Prakiraan Mingguan Bitcoin: BTC Merebut Kembali Level $100 Ribu

• Bitcoin sempat turun di bawah $94.000 pada awal minggu ini, namun kemudian pulih dengan kuat, dan stabil di sekitar $100.000 pada hari Jumat.
• Terlepas dari sentimen yang beragam minggu ini, permintaan institusional tetap kuat, menambahkan $1,72 miliar hingga hari Kamis.
• COO bursa kripto India, Giottus mengatakan kepada FXstreet bahwa insentif finansial untuk investor adalah dukungan penambahan Bitcoin ke neraca keuangan perusahaan.

Bitcoin (BTC) merebut kembali level $100 ribu, diperdagangkan dekat $100.100 pada hari Jumat setelah penurunan baru-baru ini di awal minggu ini. Penurunan BTC baru-baru ini sebagian besar disebabkan oleh para pedagang dengan leverage tinggi dan beberapa pemegang yang melakukan profit-taking. Meskipun Microsoft menolak untuk menambahkan Bitcoin ke dalam neraca keuangan perusahaan, permintaan institusional tetap kuat, mencatat total arus masuk sebesar $1,72 miliar hingga hari Kamis. COO Giottus, Arjun Vijay, menyoroti meningkatnya insentif keuangan bagi perusahaan untuk mengadopsi Bitcoin di neraca keuangan mereka.

Reaksi Bitcoin Minggu ini

Harga Bitcoin dimulai dengan turun minggu ini, turun 3,49% dan mencapai titik terendah $94.150 pada hari Senin. Penurunan ini memicu gelombang likuidasi di seluruh pasar kripto, mengakibatkan lebih dari 562.801 pedagang dilikuidasi dengan total likuidasi lebih dari $1,69 miliar dan lebih dari $180 juta secara khusus dalam BTC, menurut data dari CoinGlass.

Lonjakan baru-baru ini yang melampaui 100 ribu mendorong para pedagang "untuk menumpuk posisi leverage, yang dengan cepat dihukum karena harga berbalik dalam rangkaian likuidasi," kata seorang analis K33.

Terlepas dari leverage, Network Realized Profit/Loss (NPL) Santiment menunjukkan bahwa beberapa pemegang melakukan profit-taking pada hari Senin. Metrik NPL melonjak hampir 8 kali lipat dari 743,2 juta menjadi 5,95 miliar dari hari Minggu hingga Senin. Kenaikan ini menunjukkan bahwa para pemegang rata-rata melakukan profit-taking.

Grafik Network Realized Profit/Loss Bitcoin. Sumber: Santiment

Likuidasi Bitcoin pada hari Senin diperparah dengan pengumuman pada hari Selasa bahwa para pemegang saham Microsoft telah menolak proposal untuk menambahkan Bitcoin ke dalam neraca keuangan perusahaan, yang semakin menurunkan harga Bitcoin.

Proposal tersebut menyarankan BTC dapat berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Namun, dewan direksi Microsoft menentang ide tersebut, dengan alasan pergerakan harga kripto yang tidak dapat diprediksi dan lebih memilih untuk tetap menggunakan strategi investasi yang sudah ada.

Dalam sebuah wawancara eksklusif, Arjun Vijay, Chief Operating Officer dan pendiri bursa kripto India Giottus berbagi wawasannya tentang masalah ini dengan FXStreet. Vijay menegaskan bahwa MicroStrategy telah bekerja dengan sangat baik dengan Bitcoin di neraca keuangannya dan perusahaan lain seperti Metaplanet mengikutinya.

Vijay mengakui adanya insentif finansial bagi para investor untuk mendukung penambahan Bitcoin ke neraca keuangan perusahaan. "Saya selalu berpikir bahwa masuk akal jika memiliki satu atau dua persentase alokasi untuk kripto. Saya pikir hal yang sama juga berlaku untuk perusahaan. Biasanya Anda tidak akan menang dalam percobaan pertama, jadi saya kira Microsoft akan ditanyai pertanyaan ini enam bulan dari sekarang, satu tahun dari sekarang, dua tahun dari sekarang," katanya.

Vijay yakin bahwa setidaknya 10.000 perusahaan yang terdaftar di seluruh dunia akan menghadapi situasi yang sama seperti yang dialami Microsoft dengan para pemegang sahamnya, dengan pertanyaan mengapa mereka tidak berinvestasi di Bitcoin ketika Bitcoin mencapai nilai $100.000. Eksekutif tersebut percaya bahwa politik Amerika Serikat (AS) sangat penting untuk perkembangan ini.

