan minggu keenam berturut-turut, didorong oleh antusiasme baru seputar apa yang dijuluki "perdagangan Trump." Menambah bahan bakar untuk rally, pandangan optimis Ketua The Fed Powell tentang ekonomi domestik memberi investor lebih banyak alasan untuk bertaruh pada Greenback.
Deteksi level utama dengan Indikator Pertemuan Teknikal
Tingkatkan titik entri dan exit Anda juga dengan Indikator Pertemuan Teknikal. Alat ini mendeteksi pertemuan beberapa indikator teknis seperti moving average, Fibonacci atau Pivot Points dan menyoroti indikator tesebut untuk digunakan sebagai dasar berbagai strategi.
Ikuti pasar dengan Grafik Interaktif FXStreet
Jadilah trader yang cerdas dan gunakan grafik interaktif kami yang memiliki lebih dari 1500 aset, suku bunga antar bank, dan data historis yang luas. Ini merupakan alat profesional online wajib yang menawarkan Anda platform waktu riil yang dapat disesuaikan dan gratis.