Adopsi BTC di tingkat korporat menjadi lebih umum, dengan perusahaan seperti pemegang saham Amazon mendesak perusahaan untuk mempertimbangkan berinvestasi dalam Bitcoin sebagai aset cadangan untuk mengalahkan inflasi dan meningkatkan nilai pemegang saham, menurut laporan National Center for Public Policy Research (NCPPR). Pergerakan ini sebagian besar dipengaruhi oleh akumulasi BTC yang agresif dari MicroStrategy, dengan 423.650 BTC yang dibeli sejak tahun 2020.

Selama periode yang sama, pengumuman Google tentang chip kuantum terbarunya, 'Willow,' memicu kekhawatiran terhadap potensinya untuk membahayakan integritas jaringan mata uang kripto untuk Bitcoin dan enkripsi kripto.

Peristiwa ini memicu perdebatan tentang perlunya enkripsi yang tahan kuantum dan menggarisbawahi urgensi bagi komunitas kripto untuk mengatasi kerentanan yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi kuantum.

"Chip Willow Google, yang memiliki 105 qubit, telah memamerkan kekuatan komputasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, memecahkan masalah dalam hitungan menit yang membutuhkan waktu miliaran tahun bagi superkomputer klasik. Terlepas dari terobosan ini, para ahli setuju bahwa kemampuan Willow saat ini tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan kriptografi Bitcoin," kata Ryan Lee, Kepala Analis di Bitget Research, kepada FXStreet.

 

Pada hari Rabu, Bitcoin melonjak melewati tonggak $100.000, ditutup di $100.444, karena Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bulan November memenuhi ekspektasi di 2,7%, memicu optimisme investor bahwa Federal Reserve (The Fed) dapat mengumumkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) dalam pertemuan mendatang.

"Satu hal yang pasti adalah AS akan mengalami penurunan suku bunga. Penurunan suku bunga pada umumnya cukup bagus untuk aset-aset berisiko. Trump akan datang. Elon Musk bergabung dengan Trump dalam membentuk pemerintahan, jadi tahun 2025 bisa menjadi tahun kripto dan kita menyaksikan sejarah", kata Vijay dari Giottus.

Terlepas dari sentimen yang beragam minggu ini, permintaan institusional tetap kuat. Menurut Coinglass, data Exchange Traded Funds (ETF) Bitcoin Spot menunjukkan arus masuk sebesar $1,72 miliar hingga hari Kamis. Jika tren arus masuk ini terus berlanjut atau meningkat, ini dapat memberikan momentum tambahan untuk rally harga Bitcoin yang sedang berlangsung.

Grafik Arus Masuk Bersih ETF Bitcoin Spot. Sumber: Coinglass

Pada hari Jumat, Bitcoin bertahan stabil di sekitar $100.100, sementara MicroStrategy (MSTR) mengantisipasi potensi berita tentang inklusi dalam Indeks Nasdaq-100, yang memicu minat pasar.

"Pencantuman akan menarik arus masuk modal yang signifikan dari dana yang melacak-indeks, berpotensi meningkatkan harga saham MicroStrategy dan BTC, karena kenaikan harga saham akan memungkinkan MicroStrategy untuk terus mengejar strategi akuisisi BTC," kata analis K33.

Prospek Teknis Bitcoin

Harga Bitcoin menghadapi penolakan di level resistance harian $101.109 pada hari Kamis dan turun 1,11%. Pada saat penulisan artikel ini pada hari Jumat, harga Bitcoin sedikit pulih, diperdagangkan di sekitar $100 ribu.

Jika level $101.109 berlanjut sebagai resistance, BTC dapat memperpanjang penurunan untuk menguji kembali level psikologis penting di $90.000.

Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian menunjukkan angka 61, menolak level overbought 70 pada hari Minggu, yang mengindikasikan tanda-tanda pelemahan. Selain itu, jika RSI harian ditutup di bawah level netral 50, secara umum mengindikasikan momentum bearish mendapatkan daya tarik, yang mengarah ke penurunan lebih lanjut dalam harga Bitcoin.

Grafik harian BTC/USDT

Sebaliknya, jika BTC melanjutkan pemulihannya dan ditutup di atas $104.088, ini dapat memperpanjang rally menuju tertinggi baru sepanjang masa di $119.510. Level ini sejajar dengan garis perpanjangan 141,4% Fibonacci yang ditarik dari terendah 4 November di $66.835 ke tertinggi sepanjang masa $104.088 pada 5 Desember.

---